Bab 6 - Back To Home

5.2K 626 39
                                    

Kris dan juga Minyoung duduk di sebuah kursi yang terletak di taman rumah sakit. setelah berhasil membujuk Sehun dengan bualan-bualannya, Kris segera menuntun Minyoung menuju taman rumah sakit. Ia menatap tajam tepat ke manik mata Minyoung. Jujur saja, pria itu merasa di bodohi di sini. oh ayolah... bagaimana mungkin ia tidak mengetahui semua ini? Bagaimana mungkin bisa kedua sahabatnya terjebak dalam satu pria yang sama? Ini sulit dipercaya. menurutnya, takdir terlalu kejam hingga mempermainkan perasaan kedua sahabatnya. Sial! Membayangkan sahabatnya sendiri harus merelakan suaminya menikahi wanita lain saja, membuatnya geram. Apalagi sekarang? Ia mengetahui fakta baru bahwa ternyata istri kedua dari sahabatnya adalah sahabatnya sendiri. Oh astaga... Ingin rasanya ia mengubah takdir.

Kris membuang nafasnya, ia meraih tangan Minyoung, menggenggamnya dengan erat. "Kenapa kau tidak memberitahuku bahwa wanita yang kau maksud adalah Nami?" Kris menghela nafas sejenak. "Song Minyoung, tatap mataku." Kris mengangkat dagu Minyoung agar wanita keras kepala itu menurut padanya. "Kau tahu aku sangat mencemaskanmu? Bukankah sudah pernah ku katakan padamu untuk mempercayaiku? Anggaplah aku sebagai kakakmu! Jadikan aku tempat untukmu bersandar, Song Minyoung. Percayalah padaku! Aku tidak memintamu untuk kembali padaku, Kau hanya harus menganggapku sebagai kakak dan sahabat yang akan melindungimu."

Mata Minyoung berkaca-kaca, Sebenarnya,wanita itu bukan tidak mau menceritakannya pada Kris, melainkan ia takut persahabatan ketiganya akan hancur. Walau bagaimanapun, wanita itu tetap menganggap Nami sebagai sahabatnya. Sebenci apapun wanita itu padanya, ia tidak pernah benar-benar membenci Nami. Wanita itu hanya menyesali takdir yang membawanya ke jalan yang sulit. Ia yakin Nami memiliki alasan yang kuat. Yah, Minyoung sangat yakin akan hal itu.

"Aku tidak mau persahabatan kita hancur hanya karna masalahku, Aku tidak mau membebanimu terus menerus." Minyoung menarik tangannya dari genggaman Kris. Wanita itu mengalihkan pandangannya, Matanya fokus menatap lurus ke depan.
"Awalnya aku tidak tahu kenapa Nami melakukan ini padaku, tapi sekarang aku tahu," Minyoung menghela nafas panjang sambil memejamkan matanya, memutar kembali kilasan kejadian saat Nami mengatakan padanya bahwa wanita itu membencinya. Dadanya sesak saat membayangkan wajah Nami saat itu. "Nami mengatakan padaku bahwa dia membenciku. Aku tidak tahu pasti alasannya, tapi saat itu Nami mengatakan padaku bahwa dia membenciku karna aku seorang pembunuh." Minyoung menghela nafas sejenak sambil mengingat-ingat apa yang Nami katakan padanya. "Aku tidak tahu apa yang ia maksud dengan mengatakan aku seorang pembunuh, sungguh aku tidak mengerti apa dan siapa yang Nami maksud." Lirih Minyoung.

Kris tertegun mendengar penjelasan Minyoung. "Mungkinkah ini ada hubungannya dengan kejadian beberapa tahun yang lalu? Astaga... jika benar, berarti ini hanyalah sebuah kesalahpahaman." Gumam Kris dalam hati. Pria itu memijat pelipisnya yang terasa sedikit berdenyut. Ia mendongakkan kepalanya lalu menatap Minyoung dengan gusar. "Minyoung-ah, apa kau tahu senior kita, Jaeyong sunbae?.."

Minyoung tampak berfikir sejenak sebelum ia menganggukkan kepalanya. Ia menatap Kris penuh tanya. " Tentu saja aku tahu, tapi apa hubungannya dengan Jaeyong sunbae?"

Kris tampak berfikir, pria itu menggelengkan kepalanya. Tidak.. Ia akan mencari tahu terlebih dahulu sebelum mengatakan hal yang belum tentu kebenarannya.

"Oppa, aku bertanya padamu..."

"Tidak ada apa-apa... Hanya saja-"

"Apa yang kalian bicarakan? Kenapa lama sekali?" Sehun menghampiri keduanya dengan penuh selidik. Pasalnya, sudah lebih dari 30 menit; mereka meninggalkan Sehun untuk berbicara di taman itu. "Hyung, apa yang kalian bicarakan? Kau tidak berencana membawa istriku kabur, bukan?" Sehun memicingkan matanya, Kris tersenyum singkat menanggapi reaksi Sehun yang menurutnya terlalu berlebihan.

ITS HURT (END)Where stories live. Discover now