Chapter Four -Meet Up-

9.8K 177 37
                                    

20 Agustus

Anna tampak sedang berdiri di depan kaca sembari merapihkan lengan kemejanya yang tampak kusut. Tampak daritadi ia berulang kali mengganti pakaiannya yang kemudian pada ahkirnya pilihannya jatuh kepada kemeja warna peach dengan kerah renda bulat yang ia padu padakan dengan rok span jeans serta jaket dengan bahan senada. Anna tampak gelisah, yah sebab hari ini ia akan bertemu dengan Alex. Laki-laki itu. seorang strangers yang baru ia kenal sebulan lalu melalui aplikasi sosial. Laki-laki itu yang akan menawarkan sebuah pengalaman baru buatnya.

Memang, sebelumnya Anna sudah pernah berpartner. Namun tidak pernah terpikiran olehnya sejauh itu untuk tinggal bersama. Paling maksimal Anna hanya menginap di hotel bersama partnernya. Itupun hanya untuk jangka waktu dua malam.

Anna tampak mengigit bibit bawahnya berulang kali. Ia ragu, gelisah, perasaanya campur aduk. Namun perasaan penasaran lebih menguasainya saat ini. Anna melihat ke kaca sekali lagi. kemudian ia menarik nafa dalam.

"Ok Anna. Tenang. Semua akan baik-baik saja." ucapnya sambil meyakinkan diri.

Sedetik kemudian iapun segera mengambil tasnya lalu kemudian keluar dari kamarnya.

***

Cafe IOS

Tampak seorang laki-laki berparas tampan mengenakan kemeja hitam duduk sambil melihat ke arah jendela. berulang kali iya menatap layar HPnya sembali meminum kopi yang sepertinya sudah mulai dingin di atas meja. Lelaki itu bernama Alex. Sore ini Alex sengaja membatalkan rapatnya untuk membahas kontrak dengan Anna. Gadis itu. yang selama beberapa hari ini menganggu pikiran Alex.

20 menit kemudian

Anna tampak datang tergesa-gesa sambil menutup payung miliknya. Sore itu hujan, udara cukup dingin. sembari membersihkan air yang menetes di jaket jeansnya Anna berjalan menuju meja nomer dua yang berada di pinggir jendela. Disitu tampak Alex sedang duduk sambil sesekali menatap ke luar jendela.

"Hai." Sapa Anna

Alex memalingkan pandangannya ke Gadis yang berada di hadapannya. Gadis dengan tinggi sekitar 155cm, berkulit kuning langsat, bermata cokelat dengan rambut cokelat sebahu berponi. Gadis itu adalah Anna.

"Hai juga." Refleks Alex bangkit dari tempat duduknya, lalu mengulurkan tangannya.

"Alex Smith.Jr" ucap Alex.

Anna membalas jabat tangan Alex, "Anastashia Arbreina." jawab Anna. Mereka berdua tampak canggung sesaat.

"Silahkan duduk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Silahkan duduk." ucap Alex sambil mempersilahkan Anna duduk.

"Ah iya makasih." Jawab Anna lalu duduk.

"Mau minum apa?" tanya Alex.

"Apapun. Asal jangan kopi. Aku gasuka kopi."

"Kalau alhokol? Kamu minum?"

"Yah...sometimes."

"Wine? Stella Rose?"

"It's fine."

Tak lama kemudian pelayan datang, dan Alexpun memesankan satu botol red wine untuk mereka berdua.

"So....kita akan bahas soal kontrak kan?" Anna mengeluarkan berkas yang ia bawa kemudian ia serahkan kepada Alex. Disitu ada 30 poin, mungkin kamu bisa membacanya terlebih dahulu.

"Ok...then..." Alex mengambil kertas itu kemudian membacanya perlahan. Poin demi poin ia baca secara detail dan teliti. matanya berhenti di poin nomer 30.

"Ok anna untuk poin nomer 30, kontrak ini akan berahkir atau dianggap tidak sah lagi apabila salah satu dari kita memiliki pacar, akan menikah, atau...jatuh cinta."

"Yes." Jawab Anna mantap.

"But why?" tanya Alex sembari tertawa

"Ya...karena we just partner. Dan nggak lebih."

"Haha..." Alex tertawa pelan. Anna mengrenyitkan dahinya, "kenapa ketawa? Is something funny?"

"No...im just. Nevermind. Hum...so, apa kamu pikir lelaki sepertiku akan jatuh cinta kepada wanita sepertimu?"

Anna memiringkan bibirnya sesaat, "Who..knows?"

"Oh GOD you must be kidding me. hahhaa..."

"Hey Alex, stop laughing." 

"Yaa yaa sorry."

"Lex...."

"Jadi gimana? kamu mau?" ucap Anna sambil mentap lekat lekat laki-laki yang ada di hadapannya.

"Why not? Of course aku mau. And we already talk about it before."

Anna menarik nafas panjang, "Ok then. Jadi ada poin yang kamu kurang setuju atau harus ditambah?"

Alex kembali membaca poin itu satu persati dengan teliti, kemudian menatap Anna."

"I have one request. Satu tambahan poin lagi dan ini akan menjadi sempurna." 

"Apa emangnya Lex?"

"Jadikan aku last option kamu untuk menikah. Bagaimana?"

DEG! jantung Anna serasa berhenti saat itu juga.

"Anna. Kenapa diam?"

"Uh oh... kenapa? Kenapa kamu meminta hal itu?"

"Ya aku ngerasa meskipun kita tidak akan jatuh cinta. Tapi aku rasa personalitymu cocok apabila ku jadikan istriku nanti."

Anna terperangah, "Ahh oke...its enough for me."

"Yup. This enough. So..." Alex mengulurkan tangannya, "Deal?"

"Deal."

***

Dear readers sheate. maaf banget yaa penulis telat update. Kemarin Penulis lagi sibuk untuk mempersiapkan wisuda. dan sekarang ahkirnya sudah wisuda dan resmi jadi alumni. YEAYY!! 

Tetep setia baca sheate ya. dan nantikan terus chapter2 berikutnya. see you <3

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 16, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SHEATHETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang