Sebenarnya bukan aku saja yang sering bicara sendiri sama Bila. Kedua kakaknya juga sering bercerita apa saja. Mulai saat Bila kecil sampai sekarang dan satu hal yang bikin aku kadang nggak bisa bendung airmata kalau Ayesha atau Rayan cerita soal almarhum dan almarhumah orang tua mereka. Lantunan ayat suci Al Qur'an juga selalu terdengar dari kedua bibir kakak Bila. Aku sendiri belum PD kalau harus ngaji di depan Bila.

Benar nggak ya? Kalau orang koma itu bisa denger orang yang di sampingnya ngomong. Dan katanya lebih baik ngajak ngobrol dan cerita yang baik-baik atau lucu biar mereka cepat sadar. Ahh lagi-lagi aku korban film huffth. Tapi dokter singa kan juga nyuruh gitu. Moga cepet sadar kamu Bil.

Berdasarkan temuan studi yang dilakukan Theresa Pape selaku profesor neurologi di Northwestern University's School of Medicine di Chicago dan rekan-rekannya. Ia mengungkapkan bahwa mendengar cerita dari suara orang tua atau saudara kandung bisa melatih otak pasien yang sedang koma.

"Mendengar orang tua atau orang terdekat menceritakan kembali kisah menyenangkan bisa melatih sirkuit otak yang bertanggung jawab terhadap memori jangka panjang. Rangsangan itu perlahan membantu memicu bangkitnya kesadaran mereka saat koma," terang Pape.

Dalam laporannya di jurnal Neurorehabilitation and Neural Repair dan dikutip pada Selasa (27/1/2015).

https://googleweblight.com/i?u=https://m.detik.com/health/berita-detikhealth/d-2815072/studi-terapi-cerita-bisa-bantu-pasien-koma-sadar-lebih-cepat&hl=id-ID

Aku melirik jam di tangan kiriku, jam 12 siang. Ternyata aku sudah satu jam di sini. Tapi nggak ada bosennya mengamati setiap inchi wajah Bila.

Aku merasakan gerakan di tangan Bila yang sedari tadi aku genggam. Kelopak matanya sedikit demi sedikit bergerak terbuka. Aku tahan napas melihat semua ini. Aku nggak mimpikan. Ini beneran terjadikan?

Setengah teriak aku memanggil dokter Azlan yang masih berdiri di nurse station.

"Dokter Azlan!"

Dokter Azlan kaget dan buru-buru menghampiri kami.

"Jangan teriak-teriak ini bukan pasar." Ucap dokter Azlan tegas menatapku.

"Bila dok. Ini... " kataku terputus menatap Bila yang kini terbuka matanya.

Dokter Azlan sama sepertiku terkejut dan bergegas memeriksa keadaan Bila.

"Bila." Sapanya dengan lembut menatap si putri tidur yang kini telah terbuka matanya.

Bila hanya mengangguk dan tersenyum lemah.

Bila melihat ke kanan dan kiri. Seperti mencari seseorang. Mungkin dia bingung kenapa hanya ada aku dan dokter Azlan. Kemana kedua kakaknya.

Bila menarik tangannya lemah dari genggamanku dan jari-jarinya bergerak, seperti seseorang yang berkomunikasi dengan bahasa isyarat.

"Kakak Bila sedang ada di rumah. Nanti dokter kasih tau mereka kalau Bila bangun." Ucap dokter Azlan pelan, kata demi kata.

Bila hanya mengangguk, dan menatapku. Lagi-lagi jari-jarinya bergerak lemah.

Dokter Azlan memperhatikan setiap gerakan tangan Bila, dan menatapku.

"Kamu bisa hubungin Rayan kan?" Pinta dokter Azlan.

Asheeqa (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now