• 🔞 Mature Content' •
~Lil' Touch~
...
Sehun si pria milyader sang pemilik perusahaan ternama dan mencatatkan dirinya sebagai pengusaha muda nan sukses itu sedang tampak meneguk segelas wine digenggamannya. Tampak sibuk mengerjakan beberapa laman yang cukup memusingkan menurutnya, tetapi pekerjaannya tiba-tiba terhentikan mana-kala ia mendengar sebuah ketukan dari seseorang.
Tok
Tok
Tok
"Masuk."
Sosok wanita berparas menawan itu melangkah masuk dengan takut, bibirnya sedikit sengaja ia basahi lantaran mengering dengan degupan jantung yang tak henti terpompa. Wanita itu meneguk salivanya yang terasa kering, berkali-kali ia berkedip saking terpesonanya ia pada bangunan megah yang berada diruangan pria itu.
"Kau sudah datang rupanya, bagaimana apa kau sudah menyetujui perjanjian kita?"
Wanita berambut sebahu itu hanya mengangguk singkat, mata rusanya tampak takut menatap kearah mata tajam yang bisa saja membunuhnya.
"Sekarang kau harus menandatangi surat perjanjian kita."
Yoona melangkah dengan pelan, siratan matanya tampak mengeluarkan setitik buliran airmata dan langsung dengan buru-buru menghapusnya.
Ia membaca satu persatu- isi perjanjian tersebut agar ia tak merasa dicurangin ataupun pria itu akan berbuat sesuatu hal yang bisa saja sewaktu-waktu akan menghancurkannya.
Selesai.
Iapun menandatangani isi surat perjanjian tersebut.
Yoona menahan sesak didadanya.
Tidak ada pilihan lain, ia harus segera mengobati adiknya yang semakin parah. Dan juga menormalkan kembali perusahaan yang sudah ayahnya bangun dari awal, Yoona tak akan membuat perusahaan tersebut diambil alih dan berada diambang batas kehancuran. Satu-satunya yang bisa menyelamatkannya adalah pria brengsek itu-- yah hanya dia yang bisa.
"Lepaskan bajumu sayang."
Wanita itu dengan tenggorokan tercekat, mulai melepaskan bajunya dengan hanya menampilkan pakaian dalam yang seksi itu. Lantas pria berhazel-nut itu segera menghampirinya dengan liar.
Sehun melepaskan ikat pingganya secara perlahan, tatapan nafsunya kini telah mendominasi. Beberapa kali ia berusaha meneguk salivanya yang mengering menatap kearah sosok wanita yang berdiri tak jauh dihadapannya. Wanita itu menatap takut kearahnya, bahkan buliran-buliran peluh keringat telah membasahi wajah wanita itu. Tangisan deras seolah tak membuatnya untuk menghentikan semua ini.
"kau sekarang menjadi milikku Yoona," lirih Sehun.
Hingga ia dengan paksa melepaskan pakaian dalam milik Yoona menampilkan kedua gundulan payudara milik wanita itu.
"Tuan, bermain-lah dengan pelan," pinta Yoona memelas.
Sehun menatap Yoona dengan pandangan yang sangat sulit ia artikan, sudut matanya seolah meneduh tetapi tampak begitu tajam seolah tatapannya bisa saja membunuhnya.
"Bukankah kita sudah sepakat baby?"
Sehun membisikkan kalimat yang membuat Yoona tak mampu untuk berkutit apalagi membantah perkataan dari seorang pria seperti Sehun.
Sehun menjilati pipi Yoona layaknya permen lolipop itu, Yoona berusaha mati-matian untuk menahan rasa geli hingga membuat bulu Yoona berdesir hebat akibat sentuhan dari Sehun---si pria yang telah menolongnya tetapi dengan imbalannya harus menjadi budak sex pria bejat itu.
Sejujurnya ia telah menolak mentah-mentah, bahkan tak akan menyerahkan dirinya pada pria hyper sex ini.
Tapi-- hanya ialah yang bisa membantunya dari segala keterpurukan yang membuat hidupnya berada diambang batas kehancuran.
Pria itu berlaksana ingin membantu menormalkan keadaannya seperti semula dan berjalan seperti dahulu. Bahkan dengan iming-iming akan memberikannya saham dengan sangat luar biasa tak bisa ia telak lagi.
Yoona sudah memohon pada pria itu untuk meminta jalan lain, tapi sungguh keadaan yang tak memungkinkan hal itu terjadi. Membuatnya dengan sangat pasrah dan matang mendatangi Sehun dan menyerahkan dirinya pada pria yang sama-sekali kehadirannya tak ia inginkan.
Tapi mau bagaimana lagi?
Hal ini terjadi karena hubungan mereka layaknya simbiosis mutualisme.
Sehun menampilkan dada bidangnya yang atletis dan menggairahkan. Tapi sayang Yoona memilih untuk menutup matanya saja, membiarkan pria itu bermain sepuasnya pada tubuhnya.
Sentuhan-sentuhan kecil mampu membuatnya tak berkutit sama-sekali, Yoona mengelus bahu Sehun yang tampak sibuk mencumbu puting payudaranya. Meremas bokong wanita itu dengan sangat nafsu tanpa henti, Sehun berdecak kagum memandangi tiap helai inci tubuh Yoona yang sangat menggairahkan.
"Kau milikku Yoona.."
Tak akan kubiarkan kau lepas dariku sedikitpun sayang..
Karena kau milikku~
[Maaf karena membuat cerita baru dan FF lain masih terbengkalai~ oh iya beberapa chapter lagi affair akan tamat, mungkin sisa satu atau dua saja..]
YOU ARE READING
ʟɪʟ ᴛᴏᴜᴄʜ 🔞 || ʏᴏᴏɴʜᴜɴ ꜱᴛᴏʀʏ✓
Fanfiction• ᴘᴜʙʟɪᴋᴀꜱɪᴋᴀɴ 04'08'2018 🔞ᴍᴀᴛᴜʀᴇ ᴄᴏɴᴛᴇɴᴛ!!
