Hari Kedua

73 14 0
                                    

Pagi pukul 06.00,

Seorang Natasha Carla Prianggada telah siap untuk berangkat sekolah,dia mengikat rambutnya lalu ia sisipkan dipundak sampingnya dan menjepit poninya ke belakang.

"Non,sarapannya udah siap,ada bapak dibawah" suara Bi Ina diambang pintu kamar Caca

"Iya ni,Caca bentar lagi turun" ucap Caca segera mengambil tas sekolahnya yang berada di kasur.

"Tumben pa masih sarapan dirumah?" Tanya Caca pada papanya saat ia tiba di meja makan

"Gimana sekolah kamu kemarin?" Tanya Mr.Prianggada

Nggak gimana gimana pa"jawab Caca sambil mengambil nasi dan diletakkan di piring nya.

Mr.Prianggada hanya mengangguk karena ia tahu Caca ini bukan orang yang cerewet dan akan bercerita segelanya dengan Beliau.caca seperti ayahnya memang sedikit keras kepala dan cuek.selesai makan,Caca bersiap untuk meminta restu ayahnya dan mencium tangan papanya.

"Bareng papa aja ca,papa pengen nganter kamu."cegah Mr.Prianggada pada Caca yang hendak berdiri dari kursinya

"Papa nggak ada rapat penting,ya?yaudah kalo gitu tunggu Caca pa,Caca mau ambil sepatu dulu"jawab Caca dan ia segera ke rak sepatunya dan memakainya.

***

Didalam mobil,

"Mama pulangnya nanti sore."kata Mr.Prianggada sambil fokus menyetir mobil.nya

"Hem"Caca hanya berdeham dengan tangannya memegang ponsel

Caca memang acuh tak acuh pada ayahnya,ia sedikit kesal apabila dengan ayahnya yang jarang dirumah.

"Kak Dava gimana kabarnya?"tanya Mr.Prianggada

"Kok tanya Caca sih pa?"tanya Caca balik dengan pandangan masih terfokus dengan ponsel ditangannya

"Caca,papa ngajak kamu bicara,kalo orang tua ngomong itu diperhatiin ca dihormatin,jangan diabaikan dan jangan disanggah."tegas Mr.Prianggada

"Iya pa."jawab Caca sambil memasukkan ponselnya kedalam saku seragamnya

"Gimana Dava?setiap papa telfon nggak diangkat,papa yakin Dava pasti udah nelfon kamukan?"

"Baik pa,kak Dava sebentar lagi kan MID,sibuk paling jawab Caca pada papanya,

Mr.Prianggada hanya mengangguk dari pada atmosfer didalam mobil semakin tidak mengenakkan.

***
Jam istirahat berbunyi,
"Kak Munggaran ,dipanggil pak Agung di laboratorium IPA,sekarang kak"ucap seorang siswi yang berada diambang pintu kelas XI IPA 1 yang tentu ia adalah adik kelas.

"Oh,oke.thanks"jawab Munggaran langsung bersiap keluar dari kelas menuju laboratorium IPA

"Lo mau disuruh ngapain sama pak Agung Munggaran?"tanya Aldo ke Munggaran

"Jangan jangan Lo bakal dikawinin sama anaknya pak agung yang cewek kelas 1 SD itu Mungga"tebak june ngaco

"Gilak!gue nggak bisa bayangin gaes kalo Munggaran dijodohin sama anaknya pak agung"ucap june semakin ngaco dan dengan menggelengkan kepalanya

'takkk' suara buku yang digulung Aldo dan dipukulkan ke kepala june

"Junedi bin Nugraha,Lo tadi pagi makan apa sih?pinter banget hari ini,bang Aldo emes deh."tanya Aldo dengan nada lembut tapi seperti ingin menelan june hidup hidup

"Gue nggak sarapan,pembantu gue pulang kampung...mama gue sibuk jogging" jawab june dengan ekspresi sedih dan melas

"Oh makanya tuh otak gak bisa buat mikir!" Cerca Aldo dengan sinis.

"Kalian itu sama nggak warasnya.ya pasti lah Munggaran ada kaitannya sama fisika,paling Munggaran bakal olimpiade fisika lagi."ucap Daniel dan langsung pergi bersama Munggaran keluar kelas

"Ooooh"ucap june dan Aldo bersamaan

"Honey,kita ke kantin yuk!!!"suara Eva yang keras dan langsung membuat Aldo segera sadar

"Eh,beb kok kesini sih,kan aku tadinya mau ke kelas kamu."bohong Aldo pada Eva karna tidak ingin Eva marah dan mengomel.

