Like the Cherry Blossom, I Fall in You

Start from the beginning
                                    

Taehyung hanya membalas dengan senyuman ketika goresan pulpen itu telah sampai huruf terakhir tulisannya.

"Tak apa, besok mungkin kau ada waktu bertemu lagi denganku?"

Membaca dalam hati apa yang tertulis di kertas putih itu, masih dengan senyum manis yang menambah point penting dari paras indahnya. "Yahh.. Besok pagi ditempat ini, bagaimana?"

Taehyung tak bisa menyembunyikan cengiran lebarnya, tangannya yang sejak tadi digenggam erat berusaha menahan diri, kini mulai terulur mencubit kecil pipi dengan rona tipis Jungkook. "Apa ini ajakan kencan?" Taehyung berucap lisan refleks, belum terbiasa berkomunikasi dengan menulis terlebih dahulu.

"Ah! Biar ku tuliskan" tersentak mengingat, sembari menarik kembali kertas putih berniat menuliskan lebih jelas untuk Jungkook mengenai apa yang tadi diucapkannya.

"Iya, ajakan kencan." tawa kecil lepas dari bibir Jungkook saat bola mata Taehyung melebar mendengar balasannya, "Tak perlu terkejut, aku juga bisa menerka ucapan dari gerakan bibir"

Pluk

Tangan besar Taehyung mendarat di puncak kepala si pemuda bermarga Jeon, sembari membawa wajahnya agar lebih dekat lagi. "Kalau begitu, besok pagi kutunggu disini, manis." berucap pelan, dengan menekan setiap kata yang keluar.

~oOo~

Jika aku harus memilih satu orang saja, aku akan memilih berada disisimu

Tak perlu menunggu waktu lama untuk datangnya hari esok yang cerah, Taehyung kini tengah duduk dibawah pohon sakura beralaskan kelopak bunganya yang kini telah berhenti berguguran. Tak ada kursi kayu panjang, karena memang ini bukanlah taman yang menyediakan fasilitas seperti itu. Hanya sebuah tempat pertemuan yang mengapit jalan lenggang.

Senyumnya merekah dibarengi dengan dirinya yang mulai berdiri, melambaikan tangannya saat manik sekelam malam itu menangkap sosok dengan tinggi yang hampir menyamainya berjalan kearahnya.

"Maaf sudah membuatmu menunggu lama, Taehyung-ssi" benar-benar sosok indah di mata Taehyung, dengan tubuh yang dilapisi kaos merah dan dipadu hoodie putih tulang. Kali ini, ada sebuah alat bantu dengar yang mengintip disela rambut bagian telinga Jungkook.

"Mungkin kita bisa memulai kencan ini dengan tak berbicara formal satu sama lain?" Si pemuda bermarga Kim memberikan saran, sembari mulai berjalan beriringan menelusuri deretan pohon sakura dipinggir jalan setapak.

"Setuju" kalian hanya tak tahu betapa nyamannya lubuk kedua pasangan tersebut ketika kata 'Kita' terlontar dengan manis dari bibir tebal Taehyung. Rona merah muda menghiasi pipi keduanya saat obrolan manis terus bersahutan.

"Untuk informasi, setiap akhir pekan aku selalu menemukanmu di tempat yang sama dan melakukan hal yang sama. Kau benar-benar suka melukis? Atau kau memang seorang pelukis?" Taehyung bertanya sembari membawa tubuh Jungkook agar menghadap kearahnya, jemarinya mengambil sekelopak bunga yang jatuh tepat di kepala Jungkook.

"Benarkah? Kenapa tak menyapa sejak awal?" Pemuda bermarga Jeon itu sedikit mendongak, membalas tatapan Taehyung yang kini tengah tersenyum kearahnya.

Pemuda bersurai hitam pudar itu sedikit mengedikkan bahunya sembari berucap, "Entah, mungkin karena keberanianku baru terkumpul kemarin?" ucapan bernada tak yakin itu diselingi kekehan renyah, Kedua pemuda itu kembali melanjutkan langkah mereka.

[TAEKOOK] - RainbowWhere stories live. Discover now