Chapter 14a - The Truth Revealed I

22.3K 1.9K 36
                                    

Jadi, siapa di antara kalian yang akan menjelaskan ?", Taehyung menyesap Americanonya lalu menyilang kedua lengan di depan dadanya. Menatap kedua hyung di depannya dengan mata bagai elang yang tidak mampu ditatap balik oleh kedua hyung yang tertunduk malu.

Sebuah desahan berat terdengar.

"Oke, aku yang akan menjelaskan. Kami dekat, Tae-."

"Kami pacaran.", Namjoon dan Jin berkata di saat bersamaan lalu saling tatap dan membuang muka di saat bersamaan dengan muka semerah tomat.

Taehyung berusaha keras menahan tawanya melihat kedua hyung nya bertingkah layaknya dua anak remaja yang dilanda asmara. Pipinya sakit menahan bibirnya agar tidak tersenyum, ia harus bertindak tegas disini.

Ia harus bertindak sebagai atasan yang menindaktegas tangan kanan dan rekan bisnisnya yang kepergok berciuman setelah meeting akuisisi antara Kim Ent. dan Jeon Family. Ia menarik nafas lalu menegakkan punggungnya lalu dengan tatapan tajam melihat ke arah Namjoon.

"Namjoon hyung, tentu merger dengan Jeon Family bukan alasan untuk kau bertindak seperti itu di area kantor, bukan? Bagaimana jika bukan aku yang memergoki kalian?"

"Jin hyung, aku tidak akan mengomentari kehidupan pribadi di luar kantor karena itu bukan syarat dari merger yang kita sepakati, tapi please I need your profesionalism here. Aku butuh profesionalisme kalian."

Tae menarik nafas lagi saat ia selesai bicara dan Hyung nya nampak sangat menyesal dan mengangguk berdosa.

"Kami janji Tae. Maksudku, Kim-sshi, aku akan menjaga profesionalisme ku."
"Ya, aku juga.", Namjoon menyahut.

"Bagus. By the way, kalian terlihat cocok.", Taehyung memberikan jempol dan ia tertawa melihat semburat merah kembali muncul di kedua hyung di seberang mejanya.

Namjin memang sangat cute.

Ah, dia sudah punya sebutan untuk couple mereka. Ia tidak sabar memberitahu Gukkie.

"Gukkie juga pasti akan senang. Kau sudah memberitahunya belum, Jinnie hyung?"

"Um.. mengenai itu, aku mungkin secara tidak sengaja memberitahukannya.", Namjoon berkata malu-malu, mengusap tengkuk dengan jemarinya.

"Apa?", teriakan tidak percaya dari Jin dan Taehyung membuat Namjoon semakin senyum-senyum.

"Ah, hyung.. jadi aku orang yang terakhir tahu?", Taehyung mengerucutkan bibirnya, alis tebalnya berkerut tidak suka.

"Sejak kapan kau dekat dengan Jeonggukie untuk mengobrol hal seperti ini, Joonie?", Jin bertanya kekasihnya.

"Um.. sejak Tae masuk rumah sakit. Ia sering bertanya banyak hal. Dia juga klik dengan apa yang aku bicarakan jadi rasanya seperti punya adik lagi.", Namjoon tersenyum bangga.

"Aku mengerti. Jeongguk memang punya pengaruh seperti itu. Ia sulit didekati, tapi sangat hangat jika kau sudah mengenalnya. By the way, Taehyung-ah aku perlu berbicara berdua denganmu. Ini soal Jeonggukie.", Jin mengalihkan pembicaraan, nada bicaranya cemas dan serius.

Tae mengangguk cepat menyetujui dan Namjoon pamit keluar dari ruangan Tae.

"Kenapa dengan Gukkie, Hyung?"

"Sebagai suami sahnya, aku harus menceritakan kondisi Guk padamu. Kau tahu kalau Eomma nya Guk meninggalkannya saat usia dia 7 tahun?"
Tae mengangguk.

"Apakah kau tahu bagaimana ia ditinggalkan?"

Tae menggeleng. "Tidak.. dia belum cerita banyak."

Jin mengangguk mengerti, kemudian ia memulai cerita meskipun sepertinya ia enggan membuka cerita pahit dongsaengnya tapi Tae wajib tahu.

