Prolog

14.5K 798 6
                                    

🍃

"Aku dan kamu ibarat laptop dan flasdisk
Berbeda,
Tapi saling membutuhkan" ✏

Author POV

Bunyi keyboard dari sebuah laptop, begitu mendominasi kamar minimalis di malam yang semakin larut ini. Kamar yang menggambarkan seorang gadis rajin, pintar dan ambisius. Terlihat dari kasur yang rapi dengan selimut terlipat, meja sederhana beserta kursi kayu di dekat jendela serta buku-buku paket, LKS, komik, novel, lengkap dengan alat tulis yang tertata rapi memenuhi meja. Tak lupa juga dinding warna putih yang hampir tak terlihat lagi putihnya. Sebab, beratus-ratus pos it yang berisi quotes, kata-kata mutiara, potongan-potongan puisi, rumus-rumus fisika dan kimia, serta beberapa kata yang di anggap penting dan berharga. Banyak pula bingkai foto dengan frame lucu khas kerajinan tangan yang simple namun terlihat manis dan menarik.

Aprillya Khanzara, panggil saja Prilly. Gadis manis dengan tubuh semampai yang mempunyai banyak cita, mimpi, ingin dan angan, kecuali cinta. Siapapun yang belum tahu dirinya, pasti akan menganggap dirinya sebagai gadis yang sombong dan dingin. Prilly termasuk tipikal gadis yang cuek dengan segala macam fashion, trend dan  hot issue. Bagi nya fashion, trend dan hot issue tak ada manfaatnya sama sekali. Seperti moto hidup nya; Rugi itu kalau belum bisa masuk top ten kelas.

Moto yang sangat jarang di miliki oleh anak sekolah jam sekarang, bukan? Mengangumkan memang, tapi siapa sangka sepenggal motonya akan menjadi awal dari sebuah cinta yang selama ini belum pernah ia rasa.

Tok!
Tok!
Tok!

Bunyi ketukan pintu membuat Prilly yang sedari tadi sibuk mengetik, menghentikan aktifitasnya sebentar dan menoleh pada pintu kamarnya yang tertutup rapat.

"Ya, Bun... masuk aja, pintu nya gak di kunci." Seru Prilly. Hingga sosok dibalik pintu nampak menyembulkan kepalanya sedikit kedalam kamar.

"Begadang lagi kamu?" Tanya seorang wanita paruh baya dengan baju rumahan sederhana bermotif bunga dibawah lutut.

Prilly nyengir lebar." Masih nyelesain powerpoint, Bun."

Lisa, sang bunda menggeleng pelan. Putri nya ini selalu saja begadang untuk mengerjakan ber slide-slide powerpoint pesanan teman-temannya. Ya, Prilly adalah seorang gadis yang memiliki segudang kreatifitas. Disekolahnya ia terkenal sebagai siswi jenius, kritis dan pintar pastinya. Buktinya sejak kelas satu sekolah dasar sampai kini-- kelas sebelas, ia adalah langganan juara satu dikelasnya. Pintar, iya. Cantik, jangan ditanya. Jenius, pastinya. Lantas apa yang tak ia punya? Jawabannya satu,-- cinta. Ya, cinta. Sampai detik ini, dimana setiap temannya sibuk dilanda baper, dilema dan putus cinta dirinya tidak. Bagi seorang Prilly Khanzara cinta itu 'no description' atau 'can't definition' ibarat jika dimintai menghitung berapa banyak sisi sebuah lingkaran, jawabannya pasti tak terdefinisi. Sama, seperti itulah komentar Prilly tentang cinta. Bagaimana tidak mengatakan seperti itu, baru mendengar kata cinta, cowok, atau pacaran terlontar saja ia sudah mual.

"Berapa banyak sih? Perasaan dari habis magrib belum selesai-selesai?" Tanya Lisa, seraya menggeser posisi duduknya untuk melihat layar laptop yang menyala.

