Oneday With Bang Rio

37 8 0
                                    

   Holla-Holla Guys
Jangan lupa yahh
VOTE+COMMENT kalian
Kalo engga aku engga sayang nihh😂😂❤❤

.
.
.
.
.
.
.
.

Enjoyy Guys



   Bunyi dentingan ketika mulut botol menyentuh bibir gelas saat aku menuangkan minuman yang dipesan pelanggan.... Aku sangat menyukai suara dentingan manis itu. Untukku mendengar suara dentingan karena ulah kedua benda yang bersentuhan sangat manis dan menenangkan.
Tidak lepas aku selalu melengkungkan bibirku membentuk bulan sabit, menampilkan gembungan dipipiku yang semakin membuatku terlihat Chubby. Jangan salah suara sekecil ini bisa mengalahkan music sang DJ yang berdegub begitu kencang ditelingaku. Aku yang tengah menuangkan Coctcain yang berwarna bening kedalam gelas untuk sang pelanggan tidak memperhatikan jika ada seseorang yang tengah menatapku. Aku masih asik dengan pekerjaanku. Mengambilkan pesanan dan mengantarkannya. Begitu seterusnya.
Sampai akhirnya saat aku sedang manaruh Botol Coctcain yang sisa ½ botol ketempatnya sepertu semula aku merasakan ada yang memegang bahuku. Tidak!! Lebih tepatnya mencengkram bahuku.

"Temani aku keRoom malam ini. Berapapun bayarannya" bisik seseorang yang sepertinya orang itu yang kini tengah mencengkram bahuku.

Aku gemetar, aku merasa sangat takut terutama dengan senruhan tangannya dibahuku terasa sangat berat. Dan apa tadi katanya? Dia ingin aku menemaninya keRoom? Yang benar saja! Ini tidaklah benar! Aku harus menolaknya dan membuang rasa takut ini sekarang juga. Tanpa babibu lai. Kubalikkan badanku dengan cepat sambil menepis pelan lengan seseorang yang masih setia mencengkram bahuku.

"Maaf saya ti-dak-" Kataku terpotong saat aku mendapati sesosok laki-laki dengan tubuh tegapnya dan dada bidangnya yang terpampang didepan mataku. Laki-laki itu hanya menampilkan barisan gigi rapinya seolah sedang menampilkan senyuman terbaiknya.

"Apa-apasih Kak?" Kataku langsung pada Kak Rio.

Ya benar saja, Makhluk yang berjenis kelamin Laki-Laki itu adalah Kak Rio. SiPsycho.

"Tuan putri engga boleh marah-marah dong. Masa daritadi ngelayanin yang lain senyumnya bikin ihhhh gemes" Ucap Kak Rio gemas sambil mencubit kedua pipiku.

"Sakit ihh" Kataku mencoba paksa melepas cubitan Kak Rio dari pipiku. #KempesDahh

"Haha, uduh duh duh sayang sayang sakit ya,yaudah yuk" Ajak Kak Rio mengusap lembut sekilas pipiku yang merah akibat ulahnya.disela-sela ajakkannya/

"Apa?? Kak Rio benar-benar mau ajak aku keRoom?" Pekikku tak tertahan. Langsung saja beberapa pasang mata termasuk Kak Ardi yang berada tidak jauh dariku dan Kak Riopun ikut menatap heran. Sedangkan aku hanya dapat menutup mulutku refleks dengan kedua tanganku. Dan Kak Rio hanya membulatkan jari telunjuknya dengan ibu jarinya membentuk huruf 'O' (Maksudnya kasih kode Oke/👌). Yang diberi kodepun hanya mengangguk dan kembali sibuk dengan pekerjaannya. Sedangkan Kak Rio menatap benda yang melingkar dipergelangan tangan kirinya.

"1:34AM. Engga mau pulang? Kamu pulang jam 12:30AM loh. Ini udah lewat 1Jam" Kata Kak Rio tanpa menatapku dan sibuk membetulkan posisi Jaket Polonya.

Akupun membalikkan badanku mendongakkan sedikit kepalaku dan melihat kearah Jam yang tengah terpampang didinding.

"Ohhiya, bentar Kak aku ambil tas dulu" Kataku tanpa menunggu jawaban Kak Rio segera Bergegas membenahi barang-barang yang aku bawa.

Tidak banyak barang yang aku bawa saat bekerja, hanya Chargeran ponsel, Headset,Makeup hanya pelembab wajah,Pelembab bibir dan bedak tabur, barang-barang kecil yang selalu aku bawa, dan pastinya gantungan kunci berbentuk kambing yang selalu aku genggang kemanapun aku pergi. Sebenarnya aku memiliki 2Buah gantungan kunci berbentuk kambing, tapi yang satu sudah aku berikan kepada seseorang. Dan dia sudah mengembalikkannya lagi kepadaku setelah dia membuang-buangku dan aku tidak berusaha mencarinya lagi.

Bartender/BadAssWhere stories live. Discover now