¤ Fine ¤

6.3K 837 4
                                        

Fine

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Fine

.

.

.

Senin. Jeno paling malas dengan hari senin, karena di hari itu ia akan sibuk sekali. Hah, Jeno selalu mengeluh jika ia ingin segera lulus kemudian bekerja saja dan mencari uang.

Pemuda Jung itu keluar dari kamarnya dengan pakaian yang sudah rapi, siap untuk pergi kuliah.

Tapi dahinya mengernyit bingung, mendapati rumah yang tampak sepi sekali. Tidak ada suara peralatan yang terdengar dari dapur, tidak ada suara obrolan ayah dan ibunya di meja makan―dan bodohnya ia karena baru menyadari jika sejak kemarin ayah dan ibunya memang belum pulang dari rumah sakit.

Perasaannya memburuk. "Apa terjadi sesuatu pada eomma?" Ia bertanya sendirian, tidak akan ada yang menjawab tentu saja.

Dengan cepat ia mendudukan diri di ruang tengah, mengambil ponselnya dan mengetik sebuah pesan untuk ayahnya.

To : Appa
[Appa, eomma baik-baik saja, kan? Kenapa kalian tidak pulang?]

Seraya menunggu balasan untuk pertanyaannya, Jeno mengisi waktu dengan mengenakan sepatunya, lalu beranjak ke dapur untuk mengambil sekotak susu di dalam lemari pendingin. Dan saat kembali duduk di sofa, ayahnya sudah memberikannya sebuah pesan balasan.

From : Appa
[Eomma sudah lebih baik, batuknya sudah berkurang. Tinggal menunggu visit dokter jantung dan melihat keadaannya lagi.]

Begitu tulis Jaehyun. Tapi kalimat terakhir itu membuat Jeno semakin bingung. Kenapa harus menunggu visit dokter jantung? Bukankah hanya batuk? Dan kenapa harus di rawat jika memang sudah membaik?

Semua pertanyaan itu berputar dalam pikirannya. Tapi ia mencoba percaya pada apa yang di katakan oleh ayahnya. Setidaknya ia merasa lega, karena ayahnya bilang jika ibunya sudah membaik.

Pagi ini terasa berbeda. Ia pergi kuliah disaat rumah kosong―biasanya, setiap pagi ia akan melihat orangtuanya sedang mengobrol di meja makan, tersenyum padanya dan mengucapkan selamat pagi.

Meskipun akhir-akhir ini ia sibuk sekali sehingga sering melewatkan sarapan bersama mereka, tapi kali ini terasa sedikit berbeda.

Seperti... Jeno kehilangan sesuatu di rumahnya.

Kali ini, ia tidak ingin membawa mobil sendiri ke kampus. Entah kenapa, tapi tiba-tiba ia memilih untuk memesan taksi saja.

.

.

.

To be continued...

Let You Go || JaeDoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang