2. Something just like this

89 16 0
                                    

Just something i can turn to
Somebody i can kiss
I want something just like this🎶

Something just like this - Chainsmokers ft Coldplay

Hanya sesuatu yang bisa merubahku
Seseorang yang bisa aku cium
Aku inginkan sesuatu seperti ini🎶

---

Pagi ini Kaeza berangkat sekolah bersama Arka. Ya hubungan mereka semakin dekat, bahkan teman-temannya tak percaya secepat itu Kaeza dekat dengan Arka.

Termasuk gadis-gadis yang menyukai Arka terkejut mendengar rumor ini. Pasalnya Arka tak pernah sedekat itu dengan perempuan.

Setelah sampai di sekolah, keduanya tetap fokus dalam pelajaran hingga akhirnya bel pulang berbunyi setelah beberapa jam yang membosankan terlewatkan.

"Heh lo kok bisa deket sama Arka?!"

Tiba-tiba seseorang mencengkram tangan Kaeza sangat keras, Kaeza meringis kesakitan.

Mereka sepertinya orang-orang yang menyukai Arka. Kaeza juga seperti perempuan pada umumnya, ia takut dalam masalah dilabrak seperti ini.

"Arka nya yang deketin saya kak." Jawab Kaeza pelan dengan ringisan kesakitan.

Kaeza sempat melirik bagde kelas perempuan itu, dan ternyata mereka bertiga adalah kakak kelasnya. Alhasil untuk melawanpun ia takut.

"Ga mungkin, pasti lo yang ganjen!" Seru salah seorang dari mereka.

Kaeza hanya bisa menunduk dan memejamkan matanya sambil terus berdoa.

...
...
...

Entah apa yang terjadi semuanya menjadi hening, apa mereka sudah pergi? batin Kaeza ikut bingung.

Kaeza mencoba membuka matanya dan mendongak. Ternyata benar mereka sudah tidak ada, sekarang yang ada di hadapannya hanyalah Arka. Artinya Arka yang telah membuat mereka pergi.

"Lo gapapa kan?" Tanya Arka dengan lembut.

Kaeza hanya bisa menggeleng, masih takut dengan perempuan-perempuan tadi.

"Ya udah pulang yuk! eh kita ke kedai kopi dulu ya bentar." Tutur Arka, mungkin dia penyuka kopi? atau penyuka filosofi kopi? entahlah.

Kaeza mengangguk sambil tersenyum, dia sudah tahu apa yang akan terjadi. Lalu Arka menarik tangannya hingga mereka sampai di parkiran sekolah. Yang akhirnya sampailah mereka di sebuah coffe shop yang instagramable.

Disana mereka hanya memesan secangkir espresso dan secangkir capuccino. Mereka mulai berbincang-bincang sampai pada akhirnya keduanya canggung.

Mungkin kalau Arka canggung sungguhan tidak seperti Kaeza yang hanya berpura-pura canggung.

"Za..."

"Hm?" Jawab Kaeza dengan dehaman manja.

"Kaya nya gue suka sama lo," Celetuk Arka begitu tegas, terlihat gentleman.

"Ha?" Kaeza memasang wajah kaget. Lebih tepatnya pura-pura kaget.

"Iya gue suka sama lo, lo mau jadi pacar gue?"

Saat itu jantung Arka berdebar begitu cepat. Antara senang bisa mengungkapkan dan takut ditolak cintanya.

"Hem... gue mau Ka." Jawab Kaeza dengan senyuman merona.

Arka senang tidak kepalang, rasanya ia ingin jingkrak-jingkrak saat itu juga.

"Makasih Za, gue berharap banyak sama lo." Begitu kata Arka.

Kaeza tersenyum, mengerti maksud Arka. Ya Arka menaruh harapan pada Kaeza sementara Kaeza akan menjatuhkan harapan itu di kemudian hari.

Arka mencintai Kaeza namun sayang Kaeza hanya berpura-pura mencintai Arka.

Tepat seperti perkiraan Kaeza, bahwa hubungannya dengan Arka akan cepat tersebar. Sekarang saja hubungan mereka sedang ramai di perbincangkan, dan menuai banyak kontroversi layaknya debat capres.

Padahal hubungannya baru berjalan satu bulan, namun fans dan hatters akan hubungan mereka telah bermunculan. Tak kira di sekolahpun Kaeza sering mendapat pelabrakan.

"Za, lo ga takut sama cewe-cewe fans nya kak Arka?" Tanya teman sebangku Kaeza.

"Takut sih Fil, ya cuma kan ada Arka, buat apa takut gitu loh haha." Jawab Kaeza.

Teman sebangku sekaligus sahabatnya mulai mendelik. "Lo beneran cinta sama kak Arka kan Za?"

Kaeza melirik sahabatnya, lalu terkekeh ringan.

"Ya jelas ngga laa," Jawab Kaeza.

Fily menganggap itu candaan, karena tentu saja tidak mungkin Kaeza menyia nyiakan sosok Arka yang notaben nya adalah most wanted angkatannya.

"Hah bercanda aja lu!" Seru Fily.

"Haha! eh gue ke toilet dulu ya." Kata Kaeza yang ditanggapi oleh Fily dengan mengangguk.

Setelah Kaeza selesai dari toilet dan hendak kembali ke kelas, ternyata sudah ada seorang perempuan yang menghadang jalan Kaeza.

"Putusin Arka atau gue buat baju lo kotor!" Gertak perempuan itu lebih keras daripada gertakan Ibu kontrakan.

Kaeza benci orang yang bermain licik seperti ini. Tapi sepertinya lebih banyak orang yang membencinya juga.

"Oh ga mau putusin Arka yaa..." Ucap perempuan itu perlahan dengan manik mata yang menyeringai.

Tangannya mengeluarkan sebotol kemasan tinta spidol. Kaeza hanya bisa menunduk menutupi wajahnya dengan rambutnya.

Lalu perempuan itu menuangkan tinta pada seragam Kaeza. Sedikit memang tapi noda nya begitu nampak jelas.

"Kalo seminggu ini lo belum putusin Arka, gue bakal buat yang lebih dari ini." Perempuan itu tersenyum jahat.

Perempuan itu keluar, dan Kaeza juga keluar dari toilet. Ia terus menunduk karena ia tak ingin ada seorangpun yang tahu hal seperti itu. Namun karena dia terus-terusan menunduk, Keza elah menabrak seseorang.

"Eh maaf." Kata orang yang Kaeza tabrak tadi.

Kaeza mendongah, "Iya gapapa."

Kaeza segera pergi dari hadapan pria itu. Dan kembali ke kelas.

Lo calon korban kedua mas, batin Kaeza bergumam dan wajahnya ikut tersenyum smirk. Dia bisa berkata seperti itu karena tadi ia melihat wajah pria itu cocok untuk di jadikan korban selanjutnya.

---Arka Nalkaff---

-----n/a: gomen minna-san disini terlalu drama wkwk, diriku aja jijik bacanya tapi hope u like it ya!❤

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

-----
n/a: gomen minna-san disini terlalu drama wkwk, diriku aja jijik bacanya tapi hope u like it ya!❤

tinggalkan vote ya untuk menghargai diriku wkwk:))

Playing With Feel [Revisi]Where stories live. Discover now