~~_~~

'Pa, Appa...!'

'Tetap diam disana Minhyung-a!'

'A-aku takut hiks... Sakit..hiks'

'Minhyung-a, jangan takut, tolong bersabarlah sebentar lagi...'

.

'Jangan lakukan itu Jae! Kumohon, atau sebagai Auror dari kementerian sihir aku akan menjatuhkan hukuman kepada-mu'

'Apa dengan begitu Minhyung-ku akan tetap hidup. Jika iya, maka lakukanlah..."

.

'Minhyung sudah mati! Anak bodoh yang lemah itu sudah mati!'

'Mark...'

'Yah, sekarang yang tinggal hanyalah Mark Lee'

~~_~~

"Mark, kepala sekolah memanggilmu..."

Kedua mata onyx berbingkai alis khas serupa burung camar itu langsung terbuka sesaat setelah pendengarannya menangkap suara seseorang yang mengganggu 'tidurnya' dan mengembalikan ia ke alam nyata.

Tidak, sebenarnya itu juga tidak bisa disebut dengan tidur karena ia hanya memejamkan mata sembari bersandar di dinding berlumut di belakang kastil Hogwarts dengan pikirkan yang cenderung melayang kemana-mana. Kedua bola mata onyx namja itu menatap orang yang sudah berani mengusik kesendiriannya

"Ada apa?" ujarnya dengan nada datar

"Entahlah, datang saja karena sepertinya ini penting, lagi pula Taeyong juga sudah menunggu mu di sana..."

Kedua alis Mark mengernyit saat namja dihadapannya ini mengatakan jika kakaknya juga tengah menunggunya.

Ditatapnya sekali lagi namja itu, seorang namja berwajah ambigu berambut blonde yang biasanya selalu mengikuti sang kakak kemanapun dia pergi.

Heh, Mark tersenyum mendecih

"Kau masih saja mau diperintah oleh seorang Lee Taeyong..." ujar Mark pada namja yang jelas lebih tua darinya itu, namun hanya ditanggapi dengan wajah datar khas seorang yang berasal dari keluarga Na

"Aku temannya, dan hanya ini yang bisa ku lakukan untuknya..." ujar namja besurai blone itu masih dengan wajah datar khasnya

"Cih, teman? Katakan itu kepada orang yang selalu memperlakukan mu seperti seorang budak..."

Mark memutuskan untuk beranjak dari tempatnya, mengabaikan namja itu dan segera melangkah menuju ruang kepala sekolah, namun sebelum itu matanya tanpa sengaja menagkap sosok 'si rambut merah' bersama dengan kedua temannya dimana salah satu dari namja itu merupakan adik dari 'teman' kakaknya ini

"Hm, Na Jaemin dia adikmu 'kan? Katakan pada adikmu itu untuk selalu berhati-hati... Kebenciannya terhadap keluarga Lee suatu saat nanti justru akan menyusahkan dirinya sendiri..."

Ujar Mark dengan nada suara yang terdengar sangat dingin. Heh, Mark menampakkan seringainya usai mengatakan itu sebelum akhirnya berjalan dan benar-benar meninggalkan tempat itu

The Dormitory || A Multipair Ffn.Where stories live. Discover now