a. Kabar dari Ayah

9 0 0
                                    

   Hari ini setelah mengerjakan event social, aku menerima telepon dari Ayah. Sejak awal pindahanku di kota perantauan aku lebih menyibukkan diri mengikuti beberapa komunitas dan membentuk relasiku disini. Mendadak lelahku hilang seketika setelah mendengar suara Ayah, kali ini tanpa basa-basi Ayah langsung saja bercerita tentang kawan main Ayah semasa duduk dibangku SMP (Sekolah Menengah Pertama) yang berkunjung ke Jakarta dan singgah beberapa hari dirumah kami. Kawan Ayah tidak datang sendiri tapi datang juga bersama istri dan anak perempuannya. Selama singgah kurang lebih 3 hari Ayah menceritakan banyak hal tentang diriku kepada anak perempuan kawan Ayah tersebut, dan ingin bertemu langsung kepadaku dan bercerita banyak hal. Tanpa jeda Ayahpun memberikan nomer handphoneku kepada anak kawan Ayah yang bernama kak Naurah, Ayah memberikan nomer kak Naurah kepadaku juga untuk aku hubungi kak Naurah jika aku senggang dan bisa segera bertemu dengannya. Aku kira Ayah menelponku karena rindu tapi ternyata hanya ingin menceritakan itu saja, aku pun senang bertambah satu lagi temanku disini.

   Kesibukkanku di kegiatan komunitas hampir aku lupa untuk menghubungi kak Naurah, bingung, gugup dan malu bagaimana aku memulai pembicaraan. Langsung saja aku mengirim pesan perkenalan kepada kak Naurah, tak perlu waktu lama kak Naurah membalas pesanku. Rupanya berbicara melalui pesan singkat tidak mengasikan, kak Naurah mengundangku ke rumahnya di hari minggu untuk berbincang-bincang lebih dalam lagi. Aku turut mengiyakan undangan tersebut. Tiba dimana hari ini adalah hari pertemuan pertamaku bersama kak Naurah, gugup, seperti apa wajahnya, bahkan aku sama sekali belum pernah bertemu dengan kak Naurah sebelumnya. Setiba aku dirumah kak Naurah aku disambut dengan sangat hangat, aku bicang-bincang banyak dengan kak Naurah ternyata dia memang sangat menyenangkan, tak lama datang kedua orangtua kak Naurah. Om Ibhar, itulah nama teman Ayah. Sebanarnya ini bukan kali pertama aku bertemu dengan Om Ibhar, lebaran semasa aku SD (Sekolah Dasar) kita mengunjungi rumah Om Ibhar tapi aku memang tidak pernah bertemu dengan anak-anak Om Ibhar aku juga tidak terlalu memperhatikan karna saat itu Om Ibhar dan Ayah sibuk berbincang-bincang dan aku hanya makan jajan yang disajikan oleh Tante Ulya istri Om Ibhar.

   Waktu berputar begitu cepat sampai-sampai aku lupa kalau ini sudah hampir sore, aku sudah berbicara banyak hal dengan kak Naurah tapi sayang aku masih harus melanjutkan aktivitasku yang lain karena teman-teman sudah menunggu. Aku segera berpamitan dengan Om Ibhar, Tante Ulya dan kak Naurah. Kak Naurah yang ramah selalu mempersilakan aku untuk berkunjung kerumahnya.

KASTAWhere stories live. Discover now