4

16.4K 1.6K 76
                                    

"Lan, kamu nggak putus sama Arlan gara-gara Siwi, kan?"

Lana terdiam mendengar pertanyaan April. Bahkan mendengar nama wanita itu saja sudah membuat Lana jengkel. Setengah mati. Sungguh dia tidak mau mengakui bahwa perpisahannya dengan Arlan adalah karena wanita itu. Dia membenci wanita itu walaupun tidak pernah benar-benar mengenalnta. Sejak ada cewek itu hubungannya dan Arlan menjadi renggang. Mereka begitu sering bertengkar karena Arlan selalu membanding-bandingkan berat badannya dengan Siwi yang bohai itu.

"Nggak kok, kita emang udah beda visi-misi aja," elak Lana.

"Beneran?" selidik April tidak percaya. Pasalnya sahabat karibnya itu dulu juga pernah menjadi korban dan Siwi, sehingga dia selalu mewanti-wanti pada Lana untuk berhati-hati dengan perawat centil itu. Lana tidak mau mendengar kalimat, "Kubilang juga apa!" dari mulut April, jadi lebih baik dia berbohong saja. Lebih terhormat bagi Lana jika dia dan Arlan putus karena perbedaan prinsip, ketimbang karena mantannya itu memilih cewek lain yang lebih high quality.

Dalam hatinya Lana jadi bertekad. Apa sebaiknya dia diet aja ya? Meski sekarang begini, dulu Lana juga pernah cantik dan kurus hingga memenangkan kontes kecantikan dia hari Kartini semasa SMA. Hal itu jugalah yang membuat Arlan dulu kepincut sama dia. Jika Lana menjadi langsing dan kurus Arlan pasti menyesal karena memutuskannya dulu. Baiklah! Mari kita diet!

Berbanding terbalik dengan isi hatinya, Lana malah mengambil keripik singkong dan mengunyahnya dengan khidmat.

"Kita diet mulai besok!" gumamnya Lana.

"Kok kamu nggak nyambung sih?" tegur April. Mereka kan lagi ghibahin Siwi, eh si Lana malah bahas-bahas diet.

Lana tergelak. Dia terlalu larut dalam pikirannya sampai lupa kalau teleponnya dengan April belum teputus.

"Aku cuman kepikiran kalau aku mau diet aja," kata Lana. Bergibah itu emang asyik tapi dosanya itu yang nggak asyik. Dalam kepercayaan Lana, kalau kita menjelek-jelekkan orang lain maka pahala kita akan diberikan pada orang itu. Lana benar-benar tidak ikhlas jika harus memberikan pahalanya juga pada Siwi. Sudah cukup Arlan saja yang dia ikhlaskan.

Lana mengusap matanya yang berair ketika mengingat Arlan lagi. Walaupun sulit dia harus segera move on, Laki-laki di dunia ini bukan hanya Arlan saja. Suatu saat dia akan mendapatkan lelaki lain yang lebih ganteng dan tajir daripada Arlan. Itu pasti!

***

"Pasiennya sudah habis ya, Bu?" tanya Arlan pada perawat yang duduk di sebelah dia.

"Sudah, Dok," jawab emak-emak itu.

"Oke, kalau gitu saya ke kantin dulu ya, " pamit Arlan.

"Ya, Dok."

Arlan melemaskan otot lalu bangkit dari kursi. Sambil berjalan menuju kantin di membuka whatsapp grup alumni SMA-nya yang sepertinya ramai sekali. Dia kepo aja mereka ngomongin apa. Betapa terkejutnya dia ketika membaca chat bertubi-tubi di grup yang membicarakan dirinya dan Lana yang sudah putus. Rupa-rupanya dia jadi trending topik tanpa dia tahu.

Arlan scroll-scroll ratusan chat untuk mencari tahu siapa yang menyebarkan berita ini duluan. Dia kan belum ngasih tahu siapa-siapa. Makhluk-makhluk ini tahu dari mana coba? Karena chat terlalu banyak, Arlan menyerah. Dia baru ingat kalau kemarin dia sempat cerita sama kakak kembarnya, Si Arkan. Arlan mengumpat dan segera menghubungi bocah itu.

"Eh, kampret! Kamu ember ke mana aja kok grup wa SMA gosipin aku sama Lana yang udah putus!" amuk Arlan.

"Aku cuman ngasih tahu Joan. Soalnya kemarin dia ngajakin futsal, katanya kurang orang. Aku bilang aja suruh ngajak kamu. Tapi dia ngomong futsalnya jam sepuluh malem. Cinderella Arlan pasti nggak bisa ikut. Ya udah aku bilang aja kalau kamu sekarang free karena kamu udah putus dari Lana," terang Arkan.

Arlan menepuk jidat. "Ngasih tahu si biang gosip Joan sama aja kayak ngasih tahu ke semua orang!" decaknya.

"Emang itu berita rahasia? Kalian beneran udah putus, kan? Apa jangan-jangan kamu berubah pikiran dan mau balikan?" tanya si Arkan. Karena sering terjadi kejadian orang yang mengucap putus karena emosi tapi besoknya balikan lagi.

"Nggak!" jawab Arlan cepat. "Kami emang udah putus." Kali ini keputusannya sudah sangat bulat.

***

Votes dan komen ya Guys...

Guys di sini aku ganti ya profesi Siwi jadi perawat wkwkwkwk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Guys di sini aku ganti ya profesi Siwi jadi perawat wkwkwkwk.

Prajabatan Cinta [Ongoing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang