Bagian 1

14 1 0
                                    


BAGIAN PERTAMA

Iya, saya ingin menghampirinya sedikit demi sedikit. Tapi banyak orang disana sudah lebih dahulu menghampirinya walau belum berani mengetuk hati nya. Bagi saya melihatnya sesaat di sekolah adalah salah satu hal yang bisa membuat saya sangat bahagia. Bagaimana tidak, saya sudah terlanjur jatuh hati dengannya. Sudah saya coba untuk mengatakan secara tidak langsung bahwa dia sangat mengambil banyak perhatian saya. Saat itu saya merasa bodoh karena saya tidak menulis nama saya dengan benar di surat kesan dan pesan saya untuknya. Saya tidak tau apa dia akan menganggap itu benar atau tidak.

Jika dia menganggap itu benar berarti saya maju satu langkah menuju hatinya. Jika tidak rasanya saya ingin meminta maaf karena telah mengatakan hal bodoh melalui surat itu...

19 JULY 2018

Tiba saatnya saya memberanikan diri untuk mengirim pesan dan saya berkata bahwa saya ingin melihatnya lebih lama dari 3 hari belakangan ini. Respon nya hanya seperti orang ramah lainnya, tapi saya lagi lagi merasa hati saya sangat tidak beres setiap dia membalas pesan dari saya. Saya sama sekali tidak senang tidak tau kenapa saya merasa semakin beda dengan sebelumnya dan bukan berarti saya sudah perlahan berdiri dari jatuh yang sebelumnya.

Apa kalian pernah merasakan seperti tercekik, sesak nafas, panas, pusing, dan gemetar. Seperti sedang tersandra di ruangan sangat sempit. Sampai sampai jika ada seseorang yang mengajak berdialog saya hanya kebingungan seperti orang hilang di tempat seperti gurun pasir yang sangat luas, tersesat, dan bingung harus bagaimana.

Ini sangat aneh, saya belum pernah merasakan hal seperti ini seumur hidup saya.

Setelah saya mengaku saya ingin melihatnya lebih lama saya hanya mengirim pesan yang tidak penting sambil berfikir apakah saya terlalu dibodohi setelah terjatuh.

Setiap ku melihatnya pas di depan mataku rasanya sangat bahagia tapi perasaan perasaan aneh selalu datang, apa yang bisa orang itu lakukan dia hanya bisa tersenyum menghadap ke diriku. sambil terasa sesak ku melihat sekitar dan kembali melihatnya dengan membawa senyum...

Aku belum pernah mencoba menyapa nya di depan orang banyak. Tapi ku punya pilihan untuk menyapanya dan mendapatkan perhatian atau melihatnya tersenyum padaku dari kejauhan dan diriku terasa sakit. Tapi untuk sementara waktu aku hanya melakukan pilihan kedua, dengan resiko yang membuatku terlihat aneh LAGI...

Has llegado al final de las partes publicadas.

⏰ Última actualización: Jul 22, 2018 ⏰

¡Añade esta historia a tu biblioteca para recibir notificaciones sobre nuevas partes!

Diary dalam intuisiDonde viven las historias. Descúbrelo ahora