Part 2

78.2K 4K 27
                                    

Cerita ini hanya direpost, ya. Untuk e book masih tersedia di playstore buat kalian yang mungkin ga sabar pengin baca endingnya.

***Selamat Membaca***

***

B

ayu Bagaskara adalah seorang laki-laki berusia tiga puluh tahun yang berprofesi sebagai arsitek. Ia bekerja di sebuah perusahaan konsultan property. Bayu sebenarnya adalah putra seorang pemilik perusahaan property besar, namun ia lebih memilih membangun karirnya sendiri.

Sudah lima tahun Bayu membangun perusahaan yang didirikannya bersama dengan beberapa teman kuliahnya. Dan saat ini mereka sudah mulai merasakan buah dari ketekunan mereka. Jasa konsultan properti mereka mulai diperhitungkan oleh perusahaan-perusahaan property besar. Dan di usianya yang ketiga puluh, Bayu terbilang menjadi seorang pengusaha yang cukup sukses.

Sebagai seorang lajang, Bayu telah membangun sebuah rumah mungil dengan konsep impiannya dan membeli mobil meski masih secara kredit. Bisa dikatakan bahwa Bayu merupakan pria single yang sukses.

Meski berasal dari keluarga berada. Bayu merupakan seorang pekerja keras. Ayahnya memang mendidiknya dengan keras supaya menjadi lelaki yang kuat.

Bayu mantap akan mengakhiri masa lajangnya. Ia memilih seorang wanita cantik bernama Citra Anindya sebagai pendamping hidupnya. Citra adalah sahabat Kirana, adik Bayu yang juga seorang model terkenal.

Bayu membangun hubungannya dengan Citra bersamaan dengan ia membangun perusahaan bersama teman-temannya. Kala itu Bayu baru lulus kuliah dan Citra masih duduk di bangku SMA.

Meski usia mereka terpaut cukup jauh dan latar belakang profesi yang berbeda, Bayu dan Citra menjalani hubungan yang sangat romantis. Bahkan beberapa majalah sempat menobatkan mereka berdua sebagai couple of the year.

Bayu melamar Citra di sebuah taman yang telah dihiasi ratusan lilin dan bunga mawar merah dan merah jambu yang disebar di sepanjang jalan yang dilewati Citra menuju tempat Bayu akan mengucap lamarannya. Dan di tempat lamaran, Bayu sudah menyiapkan karangan bunga berukuran besar berbentuk hati dari bunga lily kesukaan Citra. Acara lamaran mereka sempat menjadi viral di media sosial.

*****

Pagi itu Bayu sengaja datang lebih pagi dari biasanya. Ia segera memarkir mobilnya di tempat parkir khusus karyawan. Setelah lima tahun membangun bisnis, mereka akhirnya mampu menyewa sebuah kantor yang cukup megah.

"Pak Bayu, ada surat untuk Bapak." Resepsionis memberikan surat yang baru saja diantarkan seorang kurir.

Bayu menerima surat itu, hanya tertulis namanya di amplop surat itu, tidak ada nama pengirim. "Misterius sekali, apa mungkin surat cinta dari Citra?" Bayu bertanya-tanya dalam hati sambil tersenyum dan membolak-balik suratnya.

Bayu dan Citra sedang menjalani tradisi pingitan yang dilakukan menjelang pernikahan. Keluarga mereka masih memegang teguh tradisi Jawa yang melarang calon pengantin untuk bertemu sebelum hari pernikahan. Namun, Bayu dan Citra melanggarnya dengan tetap saling berkomunikasi melalui gawai mereka.

Tradisi ini sebenarnya sangat berguna dalam menjaga hubungan bagi Bayu dan Citra. Menjelang pernikahan, mereka berdua sering terlibat perselisihan. Semua dipicu oleh sebuah tawaran pekerjaan sebagai model di sebuah rumah mode di Paris. Tawaran itu datang hanya dua minggu sebelum pernikahan mereka dilangsungkan dan Citra harus berangkat dalam minggu ini.

Sejak tawaran itu datang, mereka selalu berselisih paham. Diskusi mereka tak pernah menemukan jalan keluar dan selalu berakhir dengan saling diam. Citra kukuh ingin menerima tawaran tersebut. Sementara Bayu tidak ingin Citra berangkat ke Paris.

Bayu sebenarnya merupakan seorang lelaki konservatif. Ia lebih menginginkan istrinya menjadi ibu rumah tangga. Toh Bayu merasa ia cukup mampu memenuhi segala kebutuhan rumah tangga.

Hubungan Bayu dan Citra sudah berjalan selama lima tahun. Mereka mulai berpacaran sejak Citra masih duduk bangku SMA bersama Kirana adiknya. Bayu sangat mengetahui bagaimana perjalanan karir Citra sebagai seorang model. Ia juga berada bersama Citra saat gadis itu berjuang membangun karir modelingnya hingga sampai di posisi karirnya sekarang.

***

Bayu berjalan menuju ruang kerjanya. Hari ini banyak sekali pekerjaan yang harus ia selesaikan sebelum cuti. Ya, Bayu akan menikah delapan hari lagi. Sementara masih ada beberapa kontrak kerja yang belum ia selesaikan.

Apalagi setelah pernikahannya, ia juga harus cuti selama sepuluh hari. Citra meminta mereka berbulan madu. Bali dan Lombok menjadi pilihan mereka berdua. Pulau yang menurut Citra sangat romantis.

Meninggalkan kantor dalam waktu sepuluh hari pasti banyak meninggalkan pekerjaan. Bayu sungkan jika harus merepotkan rekan-rekannya. Padahal ketika beberapa rekannya menikah dulu, mereka hanya cuti selama beberapa hari tak genap seminggu.

Hingga menjelang siang Bayu sibuk menyelesaikan pekerjaannya hingga lupa pada surat yang tadi diberikan oleh resepsionis kepadanya. Menjelang siang, Bayu telah menyelesaikan beberapa pekerjaan. Dia melirik ke arah meja, dan pandangannya jatuh pada sebuah amplop putih. Sebuah surat yang tadi dititipkan oleh seorang kurir, tanpa nama dan alamat pengirim.

Bayu membuka amplop surat tersebut, senyum simpul tersungging dari sudut bibirnya. Ia langsung mengenali tulisan dalam amplop tersebut. Tulisan Citra. Tetapi tumben Citra memakai amplop putih polos untuk membungkus suratnya.

Bayu tersenyum, ia belum membaca isi surat tersebut. Tetapi kebiasaan Citra yang memberikan kejutan-kejutan romantis membuatnya mengira bahwa Citra sedang memberinya sebuah kejutan manis menjelang pernikahan mereka.

Namun, mata Bayu hanya bisa terbelalak ketika membaca beberapa baris surat dari Citra. Badannya mendadak lunglai kemudian matanya berkaca-kaca. Bayu tak percaya dengan apa yang dibacanya dalam surat itu.

***

Isi suratnya apa ya? Kok Bayu sampe lemes gitu.

Tunggu di part 3 ya

MEMPELAI PENGGANTI - SUDAH TERBITWhere stories live. Discover now