"Itu bukan karena dia tidak ingin, Tae. Tapi karena memang dia tidak ingat. Waktu itu Guk baru pulang sekolah, aku ada tambahan kelas jadi kami tidak bisa pulang bersama hari itu. Guk Eomma, Kang Hyorin, menelponku kalau ia akan menjemput Gukkie dan mengajaknya makan dan bermain. Aku tidak menaruh curiga apapun. Tidak ada kabar dari keduanya sampai keesokan harinya. Appa menelepon polisi dan Gukkie ditemukan di stasiun kereta di Busan dua hari kemudian, menggigil kedinginan karena ibu kandungnya sendiri meninggalkan ia disana.", Jin menutup matanya, seolah mengingat memori itu kembali membuatnya sakit. "Dia.. dia masih sangat kecil, Tae. Aku.. masih belum bisa memaafkan diriku sampai saat ini."

Tangan Taehyung mengepal, hatinya sakit membayangkan Gukkie kecilnya sendirian, menggigil dan ketakutan.

"Gukkie tidak bicara sama sekali selama seminggu berikutnya. Mata itu..begitu kosong.. oh Tae, aku bahkan tidak akan sadar kalau ia masih hidup jika ia tidak bernafas. Dokter mengatakan kalau ia mengalami shock berat. Jika ia kembali normal, kemungkinan besar ia akan menderita retrograde amnesia. Hilang ingatan selektif dimana si pasien hanya mengingat hal-hal tertentu saja.", Jin menangis, mengingat kejadian berat yang Jeongguk alami di usianya yang masih kecil.

Taehyung menutup matanya, tidak sanggup membayangkan Gukkienya yang duduk di ranjang rumah sakit, tidak bicara dan tidak responsif bahkan pada hyung nya sendiri.

Tanpa ia sadar, air matanya juga ikut mengalir.

Taehyung sebenarnya sudah tahu Jeongguk mengalami retrograde amnesia yang membuatnya lupa akan pertemuan spesial mereka ketika mereka masih kecil, itulah yang membuatnya berjuang keras agar Jeongguk mencintainya kembali.

Tapi mengetahui alasan di balik amnesia Jeongguk dari Jin membuatnya ingin berteriak. Kenapa Jeongguk? Kenapa harus Gukkie nya yang mengalami ini? Kemana dirinya saat Gukkie nya membutuhkannya disaat terendahnya?

"Hyung, aku berjanji aku akan menjaga Gukkie. Aku akan mencintainya sepenuh hatiku, aku tidak akan pernah meninggalkannya sampai kapanpun.", Taehyung berjanji.

"Terimakasih, Tae. Gukkie baru kembali normal setelah 4 bulan terapi, setelah itu ia membaik. Tapi ia seperti bukan dirinya yang dulu. Tentu aku bersyukur karena ia bisa sembuh, tapi sifatnya berubah. Ia banyak menghabiskan waktu dengan teman-temannya, lalu setelah semakin dekat dengan Yugyeom, pergaulannya semakin bebas. Ia semakin sering pulang larut malam, berganti-ganti pacar sampai insiden terakhirnya dengan Park Hyun Joong membuatnya menutup hatinya. Aku tidak akan menceritakan insiden ini, kau harus mendengar dari Gukkie langsung, Tae.", Taehyung mengangguk mengerti. Ia akan menunggu Gukkienya sendiri yang menceritakan ini padanya saat ia siap.

"Tapi, luka akibat trauma itu masih ada, Tae. Setiap tahun pada tanggal yang sama dengan tanggal Kang Hyorin menelantarkannya, Gukkie mengalami relapse. Tanggal yang sama dengan tanggal ulang tahunnya yaitu..."

"Tiga hari lagi.", Taehyung menjawab, alisnya berkerut cemas. "Hyung, apa yang harus aku lakukan untuk menolong Gukkie?"

"Guk tidak akan ingat apa yang terjadi di tanggal itu, otaknya menolak untuk ingat tetapi tubuhnya mengingat kejadian itu, Tae. Kau tahu apa yang akan terjadi padanya."

Ya, Taehyung tahu. Ia pernah membaca kasus seperti ini. Hoseok hyung nya juga pernah bercerita tentang pasiennya yang seperti ini.

"Mimpi buruk, panic attack, depresi bahkan keinginan untuk bunuh diri.", Taehyung berbisik.
Jin mengangguk lalu meraih kedua tangan Taehyung.

"Ia punya aku sebelumnya untuk memeluknya, menjadi pegangannya disaat masa terendahnya saat itu, tapi ia punya kau sekarang, Tae. Berjanjilah padaku kau akan ada untuknya, Tae.", Jin memohon.

"Aku janji Hyung."

tbc

Arranged Marriage? Hell No!Where stories live. Discover now