1st Chapter

975 81 2
                                    

Ia membenciku....



"Bibi, apa Sehun sudah bangun ?" Seori yang sedang membuat sarapan bertanya pada Bibi Im yang baru saja selesai membersihkan lantai ruang atas.

"Tuan Sehun sudah bangun nona. Mungkin sebentar lagi akan turun"

Seori kembali melanjutkan membuat sarapan untuk Sehun yang sebentar lagi akan selesai.

Sehun baru saja menuruni tangga dengan setelan jas yang rapi. Pria itu bersiap untuk pergi kekantor.

"Sehun, ayo kita sarapan dulu" Seori berusaha menahan Sehun yang hampir saja melaluinya.

Seperti biasa, sikap manis Seori dibalas tatapan datar dari Sehun.

"Aku sarapan dikantor"

Ngilu rasanya dihati Seori mendapat tanggapan seperti itu.

Sehun memang pria yang kerap bersikap dingin, tapi tak ada salahnya Seori berharap suatu saat Sehun akan bersikap hangat padanya.

Bagaimanapun juga, Seori adalah istrinya.

"Aku bawakan bekal ya ?"

"Tidak usah!" suara Sehun meninggi bagaikan sebuah bentakan bagi Seori.

"Aku tidak suka kau mengaturku. Jadi mulai hari ini berhenti membuatkanku sarapan"

Rasanya Seori ingin menangis namun ia berusaha tetap tersenyum karena ia tidak enak dengan bibi Im yang menyaksikan drama menyedihkan tersebut.

"Baiklah" setelah mendapatkan jawaban Seori, Sehun langsung pergi meninggalkannya tanpa embel-embel manis, misalkan sebuah kecupan sebelum pergi untuk si istri.

Jangankan sebuah kecupan, menggenggam tangan Seori saja Sehun sangat enggan. Bahkan pernikahan yang sudah berjalan lewat dari sebulan itu sangat tidak harmonis. Sehun bahkan belum pernah dan bertekad tidak akan pernah menjamah tubuh wanita itu.

Kadang Seori berpikir, apa semenjijikan itukah dirinya ? Seori sangat ingat bagaimana Sehun menatapnya jijik ketika dihari pernikahan mereka. Saat itu pendeta menyuruh mereka untuk berciuman, namun yang Seori dapat adalah sebuah tatapan yang penuh arti hina.

"Nona tidak apa-apa ?" bibi Im berusaha memastikan Seori yang baru saja diperlakukan kasar oleh suaminya sendiri.

"Aku tidak apa-apa bi. Nanti tolong panggilkan paman Im. Kita sarapan bersama saja"

Bibi Im sangat kagum akan ketegaran Seori. Ia tau bagaimana sebenarnya perasaan Seori, namun wanita cantik itu menutupinya dengan sangat rapi.

Ponsel Seori berdering dan tertera nama Jaewon disana. Adik iparnya itu berbanding terbalik dengan sifat Sehun. Mungkin karena mereka saudara tiri.

"Halo kakak ipar. Pulang kuliah aku akan mampir kesitu. Bolehkan ?"

"Aish Sudah berapa kali aku bilang jangan panggil aku kakak ipar. Kita seumuran tapi kau membuatku terlihat lebih tua. Kemarilah"

"Buatkan aku masakan yang enak, Seori yang cantik"

"Huh dasar tukang lapar"

⚫⚫⚫

Jaewon tak henti-hentinya memperhatikan wajah Seori. Sebenarnya ia kagum akan semua yang ada pada Seori. Jaewon bahkan berharap bisa merebut Seori dari Sehun.

Namun Jaewon segera membuang jauh-jauh niat jahatnya tersebut. Ia hanya terlambat untuk memiliki Seori. Andaikan ia lebih dulu mengenal Seori mungkin ia bisa melihat raut bahagia diwajah wanita itu hidup bersamanya.

THE THREE CHAPTER - SEHUN (COMPLETE)Where stories live. Discover now