1

13 2 2
                                    

Dyhar707

Feat

DIT_EST

Present

.

.

.

.

.

.

NURSE and ARMY

.

.

.

.

.

Author POV

7 Des 2018.

RST Medika Patra, kamar VIP dandellion 103, 07.30 AM.

Christopher Ken atau Chris saat ini tengah terbaring lemah di ranjang kamar inapnya. Bagaimana mungkin? Jawabannya karena tulang rusuknya patah dan tumit kakinya sedikit retak. Gips dipasangkan di kaki kirinya, tujuannya untuk menghalau sedikit pergerakan yang bisa mengganggu proses pemulihan. Di kamarnya hanya ada dia dan cecunguk yang sialnya adalah sahabat dari masa popoknya. Daniel Van Houghan, panggilannya Daniel tapi khusus Chris saja ia memanggilnya DOn alias Daniel bloOn. Hah, tidak nyambung sekali. Yah, walaupun Daniel memang bloon tapi kan-. Uh, ya sudahlah biarkan saja. Terkadang bloonnya Daniel ada untungnya juga kok buat Chris. Yah, walau lebih banyak bikin keselnya.

"Chris, untung ya kepala kaga cedera." Ucap Daniel tiba-tiba.

"Emang kenapa kalo kepala gue yang cedera?" Tanya Chris.

"Yeu, ya nanti lo jadi crazy dong. Trus kalo lo crazy gue yang dilantik jadi Kapten. Hehehe, bener ga?" Jawab Daniel santai.

"We te ef!! Sini lo kalong! Dasar anak buah kampret!" Teriak Chris.

Sedangkan orang yang diteriaki sudah pergi entah kemana, mungkin ke neraka batin Chris saat ini. Sebenarnya Daniel tengah berjalan menuju kantin rumah sakit. Kalau manusia yang ada di kamar dandellion 103 tengah mengeluarkan sejumlah hewan ternama di kebun binatang, hm atau taman safari mungkin? Yah, tingkat kejahilan Daniel akan meningkat di saat-saat begini. Kalau tidak sakit, biasanya dia cenderung kalem dan santai pembawaannya. Tapi, kalau saat ini dia akan berubah 360°. Dia jadi lebih gaul, lebih ramai, dan....lebih bloon dari hari-hari biasanya. Sementara itu, seorang perawat yang ayu rupawan berjalan dengan mendorong trolley yang berisi obat-obatan di dalamnya.

Krieeeett!!

Suara pintu yang dibuka berderit. Chris nampak terkejut, karena tiba-tiba dia jadi merasa bergetar. Bukan bergetar karena hantu bukan, ini bergetar karena ponselnya memang bergetar. Dia akhirnya memutuskan untuk mengangkat panggilannya daripada memperhatikan wajah perawat yang begitu kental akan masa lalunya.

Perawat itu berjalan mendekati ranjang Chris. Chris masih berbicara, sedangkan perawat itu mulai meracik obat cair yang akan disuntikkan kepada Chris. Chris terkejut saat mendengar suara seorang wanita yang sangat dikenalnya.

"Maaf tuan, berikan lengan Anda sebentar saya akan menyuntikkan antibiotik dan beberapa obat lainnya." Ujar perawat itu lembut.

Dalam hati Chris sangat gelisah. Setelah sekian lama dia bisa mendengar suaranya kembali. Itu cukup mengobati rasa rindu yang mengunci hatinya. Chris memberanikan diri untuk memanggil perawat itu dengan nama aslinya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 05, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

NURSE and ARMYWhere stories live. Discover now