Pertemuan Pertama

32 0 0
                                    

    Siang itu bel berbunyi menandakan waktu istirahattelah tiba, semua siswa siswi keluar dari kelas mereka dengan rasa gembirakarena akhirnya mereka menemukan sedikit kebebasan dan cahaya dari penatnyapelajaran dan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Kantin penuh dengan semuaorang yang kelaparan, mereka makan dan minum dengan gembira dan semangat. Candadan tawa siang itu membuat suasana sekolah menjadi ramai dan penat. Setiaporang disibukan dengan kegiatan yang membuat mereka nyaman dan bahagia, menyanyi,menari, bermain sepak bola, dan yang paling utama adalah nongkrong dan ngegosiphehe. Siang itu aku gak mau kalah dari yang lain, aku dan teman-teman asikberbincang di pinggir kantin, menghilangkan kepenatan dan rasa jenuh karenaterus menerus belajar dan berdiskusi soal tugas yang diberikan. Dari kejauhanaku merasakan sesuatu yang beda (lebay emang), satu orang yang membuat akumengalihkan pembicaraan yang seru itu. Senyumnya, canda tawa, dan tingkahlakunya tiba tiba bisa buat aku salah tingkat dan rasanya bibir ini ingin terusmenerus tersenyum lebar dan gak mau berhenti. Waktu istirahat hari itu terasacepat berakhir, begitupula dengan sesorang yang mengailhkan perhatianku tadi,dia juga pergi entah kemana.    

    Esok hari, rasanya ingin pergi ke sekolah lebih cepatkarena mungkin aku bisa lihat dia untuk kedua kalinya dan akhirnya aku tahusiapa dan seperti apa dia. Sesampainya di sekolah, rasanya ingin jadi detektifdan cari orang itu, tapi apa daya bel masuk dengan cepat berbunyi dan ituartinya waktu pelajaran segera dimulai. Rasa kecewa tiba tiba menghampiri, hariitu rasanya sekolah terasa benar benar membosankan dan menyedihkan. Waktuistirahat akhirnya tiba juga, perut yang terus menerus berbunyi ini memaksakuuntuk pergi ke kantin untuk menghabiskan uang saku. Waktu istirahat hari ini terasa beda dari harikemarin, ya karena batang hidung dia tidak terlihat sama sekali. Saat waktuistirahat selesai, akhirnya dia muncul di depan mata (tepat di depan mata), danakhirnya aku tahu kalau dia ternyata siswa di kelas sebelah 😊.Setelah hari itu, hampir setiap hari aku bisa melihat dia dengan jelas, benarbenar jelas. Nama, wajah, senyum, tingkah laku suara, bahkan lesung pipinya akutahu semuanya.    

Sampai Saat IniWhere stories live. Discover now