You're My Everything

^*^

"Kenapa Bu Dena?"Alif penasaran

"karna kayaknya bu dena tau sesuatu deh"ujar Jere

"tau apa?"Tanya angga polos.

"ya man ague tau,mangkanya kita temuin budena,terus kita tanyain deh,aduh angga ko ya lu bisa jadi kembarannya si adith sih?"jawab zinnia kesal.

"Oh gitu,kenapa sich kalian itu ga percaya amat kalo gue sama adith itu sodara kembar?"angga dengan kesal.

"bercanda ko ngga,sorry deh"Jc melerai.

"hm,yaudah kapan kita mau keruangan bu dena?"

"pulang sekolah aja,bentar lagi bel,gue ke kelas duluan ya.uthe bayarin minuman gue ya,makasih"ucap ridwan berlalu pergi ke kelas disusul yang lain.

KRIIIING.....KRIIINGGG'bel pulang sekolah'

"Assalamualaikum"mereka serentak.

"Waalaikumsalam,ada apa nak?silahkan duduk"wanita yg dipanggil bu dena itu.

"gini bu,ada yang mau kita tanyain.Kenapa kepala sekolah dan guru2 disini menyembunyikan asal-usul sekolah ini"ujar ridwan tanpa basa-basi.

"Mm..maksud kamu apa ridwan?"jawab bu dena gugup.

"saya tidak paham apa yang kamu katakan"lanjutnya semakin gugup.

"kalau memang ibu tidak paham, kenapa ibu harus gugup?"ridwan berusaha memojokkan bu dena.

"memangnya kenapa?kenapa kalau sekolah ini sudah lama dibangun?"Nada bicara bu dena naik,ia benar2 takut sesuatu yang ia dan pihak sekolah sembunyikan terbongkar.

"itu bukan masalah untuk kami jika sekolah ini sudah lama dibangun,yang mengganggu saya adalah kejadian yang pernah terjadi disekolah ini yang mengakibatkan sekolah ini ditutup dan membuat semua orang merahasiakan asal-usul sekolah ini?"

Pernyataan ridwan membuat teman-temannya kagum bahkan adiknya pun terkagum-kagum dengan tindakan yang dilakukan sang kakak.Bu dena yang mendengar pernyataan ridwan sangat terkejut,bagaimana dia tahu tentang masalah ini?.

"apa bu dena bingung,bagaimana kami bisa tau?"ridwan dengan yakin.

"kami adalah korbannya bu,adik saya ait dan bahkan saya sendiri sudah berakhir di RS,belum lagi teman-teman saya yang lain"lanjutnya.

Jelas kalimat itu membuat bu dena terkejut,lagi ada yang kembali mendapat masalah.

"Mungkin karna ini bangunan tua,tentu saja ada yang menjadi penunggu disini"elak bu dena.

"ibu tau darimana kami membahas soal penunngu sekolah ini?padahal kami tidak pernah mengatakannya"ucap ridwan menelisik dan semakin membuat bu dena ketakutan.

"Siapa?apa ibu tau siapa?dia siswi yang belajar di sekolah ini bu"suara ridwan meninggi.

"Ridwan,berani sekali kamu menaikkan suara ke wali kelasmu?"Bu dena mulai emosi.

"kalian jangan sok tahu,kalian baru beberapa hari disini.lagipula kalian tau darimana dia siswi sekolah ini?"lanjutnya

"dia yang memberi tahu kami bu,dia mengatakan kalau ia bersekolah disini,satu angkatan dengan ketua osis kita kak Farid,dia dibunuh disekolah ini 3 tahun lalu"jelas ridwan.

"CUKUP RIDWAN"bentak bu dena.

"cukup sekarang kalian pulang,besok 6 perwakilan dari kalian temui ibu dikantor sebelum jam pelajaran!"lanjutnya sekarang emosinya mereda.

"baik bu dan maaf atas sikap kami yang lancang,kami permisi"ujar zalfa.

~skip~malam di rumah RA

"Nih,gue bawain cemilan"ujar ait sambil meletakkan keripik singkong yang ia bawa.

"Makasih ait,lo baik deh"ujar zalfa

"sama-sama"

"Eh sumpah ya,gue ga nyangka sama yang gue liat tadi di kantornya bu dena,A'iban keren abis dah serius"celoteh Marsha

"sama gue aja adeknya ga pernah liat"tambah ait

"apaan sich kalian,lebay tau gak"protes ridwan.

"eh ngomong-ngomong siapa nih 6 orang yang bakal ngehadep bu dena,kalo gue sih ogah takut gue"ujar jere.

"yang mau aja,yang jelas gue,ait,dinda sama zalfa harus ikut"ujar ridwan.

"yee katanya yang mau aja,kok gue juga ikut padahal gue belum bilang gue mau loh"protes zalfa.

"ya kan kalian bersangkutan gimana sich"ujar ridwan.

"yaudah deh,gue pasrah.terus 2 lagi siapa?"ujar zalfa pasrah.

"Marsha sama Devin"saran Bastian.

"ko gue,kenapa gal u sama si uthe aja"protes devin.

"gimana yang lain setuju ga kalo marsha sama devin,kalo gue sih s7 bgt?"Tanya ait

"S7"jawab mereka kompaksedangkan marsha dan devin hanya tersenyum masam. 

Simak  terus kelanjutannya guys