- 22 -

328 48 2
                                    

.
..
...

"jangan memintaku untuk berhenti,..... kita sudah memulainya, jadi kita harus selesaikan sampai akhir...”

Kedua netra hitam milik sungjae yang bertatapan dengan sooyoung sejak beberapa menit yang lalu, menciptakan keheningan diantara keduanya yang masih menyatukan genggaman tangan yang amat erat. Kata-kata pelan namun tegas yang diutarakan sungjae, membuat hati sooyoung yang mendengarkan tak karuan rasanya. Entah mengapa ia merasakan ada hal yang amat tulus dari ucapan dan tatapan bocah didepannya. Sejujurnya, ia telah merasakan hal seperti ini sejak lama, tepatnya saat sungjae meminta izin padanya untuk membuka ponsel milik sooyoung yang ternyata ia pinjam dari bibi Han, pemilik Present House.

Tapi kondisinya kini berbeda. Dulu, sooyoung sangat amat senang saat jalan untuk menemukan kebenaran tentang dirinya kembali terbuka. perlahan demi perlahan jalan itu semakin terbuka, dan labirin hidupnya sepertinya akan menemui jalan akhir. Dan hal ini bukan membuat sooyoung merasa bahagia, tapi sooyoung merasakan kebalikannya.
Menemukan ingatannya yang hilang bisa jadi akan membuatnya kembali pada keadaan semula. Baik untuknya, tapi bagaimana dengan sungjae? Mengetahui perihal ibunya yang tak sengaja mencelakakannya, bisa saja ibunya terancam tindak pidana. Belum lagi keadaan ayahnya yang masih diruang ICU rumah sakit ini, keadaannya sulit untuk kembali stabil seperti sedia kala. Dan yang paling utama, jika sooyoung kembali ke keadaan semula, apakah ia dan sungjae masih bisa bertemu seperti sekarang? Rasanya, hati kecilnya berkata kalau lebih baik ia menjadi arwah gentayangan seperti ini karna bisa lebih lama bersama sungjae. Ia tak bisa bayangkan, dalam sekejap sungjae akan menjadi sangat menderita jika semua itu benar terjadi nantinya.

“joy?? Kau mendengarku kan?”

Sungjae mengerutkan keningnya sambil tetap melihat kearah sooyoung yang masih menatapnya sayu. Ia khawatir karna sepertinya tatapan sayu sooyoung di depannya itu adalah tatapan kosong yang berada diantara sadar dan tidak.

Sooyoung merespon, menundukkan kepalanya dan berusaha menahan agar tangisan tak kembali membanjiri wajahnya. Sayangnya, sungjae tau sooyoung akan menangis.

Dengan sekali tarikan,sungjae berhasil membawa sooyoung kedalam dekapannya. Ia memeluk sooyoung amat erat seperti tak ingin melepasnya sampai kapanpun.

“hiks... aku- hiks.. a-aku tak tau jae....”

“tak tau apa?”

Sooyoung yang berada di dekapan sungjae memegang erat kemeja yang sungjae kenakan dan merematnya kuat. Ia masih berusaha menahan tangisnya dan sebaik mungkin menyembunyikan wajahnya pada sungjae agar lelaki itu tak bisa melihat wajahnya saat ini.

“hiks- aku tak tau harus berbuat apa.... a-a-aku... aku terlalu takut untuk mengambil keputusan.”

Kembali. Rasa iba yang sungjae miliki untuk sooyoung kembali ia rasakan. Hal seperti inilah yang membuat sungjae merasa aneh pada dirinya sendiri. Hati kecilnya terus saja berkecamuk dan menyerukan kata kata untuk menjaga baik baik wanita hantu yang sedang bersamanya. Hatinya selalu menyampingkan kenyataan bahwa sooyoung itu hantu, arwah, makhluk halus, dan semacamnya. Melihatnya menangis dan murung sangat membuat sungjae seperti manusia terbodoh di dunia. Ia tak suka. Sungjae sangat tak menyukai saat dimana ia melihat sendiri sooyoung sangat rapuh dan menangis sedih seperti ini.

Sungjae melepas dekapannya pada sooyoung. Ia menatap sooyoung sebentar dan tanpa sadar ia mendekatkan wajahnya pada wajah sooyoung. Jarak diantara mereka semakin terkikis dengan tatapan yang tetap beradu. Sooyoung yang memang sedikit terkejut mengepalkan kedua tangannya yang masih betah ada di dada sungjae dan sedikit memundurkan wajahnya. Tetapi sayang, sungjae tetap berusaha memotong habis jarak diantara mereka sampai kedua bibir mereka bertautan. Sooyoung yang bisa merasakan lumatan lembut di bibirnya mulai memejamkan kedua kelopak matanya. Ia tau ini gila, tapi entah mengapa ia tetap tak menolak dan memilih menikmati apa yang ia dapatkan sekarang.

\\TAMAT\\ [ bbyu ] Un-Expected ChanceWhere stories live. Discover now