Bully

1.2K 85 2
                                    

ーAin’t my fault

Rasa ini, rasa tak tertahankan serasa inginku meledakan diri, tak kuat ku menahan rasa ini, selalu saja diriku yang kalian rendahkan dan menganggapku tak berguna, ku tetap tahan dan terus menahan rasa ini agar tak terlepas bebas, liar, dan tak terkontrol. Tapi semakin ku tahan semakin kuat rasa ini berontak.

Mengapa kalian begitu jahat padaku, mengapa selalu aku yang kalian rendahkan, apakah kalian tahu bahwa setiap kalimat yang keluar dari mulut kalian adalah pedang yang begitu tajam dan menghunus tepat ke arah dadaku, aku merasakan sakit, benar benar sakit tapi tidak berdarah,entah apa yang kalian pikirkan tentang diriku, sebaiknya kalian buang jauh jauh pikiran itu karena jika rasa ini terlepas tak ada seseorang pun yang bisa menghentikan nya.

Hari ini kalian lebih sadis memojokanku dari hari hari sebelumnya, benar benar sadis, kalian tak mendengarkan peringatan ku, ku coba untuk memeringati kalian lagi tapi kalian membalasnya dengan tawaan dan hinaan yang kali ini lebih brutal, dan ya akhirnya terlepas. Rasa yang ku pendam jauh di dasar tubuhku akhirnya terlepas, aku hanya diam dan melihat sekumpulan gadis berjumlah 8 orang ini menghina ku untuk terakhir kalinya dan tidak lama mereka pergi bagai orang yang tak bersalah.

Entah apa yang kupikirkan saat ini, tapi sesuatu berbisik “ ini giliran ku”, keesokan harinya ku pancing mereka ke rumah tua dan tak berpenghuni yang ada di tengah hutan, mereka sangat bodoh,  mudah bagiku untuk menjebak mereka di perangkap ku ini, setelah mereka masuk ke dalam rumah itu, ku buat pingsan mereka satu per satu dengan cara dipukul menggunakan balok kayu dan mengikat mereka semua.

Permainan pun dimulai, pertama tama ku gunting lidah mereka satu per satu, teriakan dan tangisan mereka bagaikan paduan musik yang indah di telingaku, setelah itu ku paksa mereka meminum jus jeruk nipis yang kubuat, pasti enak rasanya bercampur rasa perih yang ada di lidah kalian, ku lihat kalian sangat lemas dan tak bisa berkata apa apa lagi, hanya tangisan dan kalimat minta maaf tapi itu sudah terlambat, ku hujani wajah mereka satu per satu dengan balok berukuran sedang, saking asik nya ku bermain ku lihat 5 dari 8 gadis pembully itu sudah tal bernyawa.

Masih tersisa 3 gadis pembully lagi, ku langsungkan ke permainan terakhir ku karena ku lihat mereka sudah sekarat, ku bolongi dada mereka satu per satu dengan bor yang kuambil dari rumah, mereka berteriak sangat keras dan juga menangis sangat keras, puas ku melihat mereka seperti ini tapi tak berlangsung lama mereka mati, ku berjalan keluar dari rumah itu dengan hati yang sangat puas, benar benar puas, meraka tak bisa menjulukiku si kutu buku lagi karena kujuluki mereka si almarhum.

Apakah aku salah?, ingatlah,  akibat muncul karena ada sebabnya.

ーRobicheaux

Cr: Line @creepy caption

Creepy QuotesWhere stories live. Discover now