Yoona mengikuti segala perintah dari Sehun. Apapun yang pria itu katakan harus ia terima tanpa menolak, sebuah konsekuensi akibat perjanjiannya.
"Pegang dengan baik-baik sayang.. dia tengah menginginkanmu lagi, tak apa-apakan?"
Yoona menunduk, lantas mengangguk pelan.
"Lakukan semaumu tuan,"
"Pintar, anjingku memang sangat penurut.."
Yoona meringis serta meremas paha Sehun saat pria itu kembali menjilati jenjang lehernya, membuat Yoona menutup kelopak matanya dengan rapat. Menahan desahannya agar tak keluar, sungguh ini membuatnya sedikit gila. Sehun langsung memutar tubuh Yoona dan berhadapan dengannya, tanpa pikir panjang Sehun menjilat serta memcumbu Yoona begitu liarnya. Tak memberikan jarak diantara keduanya dan memberikan Yoona sedikit oksigen untuknya bernafas, pria itu memasukkan jari telunjuknya keliang area intim Yoona lalu mengocoknya secara brutal.
"Akhhhh--" desahnya.
Sehun menatap Yoona dengan pandangan begitu nafsu yang kini telah sepenuhnya mendominasi.
"Kau menyukainya sayang? Huhh~" sembari terus memperdalam ciumannya tanpa henti dengan tangan yang masih sibuk menjelajahi area intim wanita itu.
Mereka bermain sembari berdiri, dengan gaya bermain yang tak biasanya dilakukan.
"Aku boleh menyentuhmu lagi, apa tak masalah?"
Yoona mendesah pelan,"lakukan semaumu.. tapi kumohon dengan sangat, bermain-lah dengan pelan."
"Kali ini akan kuturuti, tapi tidak lain kali."
....
Yoona menatap dibalik kaca sang adik yang terbaring lemah didalam ruangan itu. Beberapa peralatan medis menempeli tubuhnya membuat Yoona merasa tak tega dan tentunya tertohok, ini semua salahku..
Satu tetes air mata sukses meluncur bebas tanpa Yoona bisa cegah.
"Semoga kau bisa lekas sembuh sayang, besok kau akan mulai dioperasi dan semoga semuanya berjalan dengan lancar." Yoona menatap senduh serta berkaca-kaca menatap adik tersayangnya terbaring lemah disana.
Hanya- dialah salah satu keluarga yang ia miliki maka tak akan Yoona biarkan adiknya ikut meninggalkannya dan menyusul kepergian ayah dan ibunya.
"Soyeon-aa, sadarlah.."
Yoona menundukkan wajahnya, menggenggam erat tasnya sembari menahan sakit. Semuanya terasa sulit ia terima, hanya sekali mengedipkan matanya semua hancur seketika.
Ia memilih melangkah meninggalkan tempat itu sebelum ia makin sakit dan tak tega kepadanya.
Sehun is calling
Yoona menatap bilik ponselnya mendapati panggilan masuk dari Sehun.
Lekas ia mengangkatnya.
"Iya?"
"Dimana?"
"Rumah sakit."
"Ah, bagaimana dengan keadaan adikmu?"
"Masih seperti yang dulu, tak ada pergerakan dan perubahan sama sekali."
"Yang sabar yah sayang, semoga Soyeon cepat sembuh.. perusahaanmu tengah kutangani dengan baik-baik, dan juga kau mau kemana?"
"Aku ingin kuliah, ah omong-omong terima kasih tuan.. aku tak tahu harus berbalas budi terhadapmu."
Terdengar kekehan darisana, membuat Yoona sedikit merengut kesal.
YOU ARE READING
ʟɪʟ ᴛᴏᴜᴄʜ 🔞 || ʏᴏᴏɴʜᴜɴ ꜱᴛᴏʀʏ✓
Fanfiction• ᴘᴜʙʟɪᴋᴀꜱɪᴋᴀɴ 04'08'2018 🔞ᴍᴀᴛᴜʀᴇ ᴄᴏɴᴛᴇɴᴛ!!
