Mencintaimu dalam diam ibarat aku berada didalam kegelapan. Ada satu titik cahaya yang terlihat dan menerangiku, tapi aku tidak bisa menggapainya hanya menunggu keajaiban hingga cahaya yang datang menghampiriku walau sebenarnya terdengar sangat mustahil
Yaa seperti itulah aku berdiam diri menunggu hingga kata cinta terdengar dari bibir nya HEI itu hanya imajinasi ku mendengarnya mengucapkan kata cinta. karena memang sampai saat ini, kenyataannya , aku masih tetap
setia menunggu, menunggu, dan menunggu.
Begitulah puisi yang dibuat pia, ya pia sangat hobby membuat puisi seluruh puisinya tentu ia buat khusus farhan.
Duduk dengan secarik kertas dengan 1 pulpen ditangannya ditambah lagu yang pas dengan perasaannya.
Pertemuan nya tadi dengan farhan di mall selalu terus bersarang dipikirannya seperti video yang memutar diotaknya, dia selalu bertanya kenapa farhan datang dengan harapan dan mengisi hati pia yang kosong menjadi berwarna lalu farhan perlahan pergi dengan meninggalkan segenap rasa
"Huft kapan ya lu jadi milik gue, gak mungkin kan han gue duluan yang nyatain perasaan ke lu, HELLO harga diri gue dimana"
"Kenapa farhan sama rani keliatan deket banget. Hubungan mereka kan cuman mantan"
"Arghhh tau ah" ucap pia lalu meremas kertas yang sudah terdapat puisi di dalamnya lalu ia lempar ke dalam laci dengan tepat sasaran
Yaa laci itu terdapat beberapa kumpulan puisi pia, mengenal farhan membuatnya pandai bersyair padahal dari dulu pia paling tidak suka dengan puisi jarangkan membuatnya membacanya saja malas karena setiap kata dalam puisi itu mengandung arti yang sangat dalam dan sangat sulit untuk dipahami.
Sama seperti yang ara bilang 'semakin seseorang pandai membuat syair, semakin dalam sakit yang dia rasakan'
"Hmmmm *nada nisan sabyan* kenapa rumit sekali" ucap pia
Dering telpon pia membuatnya tersadar dari lamunan, ya beginilah dia sangat suka sekali ngomong sendiri apalagi kalau perasaannya sedang kacau seperti ini walau hanya sebenarnya kejadian yang sepele (?)
Pia segera mengangkat panggilan dari ara
"Pia lu kenapa si ninggallin gue berdua sama radit di mall tadi, maen pulang pulang ae pamit kagak apa kagak, ngapasi farhan?" oceh ara di balik telpon sana
"Waalaikumsalam"
"Assalamualaikum"
"Lu nelepon salam kagak halo kagak, maen ngomel ngomel ae"
"Lagian gue kesel sama lu njay"
"Tapi lu senengkan bisa berduaan sama radit"
"Iyaa si, eh nggak nggak"
"Nahkan, udah deh jangan ngomel ngomel mulu. Gue lagi gak mood nih"
"Udah deh pi, lupain farhan"
"Tau ah" pia langsung mematikan telepon sepihak.
Fix hari ini mood pia bener bener ancur
*****
"Dih kocak kan pia, bete nya sama farhan masa marahnya sama gue"
"Kenapa tadi radit sweet banget ya sama gue, apa jangan jangan dia, suka sama gue aaaaaaaa" tiba tiba saja ara teriak
'Tok tok'
"Ara kamu gapapakan?, kamu kenapa nak, araa buka pintunya" ucap ibunya dibalik pintu
Lalu ara bergegas membuka pintu, kamarnya
YOU ARE READING
Move On...
Teen Fiction"Gue benci sama diri gue sendiri, kenapa gue bisa gampang banget masuk keperangkap lu, begitu mencintai lu dan seharusnya gue tau,, lu gak mungkin suka sama gue" ucap pia --------------------------------------------------- Piaa piaa kalo lu sayang...