"Lumayan banyak, Bun. Sekitar 4 atau 5 gitu deh. Hehe... iya, kepotong sama ngerjain PR makanya lama. Tapi yang dikerjain cuma beberapa aja kok, mepet banget soalnya buat presentasi besok." Jelas Prilly. Melihat mata sayunya, kentara sekali jika gadis tujuh belas tahun ini amat membutuhkan tidur.

Lisa menatap putrinya sendu. "Maafin Bunda, ya. Karena ekonomi keluarga kita yang kekurangan, kamu jadi harus ikutan cari uang juga." Sesal Lisa.

Prilly menggeleng lantas tersenyum." Aku nggak papa kok, Bun. Seru tau bikin-bikin kaya gini. Jadi, waktu aku juga nggak terbuang percuma sama hal yang nggak jelas." Ucap Prilly antusias.

"Jangan capek-capek ya, Nak." Pesan Lisa lantas mengecup kedua pipi Prilly dengan penuh sayang.

"Bunda juga jangan capek-capek nyuci sama nyetrikanya. Kalo capek, cuciannya taruh di bak mandi aja, Bunda cukup rendamin aja pake deterjen, biar pulang sekolah aku yang cuciin." Tutur Prilly.

"Kamu capek dong. Masa abis pulang sekolah nyuci sih? Belum lagi PR kamu pasti banyak deh, terus pesenan powerpoint gimana? Kalo gitu kapan kamu istrahatnya coba?"

"Kamu tenang aja, ya. Bunda janji deh, kalo capek Bunda bakal istirahat sebentar, abis itu baru deh on lagi." Lanjut Lisa menenangkan. Mana mungkin ia membiarkan Prilly melakukan pekerjaan menyuci dan menyetrika setelah seharian menimba ilmu.

"Janji?" Tanya Prilly. Dengan lucunya ia mengacungkan jari kelingking mungilnya.

Lisa tersenyum kemudian mengangguk, lantas ia menyambut jari kelingking Prilly dan mengaitkannya.

"Nah, sekarang udahan! Taruh laptop nya, tidur!" Seru Lisa dengan nada mengancamnya yang lucu.

Prilly terkekeh geli, seraya mengangguk patuh kemudian menarikan jarinya pada tombol CTRL+S yang dilanjut dengan mengetikkan nama file, meng-klik ikon 'Ok' juga close dan terakhir men-shut down laptopnya setelah meng klik ejject pada flashdisk.

"Udah!" Pekik Prilly senang setelah menutup laptopnya. Beruntung presentasi terakhir sudah selesai, jadi ia bisa memberikan angin sejuk untuk bundanya karena malam ini tak melihat dirinya begadang sampai pagi. Tidak seperti malam-malam sebelumnya, tak jarang ia menolak untuk menghentikan pekerjaan nya sebelum benar-benar selesai.

"Udah sekarang tidur, ya..." ucap Lisa lembut, seraya memaksa Prilly berbaring terlebih dahulu sedangkan ia yang menyingkirkan laptop, flashdisk serta buku-buku paket dari ranjang putri semata wayangnya itu.

Cup!

Hingga kecupan hangat menjadi pengantarnya menuju alam mimpi di ambang kantuk yang amat memberatkan matanya. Berat, berat, hingga matanya benar-benar tertutup seiring pintu kamar yang menggeret pelan.

Note:

Haiiiiii semua...
Aku dateng bawa cerita baru niii.. gimana prolog nya? Semoga sukak yaa. Kalo pada suka aku next lagi nih hehe. Kali ini pasti udah ketebak dong ya alurnya gimana. Sebenernya cerita ini udah ada sejak aku lagi proses pengetikan Pengendap Sekolah, dan tadaaa aku mutusin buat publish. Ikuti kelanjutannya yaaa...
Jangan lupa untuk berikan vote dan commet kaliannnn!!!

See you di part selanjutnyaa! Dadaaah!

Salam author

Powerpoint in Love (END)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin