Suara Linda yang mengecap membuat Yogi merasa blingsatan. Ia berusaha mengeliat dari pengangan tangan lembut sang istri.

"Tidak mau..!" rengek Linda ketika tangan Yogi berusaha menarik tangannya dari kobra. Mata Linda berkabut ketika melihat mata suaminya yang membara. Ia menyeringai dengan seksi menikmati rasa sang suami yang jantan ini.

Yogi mengerang lagi karena sang istri yang sebulan lalu ia jumpai ini seolah kelaparan dengan dirinya. Ia biasanya memang sangat suka dengan hal ini, tapi istrinya tadi kan tidak enak badan. Kenapa bangun-bangun sudah seperti ini? batin Yogi sambil berteriak karena Linda sepertinya gemas dengan dirinya.

"Baby.. apa yang kamu gigit sih..? Itu kobra sangat berharga sayang... jangan di gigit dong.." seru Yogi sambil menarik leher sang istri untuk menghentikan kegiatan wanita itu dari menggigiti dirinya.

"Mas..?! Saya.. itu.. belum selesai.." ucap Linda berusaha melepaskan lehernya dari pegangan sang suami.

Yogi menyeringai lembut.

"Jangan terburu-buru baby.. apa kamu tidak puyeng lagi?" tanya Yogi sambil mengusap bibir istrinya yang mengkilap memakai jempol.

Linda menggelengkan kepalanya.

"Apa kamu tidak gemetaran lagi?" lanjut Yogi.

Linda kembali menggelengkan kepalanya tapi tangannya yang beraksi menggangu si kobra membuat wanita itu nyengir melihat wajah suaminya yang mengkerut.

"Well..kalau.. begitu.. aku.." Yogi kesulitan untuk berbicara karena ulah tangan sang istri.

"Hehehe.." respon Linda sombong.

Yogi kalap, ia menarik istrinya dan mendorong tubuh Linda ke kasur, Yogi menarik lepas kemejanya sampai kancing-kancing lepas dari tempatnya. Lalu, lelaki itu mulai terburu-buru membuka celana panjang kerja sang istri.

Tangan Linda menarik-narik lengan sang suami berusaha menjangkau lelaki tersebut.

"Tidak baby.. kita gantian.." ucap Yogi sambil melempar celana panjang tersebut seperti cara istrinya yang melemparkan celananya.

Yogi sang suka dengan gaya tubuh istrinya ini. Ini adalah tubuh yang tercipta untuk menggoda dirinya. Lembut, hangat dan mempesona. Ia sudah mulai menundukkan kepalanya untuk memberikan pelajaran berharga pada sang istri supaya jangan terlalu lincah jika sudah berhadapan dengan dirinya jika tidak mau menerima pembalasan yang setimpal bahkan lebih.

"Nah... baby.. waktunya aku minum teh dan menikamati camilan sore.." ucap Yogi dan langsung saja tanpa basa-basi menikamati hidangan sorenya itu.

Linda mendesis, wanita itu menari rambut suaminya yang lebat dan gondrong tersebut. Panjang sih tidak terlalu, tapi lebih panjang dari lelaki pembisnis kebanyakan. Ia menahan kepala sang suami untuk tetap di tempat seharusnya.

Yogi mengeram senang. Ia suka sekali rasa sang istri. Ia percaya ini adalah peningkatan dalam hubungan mereka yang terlihat mau putus. Ia akan membuat sang istri menggelepar sehingga tidak ingat lagi untuk pulang ke rumah kost yang sempit tersebut.

"Apa kamu suka baby..?" tanya Yogi parau.

Linda hanya menjawab dengan gumamam tanpa arti yang di artikan sangat suka oleh Yogi.

"Apa kamu mau yang lain..?" tanya Yogi lagi dengan nada yang menjanjikan semuanya akan terasa seperti main roll coster.

Linda kembali bergumam sambil menarik-narik rambut Yogi.

"Well, kalau begitu aku kasih yang lain ya..?" ucap Yogi sambil mengusap tubuh istrinya menggunakan tangannya dan berlanjut pada jarinya yang lincah untuk mengeksplor kehangatan sang istri.

MENCINTAI JANDAKU?{Geng Rempong : 6}Where stories live. Discover now