Bab 5

463 47 9
                                    

Malam ini Yoona tengah makan malam bersama Chanyeol ditempat yang telah dijanjikan. Chanyeol mengenakan kemeja bergaris vertikal hitam putih dan celana bahan bewarna hitam, sedangkan Yoona menggunakan gaun off-shoulder berwarna hitam senada dengan Chanyeol. Hanya ada obrolan singkat sedari tadi. Karena Yoona terlihat tidak begitu bersamangat.

"Yoong, apa kau lelah? Wajahmu terlihat sedikit lesu" tanya Chanyeol

"Tidak ada, akhir-akhir ini pekerjaanku terasa semakin berat saja"

"Apa kau ingin berhenti? Kurasa hasil dari gajiku sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan kita setelah menikah nanti"

"Heol, aku masih sanggup Chan kau tak usah khawatir. Mungkin aku akan berhenti setelah nanti punya anak"

"Kalau begitu aku ingin punya anak lima ya, tapi kita membuatnya setiap hari" ucap Chanyeol sambil terkekeh

"Yak! Habiskan saja makananmu itu dulu dasar mesum"

Sebenarnya kejadian tadi pagi masih melekat dalam benak Yoona. Bertemu tiba-tiba dengan Oh Sehun bukanlah hal yang mudah untuk dirinya. Kenangan-kenangan mereka berdua yang sudah lama Yoona kubur jauh didalam hatinya kembali muncul lagi ke permukaan. Tentu saja ia menyayangi Chanyeol, tapi tak dapat dipungkiri bahwa ia masih menyimpan tempat untuk Oh Sehun.

Kini mereka sudah berada didepan pintu apartemen Yoona.

"Apa kau ingin mampir?" tanya Yoona

"Kalau aku mampir mungkin kau besok pagi tidak akan bekerja karena kelelahan"

Yoona hampir menjitak kepala Chanyeol, tapi ia sudah menghindar deluan.

"Bercanda sayang, besok aku harus ke kantor pagi-pagi. Kau istirahat yang nyenyak ya"

Lalu Chanyeol mencium kening Yoona dan hendak pergi dari situ.

"Chan" panggil Yoona

Tiba-tiba ia mencium bibir Chanyeol. Bibir Yoona hanya menyentuh bibir Chanyeol saja, tapi cukup lama. Mata kedua insan tersebut terpejam, menghayati perasaan masing-masing. Sampai akhirnya Yoona melepaskan bibirnya. Namun saat hendak menjauh Chanyeol menarik lengan Yoona dan menahan kepalanya. Ia kembali mencium bibir itu, bukan hanya mencium tapi melumat, semakin lama lumatan itu semakin menuntut. Yoona sampai terdorong kebelakang hingga punggungnya membentur tembok. Suasana menjadi panas, tangan Yoona pindah keleher Chanyeol. Sedangkan tangan Chanyeol menarik pinggang Yoona agar semakin mendekat tanpa melepas ciuman mereka. Yoona refleks menjauh ketika nafasnya sudah mulai habis. Mereka berdua terengah-engah.

"Kurasa kau tadi bilang bahwa besok akan berangkat pagi, jadi selamat malam Chan"

Dan ia pun menghilang dari balik pintu. Sialnya meninggalkan Chanyeol yang sedang bergairah.

*********

Sudah seminggu sejak kejadian didepan pintu apartemen Yoona mereka jarang bertemu karena disibukkan oleh aktivitas masing-masing. Kini Chanyeol tengah berada di Jerman untuk perjalanan dinas. Dan Yoona tengah berada di hotel kawasan Pulau Jeju untuk bekerja dalam acara gathering perusahaan Sehun. Karena Yoona adalah tim acara maka ia telah sampai lebih dulu untuk menyiapkan Ballroom serta kamar-kamar yang akan dipakai oleh karyawan dari kantor Sehun.

Tak berapa lama kemudian rombongan karyawan tersebut sampai di hotel dengan menggunakan bus. Para karyawan tersebut segera mengambil kunci kamar mereka masing-masing dan langsung menuju kamar yang sudah dipilihkan.

"Yoona!" panggil seseorang sehingga membuat yang punya nama menoleh.

Ternyata Yuri, Yoona pun segera menghampiri kawannya tersebut.

"Wah jadi kamu diterima OH corp?"

"Ya, aku baru diterima sebulan yang lalu. Apakah kau yang mengatur acara kami nanti?"

