BAB 4

317 45 7
                                    

Pagi ini Yoona sibuk berkutat dengan baju dan make-upnya, karena jam 9 nanti ia akan mengadakan persentasi di kantor OH Company yang akan menjadi klien dari perusahaannya. Ia sibuk memilah baju yang akan dia kenakan, mencocokannya didepan kaca dengan rambut yang masih terbungkus oleh handuk.

Drrtt drttt

itu suara dari hanphone Yoona. Ia pun langsung mengangkat telpon itu.

"Hai sayang apa kau sedang bersiap-siap?" tanya Chanyeol diujung sana.

"Ya aku sedang memilah baju yang akan kupakai untuk persentasi, ada apa?" tanya Yoona

"Aku ingin mengajakmu makan malam nanti ke sebuah restaurant jepang di daerah Gangnam, apa kau bisa?"

"Tentu saja"

"Baiklah akan ku reservasi tempatnya"

"Tumben kau mengajakku makan malam ditempat seperti itu, apa kau baru gajian?" tanya Yoona heran

"Apa kau lupa sekarang tanggal berapa? Hari ini hari jadi kita Yoong"

"Astaga aku lupa, maaf sayang sepertinya urusan pekerjaan dan rencana pernikahan kita sangat menyita waktuku" Yoona menepuk jidatnya

"Tidak apa-apa asal kau jangan sampai lupa makan ya, nanti kau ku jemput jam 8 malam. Dandanlah yang cantik untukku"

"Tenang saja tanpa make-up pun aku sudah cantik kok, kututup ya bye" kekeh Yoona dan langsung menutup telponnya tanpa sempat Chanyeol jawab.

*********

Sehun sedang sibuk dengan lembar-lembar kertas yang ada dihadapannya, pagi-pagi sekali ia ke kantor. Sebenarnya perkerjaannya tidak terlalu banyak, hal ini hanya untuk pengalihan karena hatinya terus berdebar-debar mengingat bahwa sebentar lagi ia akan bertemu dengan Yoona. Mantan kekasih sekaligus cinta pertamanya.

Tok tok tok

"Pak, orang-orang dari Global Advertising Company sudah sampai, sekarang mereka ada di ruang rapat."  ucap Xiumin sesaat setelah ia membuka pintu.

Sehun langsung mengenakan jasnya dan merapikan bajunya, lalu bergegas ke ruang rapat.

Ia sangat penasaran dengan wujud Yoona yang sekarang, karena Sehun adalah orang yang anti media sosial jadi dia tidak pernah sekalipun melihat perkembangan Yoona dan bahkan teman-temannya yang ada di Korea. Semenjak ia meninggalkan negara ini, jejaknya tidak pernah terlihat lagi. Seakan-akan ia telah mati. Hari ini mentalnya telah siap untuk kembali menyentuh masa lalu yang sempat ditinggalkannya.

Sehun memasuki ruang rapat, dan orang-orang disana menyambutnya dengan berdiri. 

Mata mereka bertemu seolah-olah waktu telah berhenti mereka membeku sesaat, debar jantung Sehun kini menjadi lebih kencang. Yoona telah berubah menjadi wanita dewasa yang penuh pesona. Rambut berwarna coklat tua sedada yang ujungnya bergelombang, blazer abu-abu dengan rok pensil berwarna sama dan kemeja pita berwarna putih. Lalu badannya yang lebih sedikit berisi dari yang dulu membuat bentuk Yoona semakin proposional membuat hati Sehun berdesir. Lalu terbesit sedikit penyesalan mengapa ia meninggalkan Yoona dulu. Ia tidak melihat Yoona tumbuh hingga menjadi wanita yang mengagumkan.

Kini Sehun mengontrol dirinya agar tidak terlalu jauh kehilangan fokus, tujuan utamanya adalah untuk melihat persentasi dari perusahaan itu. Ia langsung berdehem dan menempati kursi yang biasa ia duduki saat rapat.

*********

Entah mengapa pagi ini hawanya terasa lebih dingin sehingga membuat Yoona sedikit lebih tegang dari biasanya. Padahal persentasi semacam ini sering ia lakukan. Yoona dan kedua atasannya tengah menunggu sang direktur dari perusahaan yang akan menjadi kliennya. Tidak sampai lima menit mereka menunggu pintu di ruangan itu pun terbuka.

An Undesirable MeetingWhere stories live. Discover now