Bab 02 Digodain krucil

19.5K 2.8K 131
                                    

Aku memakai bandana untuk menyingkirkan poni

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku memakai bandana untuk menyingkirkan poni.  Pagi ini lebih santai, karena Erin sudah masuk. Apalagi aku sedang patah hati, patah cinta. Hatiku pecah berkeping-keping kayak puisinya Cinta di AADC. Pokoknya lagi merana. Jadi yah berniat ke tokonya nanti siang aja.

"Miii  anterin minuman ke ruang tamu. Ada temennya si Kenzo."
Mami yang biasa lagi sibuk bikin adonan kue di dapur berteriak. Owh iya aku belum bilang ya kalau mami ku punya sebuah toko kue juga. Tapi beda lho ya sama toko kue nya pujaan hatiku Mas Doni itu. Toko mami menyediakan kue ulang tahun. Jadi dalam keluarga kecilku ini memang semuanya punya toko. Papi juga punya toko elektronik gitu. Sedangkan si Kenzo adikku satu-satunya juga punya distro. Jadi mungkin sebutannya memang keluarga toko.

"Siapa sih yang bertamu  pagi-pagi?"
Aku keluar dari dalam kamar sambil membawa bedak yang mau aku usap di pipi. Mami sedang sibuk mengocok telur.

"Teman-temannya si Kenzo. Udah sana anterin tuh teh hangatnya. Mami lagi nanggung."

"Tapi Naomi cuma pake baju kayak gini?"
Aku memang masih memakai baby dolku.  Belum  berganti baju, dan masih belepotan make upnya.

"Udah gak ada yang peduli penampilanmu  Mi. Lagian masih piyik-piyik juga temennya Kenzo. Gak ada yang nafsu sama kamu Mi."
Tuh kan si Mami, kalau ngomong suka asal. Nafsu apaan coba? Masa iya lihat aku jadi nafsu makan berkurang gitu?

Adikku itu memang berjarak 9 tahun dariku jadi lumayan jauh. Dia masih unyu-unyu baru umur 20 tahun dan ada di bangku kuliah.

"Ih mami sukanya ngeledek."
Aku meletakkan bedak ke atas meja dan mengambil nampan berisi 4 cangkir itu. Terdengar  suara tawa dari arah ruang tamu saat aku melangkah.

"Aih  kakak cantikku makasih ya."
Kenzo tiba-tiba membuka tirai sebelum aku sempat membukanya. Dia cengengesan  dan kemudian melangkah masuk ke dalam kamar
Lha harusnya dia dong yang menghidangkan ini teh? Kenapa harus aku?

Kuhela nafasku saat berjalan keluar ke ruang tamu. Di sana sudah ada 4 orang pria yang langsung matanya menatapku semua. Hadewh pesona anak kuliah semester awal. Ya begitulah mereka ngeliatin aku kayak aku ini model.

"Silakan diminum teh nya."
Kuletakkan  nampan ke atas meja. Dan langsung menegakkan diri  lagi.

"Wah Kenzo kok gak bilang punya adik imut gini Ya?"

"Cewek... kenalan dong."

"Hai adinda  bolehkah  kakanda  jadi masa depanmu?"

Lah pada sarap  kan ya? Mereka merayu aku? Ealah ini bayi-bayi pada ngapain? Kutatap mereka berempat yang udah menjulurkan lidah, mengedip-kedipkan  mata dan juga menegakkan kerah  kemeja mereka satu-satu.

"Kalian belum pernah dicium sandal Ya?"
Aku menunjuk pipi mereka satu-satu. Dan tampang  mereka malah menggelengkan kepala dengan lugu. Dasar krucil.

17 YEARS OLD?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang