Kebenaran

1.1K 74 0
  • Didedikasikan kepada Ananda Tika
                                    

        Saat istrirahat pertaman, Adrian memutuskan untuk pacaran dengan Carol. Iya, saudara kembarku yang selalu unggul, Carol.

          Sikap awal Adrian, dan siakp kemarin malam Carol yang aneh, terjawab. Itu karena Adrian kalah taruhan dan Carol tahu tentang taruhan tersebut. Mereka sangat bahagia. Dan aku tanpa sadar mendekati Adrian. Tanganku seperti punya kehendak sendiri, tamparan keras mendarat di wajah Adrian, dan aku bersyukur lupa menggunting kuku, karena dia juga mendapat luka di wajahnya.

          “Terima kasih sudah menjadi pacarku, dan setidaknya ada orang yang mau bersusah payah mengeluarkanku dari duniaku sendiri. Tapi caramu membangunkanku dari mimpi indahku terlalu mengerikan. Dan setidaknya aku bisa menyadari kenyataan. Seorang ‘Pangeran’ tidak mungkin jatuh cinta dengan seorang ‘Pelayan’. Itu hanya ada di dongeng-dongeng dan tidak nyata. Terima kasih.” Susah payah menahan tangis dan tersenyum. Lalu aku buru-buru pergi karena sudah tidak tahan.

          Carol tertawa penuh kemenangan. Tidak dengan Adrian, dia merasa kasihan, tetapi perasaan tersebut dengan cepat di tepisnya. Adrian belum menyadari selama 1 minggu, ada ‘sesuatu’ yang tumbuh di hatinya dengan cepat.

2 hari Caroline tidak masuk. Butuh waktu lama untuk menenangkan hatinya dan menata ulang jalan pikirannya. Tetapi Caroline bukan wanita kebanyakan, dia hanya menangis 2 jam dalam 2 hari tersebut. Dan sisanya dia belajar pelajaran dan cara bersosialisasi dengan linkungan luar.

          Dia mengubah penampilannya. Menandakan kehidupan sebelumnya sudah pergi dan tidak akan kembali. Hari ke-3 dia datang ke sekolah dengan jiwa dan hati yang baru. Caroline pelan-pelan mencoba bergaul dengan pawa wanita. Hanya wanita-wanita yang tidak tergila-gila dengan Adrian. Walau sedikit sulit memasuki percakapan mereka, usaha Caroline tidak sia-sia.

          Dan ke lelakipun Caroline berusaha keras. Dan sebagian mulai bergaul dengannya. Tertawa bersama, dan pelan-pelan Caroline yang membuat keributan. Saat ada guru, Caroline kembali menjadi siswa yang rajin, tetapi tidak penyendiri. Dan karena hari ini Adrian tidak masuk, Caroline menjadi leluasa di kalangan laki-laki. Tapi ke-esokan harinya adalah test yang sebenarnya.

 Walau masih sakit hati, dia mencoba ‘genit’ ke Adrian. Dan tingkahnya mendapat respon yang riuh dari laki-laki. Dan Adrian sendiri kaget. Se-iring berjalannya waktu, Caroline makin dekat dengan cowo-cowo. Agak risih di mata Adrian. Dan Carol tidak rela jika Caroline akrab dan bahagia. Walau sesungguhnya, dia lah yang paling mendapatkan semua kesempurnaan, tetap saja, dia tidak suka dengan saudaranya. Dan Bom terakhirnya pun dia kerahkan untuk mempermalukan Carol.

Love With PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang