PROLOG

14.3K 586 20
                                    

Yuhu .... Prolog sebentar lagi berlayar!!!

Entahlah, aku merasa deg-degan membuat ini, karena sejujurnya aku belum ada persiapan sama sekali. 😳🔫

Enjoy & read it!

__________

Tak ada satupun orang tahu apa yang akan terjadi hari ini. Semuanya tersimpan rapi, tersembunyi, tertutup benang ilahi.”

__________

Dari lantai dua rumahnya, Sarah menoleh ke bawah dengan was-was. Matanya mengabsen satu persatu tamu undangan yang datang. Rasa aneh menyelimuti tubuh gadis dengan nama lengkap Sarah Bonaventura itu. Dia merasa asing jika bergabung ke sana.

Padahal dia tahu jelas, acara itu digelar untuk merayakan hari kelahirannya yang ke 22 tahun dan diadakan di rumahnya sendiri. Namun tetap saja dia merasa seperti seseorang yang terlempar jauh dari lingkungan sekitarnya. Sebab, kebanyakan tamu yang datang didominasi oleh rekan kerja dari ayah dan ibunya. Sementara teman-teman Sarah sendiri bisa dihitung menggunakan jari.

"Ini adalah pestamu. Apa kau tak ingin bergabung dan menemui teman-temanmu, Sayang?"

Tepukan pada pundak Sarah dan disusul suara rendah milik ibunya berhasil membuat Sarah terlonjak lalu menoleh.

"Daripada disebut sebagai pestaku, acara ini lebih pantas disebut sebagai acara mama dan papa. Lagipula temanku yang datang tak lebih dari 20 orang," jawab Sarah dengan nada malas.

"Tetap saja kau harus menemui mereka. Sangat tidak pantas jika kau tak segera turun dan membiarkan mereka menunggu lama hanya untuk menunggumu memotong kue," tukas ibunya lagi dengan menyelibkan nada bujukan.

Sekali lagi Sarah menoleh ke bawah. "Tapi, Ma ...."

"Mama akan menemanimu," potong ibunya cepat.

Sarah menarik napasnya berat. Berusaha sebisa mungkin membuang segala kecemasan yang ada. "Baiklah," balasnya lesu.

Kemudian dua anak dan ibu itu berjalan menuruni anak tangga secara perlahan. Bukan agar seperti adegan dalam film disney, hanya saja jika tidak hati-hati, Sarah bisa saja terjatuh akibat gaunnya yang menjuntai panjang di atas lantai keramik.

Ketika keduanya sudah berada di lantai bawah, semua mata tertuju pada dua perempuan itu, terlebih lagi pada Sarah yang terlihat begitu elegan menggunakan gaun berwarna biru safir yang kontras dengan warna kulitnya.

Rambutnya dia ikat separuh agar tidak terlalu mengekspos area lehernya semakin menambah kecantikan yang dia miliki.

"Sayang ... akhirnya kau turun juga. Kami sudah lama menunggumu," ujar Ayah Sarah seraya berjalan mendekati dua wanita yang dia sayangi itu.

Sarah membalasnya dengan senyuman serta tatapan yang seolah telah mengucapkan kata maaf.

"Ayo ... sebaiknya kita mulai acara intinya," ajak Ayah Sarah sembari menggandeng tangan Sarah ke sebuah kue tart besar yang terletak di tengah-tengah ruangan.

Sarah memberikan beberapa kalimat sapaan sebelum akhirnya memejamkan mata guna melafalkan harapannya dan menuip lilin berbentuk angka 22. Setelah itu dia mulai mengambil pisau kue lalu memotongnya menjadi beberapa bagian.

Kue potongan pertama sudah berada di tangannya. Untuk suapan pertama, Sarah sengaja memberikannya pada ibu tercinta, karena dialah yang selalu menghibur dan merawat Sarah dari kecil.

Baru suapan kedua dia berikan kepada ayahnya. Sebab ayahnyalah yang selama ini menguras keringat demi menghidupi keluarga. Lagipula tanpa ada ayahnya, Sarahpun juga tak akan terlahir di dunia ini.

Setelah itu Ayah Sarah kembali menguasai jalannya acara. Beliau mengucapkan terima kasih pada setiap tamu yang telah datang. Kata demi kata yang keluar dari mulut ayahnya semakin jauh dari topik ulang tahun Sarah. Hingga akhirnya Ayah Sarah mengucapkan sebuah kalimat yang mengejutkan semua orang yang datang.

" .... Hari ini pula, saya mengumumkan jika anak saya akan segera bertunangan dengan putra tunggal Mr. Bennedict, yaitu Alfred Bennedict."

Sarah memutar bola matanya, kaget. Belum sempat ia melayangkan sangkalan, ucapan selamat dan hujaman suara tepuk tangan sudah terlebih dahuli memenuhi penjuru ruangan. Kedua orang tua Sarah terlihat sangat bahagia. Sementara Sarah masih tenggelam dan tak bisa mencerna setiap adegan yang baru saja terjadi.

Sarah hendak menanyakan apa gerangan yang terjadi. Namun, lagi-lagi dia tak bisa berkutit karena keluarga Mr. Bennedict sudah lebih dulu bergabung dengan mereka dan mulai membicarakan perihal pesta pertunangannya.

__________

Prolog sudah berhasil melayang!!! 😂
Untuk kali ini belum ada keyword yang kumasukin ya. Hahahaha

Sweet GaslighterWhere stories live. Discover now