Gaji Pertama

17.3K 3.1K 428
                                    

Rutinitas pagi, setelah Taehyung ngga ada; Jungkook buang kantung sampah sendiri.

Menumpuk, dan sedikit berat buat Jungkook susah payah seret kantungnya sampai ke tempat sampah besar depan kos.

"Nyusahin,"

"Kaya lo,"

Tegang, jelas. Bariton si jawaban dari pertanyaan ibu kos pagi tadi yang bahas soal sembab matanya.

Taehyung Pratama.

Putar badan, dan berusaha buat ekspresi sedatar mungkin.

Tatap lelaki yang dua tangannya masuk ke saku jaket jeans, dan topi hitam jadi pelengkap kadar enak dipandang.

Kalau ngga ingat gengsi, mungkin Jungkook udah lari dan peluk lelakinya. Tapi ini Jungkook-gengsinya besar.

"Ngapain?"

Tawa kecil dan tatap Jungkook lembut dari balik rambutnya yang mulai panjang.

"Ada dua alesan, mau tau semuanya?"

"Brisik,"

Balik badan, dan siap buat pulang ke kamar kos, begitu niatnya.

"Pertama, gue kangen,"

Jungkook lanjut langkah, dan dengus geli jadi jawaban.

"Kedua,"

Jungkook nunggu, walaupun kakinya terus langkah ke depan.

"-gue kangen lo, banget. Berani mampus."

Total, berhenti di tempat dan anomali yang menggila jadi pengisi hening.

"Jungkook,"

Tubrukan kuat, dan Taehyung yang sedikit sesak karena pelukan Jungkook ngga main main eratnya.

"Jangan banyak omong."

Dan kecupan lembut di telinga jadi sambutan selamat datang di acara lepas rindu, begitu kiranya.

••

Cuddle pagi, berlanjut sampai siang-atau mungkin sore?

Kangen, begitu intinya. Peduli setan perut lapar, Jungkook masih betah peluk si pacar dan dusel ke lehernya.

"Laper, cari makan ayo?"

"Mager,"

"Tapi gue laper,"

"Tapi gue mager,"

"Kalo gini caranya, lo yang gue makan, mau?"

Pukulan di kepala didapat dan Jungkook yang bangun sekaligus duduk di kasur, rambutnya berantakan, mukanya khas bangun tidur, lucu di mata Taehyung.

Ngga kebayang, kalau pemandangan ini yang bakal Taehyung lihat setiap buka mata.

Oh, atau justru pemandangan yang ngga bakal pernah Taehyung lihat lagi?

"Mau cari makan dimana?"

Tatap Jungkook yang udah siap sama hoodie hitamnya, rambutnya masih acak bahkan belum cuci muka.

"Iler lo apus dulu kali,"

Putar mata dan jalan malas ke arah kamar mandi, tinggal Taehyung yang mulai pakai jaket jeansnya.

Senyum tipis waktu tangannya ngga sengaja pegang sesuatu di kantung, otaknya bahkan ngawang ekspresi apa yang bakal pacar galaknya keluarin nanti.

"Ayo, bolot,"

Noleh, dan cengiran kotak muncul.

"Ayo."

••


Ketoprak jadi pilihan, dan Taehyung ngga keberatan buat sekedar makan di pinggir jalan. Apa pun, asal sama Jungkook, katanya.

"Tumben legowo nerima pendapat gue,"

"Latihan,"

"Huh?"

"Latihan hidup susah sama lo."

"Brengsek,"

Ketawa kencang, dan Jungkook merengut kesal. Sampai dua porsi ketoprak datang, Jungkook masih cemberut, bahkan ketoprak cuma diaduk ngga ada minat.

"Persis cewek tau ngga lo,"

Ngga ada jawaban.

"Marah aja terus,"

Masih marah ternyata.

Taehyung ketawa geli, tatap Jungkook yang sedikit nunduk. Rogoh saku jaket dan ambil sesuatu dari sana.

"Yakin masih marah?"

Jungkook dongak, tatap sesuatu di sebelah piring ketopraknya. Matanya total buat bulatan sempurna.

"Demi Tuhan-?"

Tatap Taehyung horror, dan justru dibalas kekehan pelan juga usakan di kepalanya.

"Satu cincin, dan dua porsi ketoprak,"

Taehyung jeda kalimat, beralih pegang tangan Jungkook dan diusap halus pakai jempol.

"Gaji pertama, buat lo semua. Seneng ngga?"

Jungkook masih diam, tatap Taehyung ngga percaya. Total ngga bisa bicara setelah lihat cincin perak di kotak beludru merah yang Taehyung kasih.

"Ah, satu lagi,"

Taehyung rogoh saku sisi lain, balik taruh di samping kotak beludru merah yang total sita atensi Jungkooknya.

"Dua tiket kereta,"

Taehyung sedikit remas tangan Jungkook, dan Jungkook berani sumpah tatapan Taehyung belum pernah seserius ini.

"-cukup buat jemput restu Bunda. Mungkin?"

Jungkook yang nangis dibalas tawa kencang Taehyung sore itu. Total, euphoria betulan campur aduk.

Dan tawa berat lelakinya seribu persen buat Jungkook lupa-sebetulnya udah kali ke berapa dia jatuh ke seorang Taehyung Pratama.











[ Rυѕaĸ ]

gue jarang menye, dan kabar buruknya adalah.. gue kangen readers gue ((re: klean smua)) (○'3`)ノ

kolom rindu :((

rusak › tk.Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin