Kamu tetap kamu yang dulu.

60 1 0
                                    

Ternyata kamu tidak pernah berubah. Yang pemarah, aneh, menyebalkan, galak, baik.

Namun kini ritme hatiku sedikit berbeda, jelas terbiasa tanpamu. Meski masih terus rindu, namun aku tidak banyak bertanya, aku tahy dimana titik kelemahanku dan kamu.

Dan kamu tetap kamu yang dulu, yang datang dan pergi sesuka hatimu.

Suka-suka kamu aja kamu mau ada atau tidak.

Dan kita? Kita tetap bukan siapa-siapa, tetap berada dalam hubungan tanpa status. Ah lucunya hati ini. Bertahan pada ketidakjelasan.

"Aku gak tau, kenapa walaupun kita kayak gini. Tapi pada akhirnya aku kembalinya ke kamu." Itu katamu.

"Aku kesel sama kamu, kamu nyebelin. Tapi aku kangen." Katamu juga padaku.

Kini aku tahu alasannya mengapa kamu datang dan pergi sesukamu, hanya saja aku tak bisa banyak berbuat. Aku biarkan kisah kita pada pemilik hati kita sesungguhnya. Tuhan.

Jodoh bukannya kita, jelas kita tak pernah tau sampai jawaban itu datang sendiri.

Seperti perdebatan kita.

"Tujuan awal kamu apa deketin aku?" Kataku.

"Gak tau."

"Terus tujuan kamu apa selama ini?"

"Aku gak akan tau apa tujuanku sampai ini bener-bener belum ada akhirnya, karna ini bukan akhir kan? Jadi aku gak pernah tau."

Jawabanmu selalu mengambang namun kini aku paham. Yaaaa, kita tak pernah tahu tujuan akhir sampai kita benar-benar berada di titik akhir itu sendiri.

Entah akan menjadi pasangan atau tidak, yang pasti kalau akhirnya kamu bukan untuk aku. Semoga kita ikhlas.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 22, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Harusku Artikan Apa?Where stories live. Discover now