"Begini, jawab jujur, apa perasaanmu saat kau berciuman denganku?"

Pertanyaan ryuko membuat wajahnya memerah, menatap lelaki di depannya dan membuang muka.

"Itulah perasaan yang timbul saat berciuman, mengerti?"

Yakugawa masih membuang muka

*****

Kondisi yakugawa sudah membaik.

Sudah beberapa minggu mereka berteman, ryuko sudah menyatakan perasaannya dari awal.

Perasaan ryuko masih belum berbalas.

Setiap hari ryuko memperlakukan temannya itu dengan istimewa.

Ryuko menganggap yakugawa sebagai gadisnya, Namun itu tak di gubris oleh yakugawa.

Hari demi hari berlalu, dan hari ini adalah hari libur musim panas.

Yakugawa telanjang dada, dia merebahkan tubuhnya di lantai dan menyalahakan kipas angin

'Hari ini benar benar panas...'

Batinnya, melihat langit langit kamar, dia masih berfikir tentang masalah yang di hadapi ryuko.

Ryko bercerita padanya tentang keluarga yang mengacuhkannya, dan kekasihnya yang lebih memilih orang lain di bandingkan dia.

Dia mengerti sekarang, setiap kali melihat ryuko diam berarti temannya sedang memikirkan masalah itu.

Ting....tung...

Bel pintu berbunyi, yakugawa segera mengenakan T-shirt dan membuka pintunya.

Seseorang lelaki tersenyum ramah dan mengangkat tangannya.

"Ohayo ??"

"Ryu..?, Masuk lah"

"Tidak, aku kesini hanya ingin mengajakmu jalan jalan saja"

"Baiklah, aku akan mengganti pakaianku"

*****

Ryuko dan yakugawa berjalan jalan, membeli beberapa makanan, dan ice cream.

Mereka berdua melewati taman, langkah ryuko terhenti ketika melihat mantan kekasihnya.

Wanita itu bersama pria lain, yang menurut yakugawa pria itu tidak menyukai kehadiran wanita itu, tergambar jelas sang wanita beberapa kali di pukuli.

"HEY...!!!"

Ryuko berteriak, pria yang memukuli wanita itu melihat mereka berdua dan segera berlari pergi.

Ryuko berlari menghampiri wanita itu begitupun juga yakugawa.

"Kau tak apa?, Kenapa kau masih memilihnya ??"

Pertanyaan ryuko tidak di jawab wanita itu, wanita itu menangis tersedu sedu, menatap ryuko dan memeluk pria itu tiba tiba.

Hati yakugawa serasa terbakar amarah, bukan karna pria itu yang berani memukuli wanita melainkan karna teman kesayangannya di peluk orang lain.

"Tenangkan dirimu, tinggalkan dia dan tetaplah bersamaku"

Pinta ryuko pada wanita itu, hati yakugawa bagaikan di tusuk dengan perkataan ryuko, membuatnya tak kuat melihat mereka dan membuang muka.

"Apa yang kau katakan, aku sayang padanya, kau tak mengerti"

Wanita itu masih terisak di sela sela obrolannya.

"Buat apa kau sayang dia tapi di perlakukan seperti ini, kau salah mencintai anj*ng itu!!"

Wanita itu mendorong tubuh ryuko dan menamparnya dengan keras.

Plak...

"Jangan pernah tatap muka atau bertemu denganku!!!"

Bentaknya sambil meninggalkan dua pria itu dengan cepat.

"Kau tak apa ryu ?"

Bukannya menjawab pertanyaan yakugawa ryuko malah tertawa.

"Hahaha.. ku selamatkan dia dari pria baj*ngan itu tapi dia malah menamparku ?, Terserah saja"

Yakugawa diam, takut akan tawa licik ryuko.

Ryuko menatap yakugawa dengan senyuman manisnya, membuat rasa takut yakugawa menghilang seketika.

Yakugawa melihat air mata ryuko jatuh di ujung mata temannya.

Yakugawa menghampiri dan menarik lelaki itu kedalam pelukannya, di balas pelukan yakugawa.

Tangan ryuko menggenggam dan bergetar, dia terisak, tangan yakugawa mengusap lembut tengkuknya dan mengusap punggung lelaki itu.

"Lupakan dia, lupakan semua kejadian ini, dan luapkan semua, agar hari esok lebih baik"

Bisik yakugawa.

"Ikutlah ke rumah ku, dan menginaplah di sana"

Bisiknya di telingaku.

"Sehari saja"

"Aku tak bisa meninggalkan ibuku"

"Kumohon"

"Aku tak yakin ibu mengizinkanku"

Menjauhkan tubuh pria itu dan melihat wajahnya.

Pria di depannya mengambil ponsel dan menelfon seseorang.

"Tante?, Bolehkah yakugawa menginap di rumahku satu hari saja?"

Yakugawa mengangkat satu alisnya, seseorang di dalam telfon berbicara panjang yang di balas ryuko dengan anggukan.

"Iya telfon yakugawa mati karna kehabisan baterai jadi aku yang menelfon tante"

Yakugawa diam mematung melihat ryuko.

"Baik tante, terimakasih banyak"

Menutup telfon dan mengembalikan ponsel itu di saku celana.

"Sudah beres"

"Apa kata ibuku?"

"Yang jelas dia setuju"

Tersenyum bahagia, yakugawa tertawa kecil melihat tingkah lelaki itu.

"Ayo pergi"

Menggandeng tangan yakugawa dan mengenggamnya selama mereka berjalan menuju rumah ryuko.

Yakugawa berhenti tiba tiba, tangan mereka berdua terlepas.

"Hm ?, Ada apa ?"

"Aku sangat bahagia mengenalmu, aku merasa tak ingin kehilanganmu"

Ryuko menatap yakugawa, pipi yakugawa merah padam, ryuko gemas dan mencubitnya pelan.

"Hehehe menggemaskan sekali, ayo jalan sebelum malam"

Matahari memang hampur sepenuhnya tenggelam.

Ryuko menggandeng tangan yakugawa sambil melompat kecil karna kegirangan.

.
.
.
.
.
.
.
Jangan lupa vote
Coment juga
♥♥♥♥

POSESIF (END)Where stories live. Discover now