Bab 04 Terima nasib

11.8K 2.2K 110
                                    

"Kak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kak..anterin cari boneka yuk.."
Kenzo tiba-tiba saja sudah menerobos masuk ke dalam toko. Dia masih mengenakan tas ranselnya.

"Anterin cari boneka?"
Aku menatap Erin yang sibuk dengan buket bunga pesenannya  Mas Dani.

"Lo bisa gue tinggal sendiri?"
Erin mengacungkan dua jempolnya mendengar pertanyaanku. Dan Kenzo sudah tersenyum lebar.

"Cari boneka buat apa?"
Akhirnya aku menatap Kenzo. Dia cengengesan  sambil garuk-garuk kepalanya. Beneran ini bocah.

"Buat kado ultahnya  Mita.."
Tuh kan bener buat pacarnya. Selalu saja yang diseret-seret  juga aku. Kapan dulu itu juga beliin gaun buat Mita  aku yang suruh milih. Padahal Mitanya  tinggi gede.

"Pake motor kan? Ogah naik angkutan ntar dikira kita pacaran."
Aku beranjak dari dudukku. Lalu mengambil tasku dan segera kuselempangkan.

"Iya pake motor. Udah yuk.."
Kenzo sudah merangkulkan tangannya ke bahuku.

"Kalian ini emang kayak pacaran deh."
Celetukan Erin membuat aku mengepalkan tangan ke arahnya. Dan dia terbahak.

"Sirik aja Mbak Erin."
Kenzo menjawab dan segera membuka pintu toko.

"Eh kak itu Mas Dani beneran mau nikah?"
Kenzo melepaskan rangkulan  tangannya dan kini memberikan helm kepadaku. Dia memang tahu gimana aku cintanya sama Mas Dani.

"Udah gak usah bahas dia kenapa? Patah hati ini. Hibur  kek atau gimana.."
Aku memberengut saat dia tergelak lalu naik ke atas motor. Menarik tanganku agar memeluknya.

"Udah dipeluk nanti kena angin jatuh lagi"
Dia kan suka ngejek gitu saking mungilnya aku.

*****
"Makasih kakakku sayang. Udah gak usah sedih cowok masih banyak. Apa mau aku kenalin ama temen-temenku?"
Parah dia mah. Aku memakan es krim yang baru saja dibelikan Kenzo. Setelah memutari  mal dengan kaki lelah. Akhirnya  dapat boneka hello kitty yang gede nya aja gede boneka nya sama aku. Alhasil itu boneka duduk di sebelahku. Di dalam kedai es krim yang menjadi tujuan akhir kami hari ini.

"Kakakmu ini butuh pria yang siap dinikahi dan beri anak. Bukannya krucil-krucil kayak temen kamu."
Kenzo menyeringai lebar mendengar ucapanku. Dia malah menyuapkan satu sendok es krim strawberry kepadaku.

"Adek.."

Sialan
Aku hampir tersedak mendengar suara itu. Pria yang tadi pagi sudah membuat aku sewot. Tentu saja Kenzo menoleh ke arah belakangnya. Sedangkan aku malas untuk menatap si Kairo. Kok ya kebetulan ketemu lagi. Dia beneran gak buntutin aku kan?

"Wah lagi pacaran Ya?"
Tuh kan setiap ucapan Kairo membuat aku pingin jambak  rambutnya. Biar rontok sekalian.

Kenzo langsung menatapku tapi aku sudah menatap Kairo yang sore ini tampak berbeda dengan pagi tadi. Memakai jaket jins serta kacamata hitam yang di letakkan di atas kepalanya.

"Ih om gangguin aja.."
Aku langsung mengibaskan tangan ke arahnya. Malas kan.
Tapi Kairo kini malah melangkah ke arahku dan menggeser tubuhku.