"Perusahaan kami menang tender minggu lalu"

"Berarti kamu sudah bertemu dengan Sehun?" Tanya Yuri tiba-tiba berubah serius

"Ya aku sudah bertemu dengannya"

"Apa Sehun mengenalimu?"

"Dia masih ingat padaku tapi aku menjaga jarak, aku tak ingin terlibat hubungan apa-apa lagi dengannya."

"Sebaiknya memang begitu Yoong, dan kuharap kau berhati-hati"

Setelah menaruh koper masing-masing mereka kembali berkumpul untuk makan siang. Untuk tamu eksekutif mereka ditempatkan diruang yang berbeda, salah satunya adalah Sehun. Dan kebetulan Yoona dimandatkan menjadi panitia untuk para tamu eksekutif tersebut, mungkin karena ia telah berpangalaman dalam hal-hal seperti ini.

Ada beberapa meja bundar dalam ruangan itu. Dimana makanan untuk para tamu eksekutif disiapkan oleh panitia, sedangkan untuk karyawan biasa merupakan makanan prasmanan. Yoona turut membantu menyajikan makanan dimeja Sehun. Bola mata Sehun tidak berhenti mengikuti gerak gerik Yoona. Sebenarnya Yoona tahu sedang diperhatikan tetapi ia tidak menghiraukan itu dan bersikap profesional, meskipun kini ia sedikit gugup.

Trangg

Tanpa sengaja Yoona menyenggol gelas yang ada didepan Sehun. Beruntung gelas itu tidak pecah, tapi celana Sehun menjadi basah karena ulah dirinya. Dengan cepat ia mengambil serbet di meja dan membersihkan celana Sehun.

"Maafkan saya pak, saya benar-benar tidak sengaja" ucap Yoona sambil terus melap celana Sehun. Ia terlihat cukup panik karena banyak mata memandang kearahnya, ia takut jika nama perusahaannya akan menjadi buruk karena ulah Yoona sendiri.

"Kalau begitu ikut saya dan keringkan celana ini"

Sehun menarik tangan Yoona. Mereka sudah meninggalkan ruang makan dan menuju kamar Sehun. Sebenarnya ini kesempatan emas untuk Sehun agar bisa berdua dengan Yoona.

Kini mereka berada di kamar hotel Sehun.

"Saya bisa mengeringkannya tanpa harus kekamar bapak"

"Aku hanya membawa dua celana panjang, satu untuk acara resmi dan satu lagi yang sudah kau basahi ini. Akan lucu jika aku hanya keluar memakai celana pendek saja Yoona, itu akan merusak citraku."

Yoona pun merengut kesal.

Sehun keluar dari kamar mandi, celana tadi sudah ia lepas dan kini hanya menggunakan boxer saja. Yoona mengalihkan wajahnya berpura-pura tidak melihat.

"Cepat keringkan ini" ucap Sehun sambil melempar celananya kepada Yoona.

Yoona mengambil setrika yang ada dikamar itu dan mulai mengeringkan celana Sehun. Suasana menjadi hening, dan kecanggungan mulai menyelimuti mereka.

"Yoona aku minta maaf atas kejadian minggu lalu, aku lepas kendali saat itu. Setelah sepuluh tahun tidak melihatmu dan ternyata kau berubah menjadi wanita seutuhnya."

Yoona hanya diam tidak menanggapi perkataan Sehun.

"Aku tau aku memang brengsek, tapi aku benar-benar tidak bermaksud untuk seperti itu."

"Maaf pak celananya sudah saya keringkan, saya permisi" Yoona menaruh celana itu dipinggir ranjang.

"Yoona, tolonglah kali ini saja untuk bersikap tidak acuh"

Yoona menghela napasnya dan membalikkan badan menghadap Sehun.

"Dengar Sehun, kita sudah berakhir. Hubungan kita tak lebih dari sekedar rekan bisnis. Kisah kita sepuluh tahun yang lalu sudah ku kubur dalam-dalam. Aku sudah menerima semua yang terjadi diantara kita. Jadi, kumohon dengan sangat jangan lagi ganggu kehidupanku"

Tanpa menunggu jawaban dari Sehun Yoona pun langsung keluar dari kamar itu.

"Aku tidak janji Yoona" Bisik Sehun pada dirinya sendiri.


You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 29, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

An Undesirable MeetingWhere stories live. Discover now