(Ups...Eva ini pacarnya Aldo,mereka pacaran sejak SMP kelas VIII,Eva ini memang agak cerewet tapi kesabaran Aldo menjadi pacar yang baik itu luwar biyasah :3 )

"Yah,mercon dateng"sinis june menatap kearah Eva

"Apa Lo,lihat lihat!?suka nanti Lo sama gue!"balas Eva sengak

"Yaela,amit amit gue suka sama mulut mercon kayak Lo."jawab june jujur

"Junedi!Lo itu ya,awas Lo gue sumpahin Lo punya pacar yang super super super ( triple super :v ) cerewet lebih dari gue."

Nerocos Eva dengan keras sampai sampai orang dikelas itu pada keluar kelas, atmosfer dikelas menjadi menegangkan seperti akan terjadi perang dunia ke-3

"Hello....calon pacar gue itu mbak Irish Bella!yang cantik dan kalem sekaleh"balas june penuh keyakinan

"Irish Bella mah udah lamaran sama mas Giorgino Abraham,Lo mau jadi orang ketiga!?" Balas Eva penuh penekanan

"Sebelum janur kuning melengkung.gue gak bakal berhenti berdoa mbak Irish Bella calon pacar gue dan masa depan gue pastinya."

Aldo meraih tangan Eva dan mengajaknya segera ke kantin

"Serah lu ah!"tanggapan Aldo ke mimpi june yang tingginya menembus langit ke-7 itu.

***

"Permisi pak"ucap Munggaran yang masuk ke laboratorium IPA yang telah dipenuhi siswa siswa yang terpilih dan pintar tentunya.

"Oke,silahkan duduk Munggaran"ucap pak agung pada Munggaran

"2 bulan lagi akan ada olimpiade fisika dan kimia,kalian dipanggil disini untuk segera menyiapkan materi dan mental.kalian akan diberi soal latihan dan silahkan kalian kerjakan setiap Minggu,kalo kelas X silahkan bertanya pada senior kalian dan kelas XI silahkan tanya pada senior kalian juga bila ada kesulitan atau soal tidak paham.Disini ada 3 mentor atau guru yang menjadi pembina olimpiade,Fisika ditanggung jawabi oleh pak agung dan pak aji dan Kimia ditanggung jawabi Bu Susi.ada yang ingin bertanya?sebelum rapat saya bubarkan." Ucap pak agung

"Oke,tidak ada yang bertanya.silahkan bubar dan semangat."kata pak agung sambil membubarkan rapat

Semua siswa keluar dari laboratorium IPA.Munggaran segera pergi ke kantin karena ia merasa perutnya ini sudah melilit kelaparan.

Ketika Munggaran sedang mencari tempat duduk ia melihat seorang gadis sedang asik dan lahap memakan nasi goreng didepannya,ya gadis itu adalah Caca.

"Gue boleh duduk disini kan?"tanya Munggaran pada Caca.

caca merasa tidak asing dengan suara itu,benar saja dia adalah cowok kemarin yang telah membuatnya badmood dihari pertama sekolah.

"Duduk aja,ini tempat umum kok."jawab Caca judes

"Oke"ucap Munggaran dan meletakkan semangkuk bakso dan es teh.

"Lo masih gak mau beri tahu nama Lo ke gue?"tanya Munggaran ke Caca dengan datar

"Kalo makan itu jangan sambil ngomong"judes Caca

Kemudian Caca segera pergi dengan Dinda karena makanan mereka telah habis,Caca hanya berlalu meninggalkan Munggaran dengan muka santai dan sedikit puas dengan apa yang dia lakukan.Sedangkan Munggaran hanya berucap dalam hati:

"Oke,gue tau dalam perjuangan mendapatkannya memang membutuhkan kesabaran ekstra."

#Muhammad Munggaran Meldrat.

***

Hai...kalo pada mau ngasih saran jangan ragu ya...langsung krim pesan ke saya aja,ato lewat kolom komentar dibawah ini :D

Yo..yo...ayo jangan lupa vote gaes :')
Kalo vote.nya banyak nanti author bakal post cerita 2 kali seminggu.
:D

Lonely Girl And Genius BoyWhere stories live. Discover now