"Ikutan makan es krim boleh Ya?"
Tuh kan ini orang ngelunjak deh. Tentu saja aku langsung bergeser. Memberinya ruang untuk duduk di sebelahku. Alis mata Kenzo terangkat dan memberi isyarat bertanya 'siapa Dia?'
Kugelengkan kepala membuat Kenzo kini menatap Kairo lagi.

"Pacarnya Naomi ya?"
Tentu saja aku melotot ke arah Kairo karena bertanya kepada Kenzo. Dan wajah Kenzo kini terlihat lucu. Tapi kemudian dia tertawa dan memasang wajah jail. Pasti ada rencana yang gila. Aku udah hafal sama adikku.

"Iya. Masnya ini siapa nya?"
Dia menunjuk Kairo lalu menunjukku. Aku sudah melotot ke arah  Kenzo. Tapi dia dengan songongnya  malah tersenyum geli.

"Ehmmm om nya Naomi."

Buset deh ini orang kayaknya khayalan tingkat tinggi. Aku mengulurkan tangan untuk mencubit tangan Kairo yang seketika merintih. Lalu dia menoleh ke arahku. Tapi wajahnya terlihat galak.

"Adek..ini demi kebaikan kamu."
Lah dia pikir siapa gitu? Kebaikan apa coba? Dia kayaknya ngidam pengen punya adek deh. Jadi lagaknya  udah kayak kakak yang sedang melindungi adeknya. Halusinasinya tingkat dewa.

"Owh Om nya Naomi yang mana ya?"
Adikku sudah menatapku dengan geli. Tapi dari wajahnya dia sudah terlihat senang dengan permainan ini. Dan akan terus berlanjut sepertinya. Aku sudah lelah. Biarkan saja dua orang gesrek  ini berhadapan. Kutarik  gelas tinggi di hadapanku dan menyentil es krim lalu memasukkan ke dalam mulutku.  Rasa dingin membuat aku nyaman.

Tapi sesaat kemudian usapan di mulutku membuatku menoleh ke arah Kairo. Dia sudah memegang tisu dan diusapkan ke mulutku.
"Belepotan kayak gini deh."

Saat menoleh ke arah Kenzo ternyata tempat duduk itu kosong. Sontoloyo itu bocah kemana? Lalu aku menatap ke arah sampingku. Boneka hello kittynya  sudah hilang. Semprul itu bocah melarikan diri.

"Pacar kamu ijin pulang katanya. Sakit perut."
Laaahh emaaaakkk ini pegimane  jadinya. Ampe rumah nanti si Kenzo aku giling deh.

"Lah kok aku ditinggalin?"
Aku menatap Kairo yang tersenyum.

"Aku bilang bakal buntutin kalian terus kalau masih pacaran. Dan dia nyerah. Udah jangan pacaran sama dia. Lebih baik kamu itu sekolah dulu yang bener. Ikut aku deh nanti aku masukin ke yayasanku  dan.."

Tentu saja aku mencubit lengannya lagi kali ini dengan gemas. Dia ini kok mimpinya kejauhan.

"Eh adeknya yang terhormat. Saya ini udah dewasa.  Udah 29 tahun. Dan tadi itu adik saya..adik kandung. Bukan pacar. Awas lagi berani ngira aku masih kecil. Bakal aku sunat kamu dua kali."

AKHIRNYA INI UDAH ADA PDF DAN DI KARYAKARSA YA BAGI YANG DULU BELUM SEMPAT KOLEKSI NOVELNYA CUZ SEKARANG KE WA 081255212887 ATAU KE KARYAKARSA CEPTYBROWN 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

AKHIRNYA INI UDAH ADA PDF DAN DI KARYAKARSA YA BAGI YANG DULU BELUM SEMPAT KOLEKSI NOVELNYA CUZ SEKARANG KE WA 081255212887 ATAU KE KARYAKARSA CEPTYBROWN 

45 RIBU SAJA DAN 291 HALAMAN

17 YEARS OLD?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang