"Begitulah. Sakura-chan tidak ingin ikut untuk turnamen musim panasnya" ujar gadis dengan surai indigo di sebelahnya yang juga asyik menatap hasil penyisihan pertandingan basket nasional.

Pertandingan ini diadakan dua kali dalam setahun, yaitu pertandingan musim panas dan musim dingin hampir sama kayak di KnB yak, tapi yang ini versi ku. Kalau di KnB untuk tiap sekolah, kalau di sini untuk tiap klub-klub besar maupun kecil yang tersebar di penjuru jepang (*Lingkupnya hanya Konoha, Suna, Kiri, Iwa,sama Kumo aja yah. Kalau se-Jepang ribet). Dalam pertandingan ini bukan hanya basket, tapi ada lomba-lain yang dilaksanakan.

"Yaha. Aku sih tidak heran, musim panas mungkin akan membuat kita babak belur dengan misi kita. Dan mungkin hanya Tenten yang akan terjun lapangan".

"Ahaha... itu sudah jelas. To-sama dan Hiashi ji-sama pasti akan menunjuk nya".

"Haah, padahal baru dua tahun kita bergabung dan sudah setahun kita absen. Aku ingin balas dendam pada tim Suna yang beraninya main kasar" dengus gadis pirang itu dengan tampang kesalnya.

"Etto, kau juga orang Suna loh, Tema-chan" gadis itu tersenyum maklum menatap sahabatnya yang bisa dikatakan tidak sadar diri itu.

"Aku tau Na-chan, tapi aku kesal karena mereka bermain tidak sportif alias curang. Kau pikir kekesalan ku terhadap mereka sudah hilang? Mereka hampir membuatmu, Ino, dan Sakura hampir patah tulang loh. Aku tidak suka sahabat ku disakiti" dengus gadis pirang itu sembari berselipat dada dan mengerucutkan bibirnya. Hinata hanya terkekeh menanggapi tingkah sahabatnya itu.

"Baiklah, baiklah. Aku mengerti perasaan Te-chan, dan untuk itu kau bisa membalasnya di pertandingan musim dingin nanti, ku dengar Sakura-chan akan ikut... etto, tapi itu jika dia punya waktu senggang".

"Yah, itupun akan jadi pertandingan terakhir, Sakura akan ke Inggris setelah lulus nanti" guman gadis itu dengan nada lemas sembari menjatuhkan wajahnya ke atas meja.

"Yah semoga saja kita bisa".

'Sreet'.

Sebuah bangku di samping gadis indigo itu tertarik dan kini sejejer dengan bangku sang gadis. Pelakunya adalah seorang pemuda dengan surai blonde yang tengah memasang tampang kusutnya, awan imaginer dan petir nampak menyambar-nyambar di atas kepalanya.

"Naruto-kun?" pemuda itu berduduk di kursi yang tadi ditariknya, sementara dua gadis itu hanya menatap heran pemuda itu. "Ada apa?".

"Sakura-chan menyuruhku minta maaf pada Teme ttebayo" dan dua gadis itu terkekeh kerena tingkah Naruto yang kekanakan.

"Jika Sakura memintamu melakukan itu, berarti itu yang terbaik" sahut Temari. "Lagipula, kenapa kalian bertengkar? Dan disaat hubungan Sasuke dan Sakura renggang kau malah meminta bantuannya".

"Aku tidak meminta bantuannya ttebayo. Aku hanya ingin curhat dan dia malah meminta ku untuk melakukan itu. Menyebalkan, Sakura terlalu baik pada Teme".

"Haha, akukan hanya tidak ingin kau membuat Hinata dan Sakura juga ikut renggang" wajah Naruto semakin kusut.

"Yaak, kau pikir Hinata seperti mu? Yang mengusulkan aku untuk bicara pada Sakura-chan itu Hinata-chan" Hinata yang berada di tengah-tengah kedua orang itu hanya tersenyum maklum.

"Enak saja katamu. Aku bukan perempuan seperti itu, rubah sialan".

"Mo, kalian berdua sudahlah, jangan bertengkar".

"Kalian sedang lihat apa ttebayo?" tanya pemuda itu dan segera menarik selembar kertas dari tangan Temari.

"Hey!".

"Turnamen Nasional? Kalian ikut?" kedua gadis itu ikut.

"Hanya Te-chan yang ikut Naruto-kun, dia mewakili Hyuga's Dojo untuk cabang beladiri judo".

For My Bad Boy 2Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt