VAMOS - Map Biru

502 30 18
                                    

Hallo semua, Kay kembali dengan part pertama. Selamat membaca dan Kay harap kalian semua suka. 

Klik Vote, Read, write comment and cheers ^^ 

*****

Juli, 12 2010.

Bia membalikkan badan sesaat mendengar sebuah panggilan yang menyebut namanya. Bia tersenyum, menatap pria tinggi berparas manis, pria yang bisa membuat setiap gadis tak bosan untuk melihatnya.

"Kak Saka," rajuk Bia, mendekat dan memeluk pria itu yang nampak kaget dan terkejut

Saka memundurkan langkah, berusaha melepaskan pelukan Bia. Namun, Bia menggelengkap kepala tak memberikan cela.

"Bia ini disekolah," peringat Saka.

"Diatapnya!" balas Bia tak mau kalah. "Nggak akan ada yang lihat kok."

"Bia..."

Suara Saka memohon terdengar sangat lembut.

Bia mendengus sebal, suara yang lembut dan hangat itu mampu membuatnya menurut dalam sekejap. Bia perlahan melepaskan pelukannya, memundurkan langkah. Ia mengangkat kepala menatap Saka yang lebih tinggi darinya.

"Ngapain panggil gue kesini?" tanya Bia lantang.

Saka tertawa pelan, gemas dengan wajah cemberut Bia. Tangan Saka terangkat, mengacak-acak kepala Bia. Saka tersenyum.

"Nggak boleh manggil pacar sendiri?" goda Saka.

"Yakin pacar?" sindir Bia tak enak.

"Bii..."

"Iyaa iyaa pacar Bia sang ketua osis terkenal super sibuk!" cibir Bia. "Bia ngerti kok kalau Kak Saka sedang sibuk-sibuknya sekarang ngurus Anniversary sekolah."

Saka tersenyum kecil, memang gadis dihadapannya.

"Maaf ya Bi kayaknya beberapa minggu ini gue nggak bisa anterin lo pulang sekolah, gue sibuk de...."

"SABIYAAA!!!!" teriak Dirana dengan kedua mata dan mulut terbuka lebar. Tangannya yang sebelumnya tengah asik mengetik langsung berhenti seketika. Ia menatap layar laptopnya yang mati akibat ulah teman dekat yang baru ia kenal dua bulan ini.

Dirana menoleh ke samping, menatap Bia yang tengah asik menghabiskan es wawan ditangannya.

"Bi, lo nggak ngerasa bersalah sama gue?" tanya Dirana dramatis.

Bia mencibir pelan.

"Lo mau ngasih naskah ngaco lo itu untuk unjuk bakat di seleksi pemilihan anggota osis baru nanti sore? Seriously?"

"Iya dong, kan bakat gue nulis." timpal Dirana bangga.

"Ya nggak usah pakek nama gue juga Sartini! Lo nggak bisa cari nama lain?" cerca Bia tak santai. "Lo buat cerita jalan ceritanya gue jadian sama Kak Saka? Ketua osis yang ngerjain gue habis-habisan waktu MOS kemarin? Nggak waras lo!"

"Ya habisnya visual yang gue bayangin itu lo sama Kak Saka, Bi." jelas Dirana. "Sumpah lo sama Kak Saka itu cocok banget loh Bii."

"Cuihh!"

"Gitu-gitu Kak Saka yang nunjuk lo jadi Queen MOS, Bi,"

"Yakin Kak Saka?" pincing Bia ragu. "Nggak pingin juga gue jadi Queen MOS. Nggak enak jadi perbincangan terus selama sebulan bahkan sampai sekarang!"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 26, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

VAMOSWhere stories live. Discover now