Lo Perkosa Gue?

930K 7.7K 84
                                    

Raya masih berjoget dengan bebasnya, tak menghiraukan puluhan pria yang sudah melingkari dirinya dengan tatapan penuh nafsunya. Ia terus melompat lompat di tengah² laki² itu dengan riangnya, seolah beban fikirannya hilang terbawa dentuman musik Dj yang terdengar.

Sesekali Raya menerima gelas demi gelas wine dari lelaki yg mengelilinginya, di minumnya sekali tenggak sampai tandas tak tersisa, ia tak peduli gimana yang akan terjadi nanti, yang pasti sekarang saatnya bahagia dan tanpa beban apapun yang tersisa.

Sorakan sorakan terus terdengar seiring gelapnya malam karna matahari yang sudah berpulang dan tergantikan oleh ribuan bintang di langit.

Semakin malam semakin ramai pula pengunjung, Raya masih terus berjoget sempoyongan karna pusing yang sudah melanda kepalanya, jika di ingat² udah ada belasan wine yang ia minum dan masuk ke perutnya, membuat semua tubuhnya terasa ringan tanpa beban.

*****

Mondy membanting pintu mobilnya dengan keras,ia berlari memasuki ruangan yang sudah tak asing baginya, matanya menelanjangi setiap orang yang ada di ruangan berisik nan memabukkan itu.

Ia sedikit berdesak²an dengan org untuk menuju teman²nya yanng sudah menunggu di meja bar. Kabar yang ia dengar tadi benar² membuat fikirannya kacau,nggk tau apa dan knp?

"Woy" teriak Mondy tepat di telinga temannya yang asik tersenyum menatap ke arah lain tanpa mengetahui keberadaannya.

"Anjiiir,kaget gue" kata teman Mondy mengulurkan segelas wine ke arah Mondy.

Mondy menerimanya dan menenggaknya dengan habis.

"Tuh,lihat seksi kan"

Mondy mengikuti arah tunjuk temannya, di mana ada seorang wanita yang berjoget dengan bebasnya di kelilingi puluhan pria dengan nafsunya.

"Dia kan cewek yang tadi siang, gila liar bener tuh cewek,gue aja nafsu lihatnya" kata teman Mondy dengan tertawa menatap Raya yang masih berjoget ria dengan laki² yang masih mengelilinginya.

Mondy menatap dengan seksama ke arah Raya, di mana kerlap kerlip lampu sedikit menghalangi  penglihatannya. Pose berdiri sambil bersandar di meja bar dengan kedua tangan yang ia kantongi membuat wanita di sekitarnya berharap untuk one night stand dengannya.

"Kembarannya kali" celetuk Mondy asal seraya menatap Raya yang masih asik dengan dunianya.

"Masak sih?tp kg mirip banget?" tanya teman Mondy  menimpali sembari ikutan menatap ke arah Raya.

"Lo tadi apain tuh cewek?" tanya Bayu menatap selidik ke arah Mondy

"Nggk gue apa²in" jawab Mondy menghisap rokok yang ada di cepitan jari telunjuk dan tengahnya,menghisap dan meniupnya ke atas menghasilkan kepulan asap ke atas

Mondy memutar matanya menatap sahabatnya satu lagi,senyumnya terukir saat melihat Rio yang asik terbaring di sofa dengan beberapa wanita yang mengelilinginya,jujur jika di bandingkan sama dirinya,Rio emanglah raja bangshat.

"Anjirrr dia mabok" teriak Bayu yang langsung membuat Mondy kembali memutar matanya

Di tatapnya Raya yang semakin liar dalam gerakannya,di tambah tangan² lelaki yang sudah sengaja menyenggol² lengan,pantat,serta pinggang ramping Raya.

Mondy mematikan putung rokoknya dengan injakan sepatunya setelah menjatuhkan rokokny begitu saja,tatapan marah ia arahkan ke arah Raya yang seolah tak peduli dengan berbagai pria hidung belang di sekitarnya.

"Dasar,tadi sok sokan suci" geram Mondy pelan seraya berjalan menghampiri di mana Raya yang masih berjoget dengan liarnya

"Misi misi,cewek ini udah punya saya" kata Mondy sopan kepada pria² yang ada di sekitar Raya,tangannya bergerak cepat menarik pinggang ramping Raya.

"Huuuuu" sorakan tak terima dari puluhan pria itu membuat Mondy tersenyum kemenangan

Di tatapnya Raya yang masih terus bergerak liar di tengah tangannya yang melingkar di pinggangnya.

"Huh" Mondy menonyor jidat Raya asal membuat Raya yang memang sudah mabuk berat hanya tertawa² garing karna tonyoran Mondy

"Anjiiir,kaki gueeee" teriak Mondy saat Raya masih melompat lompat nggk jelas hingga heels tinggi nan lancipnya jatuh terkena kaki Mondy yang di lapisi sepatu tipis

Dengan gemas Mondy menggendong Raya keluar club tanpa memperdulikan teriakan Bayu yang selalu kepo.

******

Mondy membanting tubuh ringan Raya ke ranjang apartemennya,di lepasnya jaket yang melekat di tubuhnya,di pandanginya Raya yang masih menggeliat² tak sadar seolah menggoda Mondy untuk menidurinya.

Mondy duduk di samping ranjang dengan senyum devilnya,di usapnya wajah Raya dengan hati² tanpa perlu membangunkannya,hingga tangan mungil Raya yg menggenggam erat pergelangan tangannya dengan mata yang terbuka.

"Hahaha,kenapa?Ayah mau nampar Raya?iya?tampar tampar" kata Raya mengigau tak jelas seraya memukul²kan tangan Mondy ke pipinya

"Oh atau ayah mau mencabuli anak ayah sendiri?kelihatan dari wajah ayah,ayah nggk puas kan sama simpanan ayah?iya kan?" teriak Raya tertawa miris

"Oh yaaa,Raya bukan anak ayah lagi,Raya cuma punya bunda,dan nggk pernah punya ayah yg errrrrr errrrr errrr" kata² Raya terhenti saat nafasnya sudah kembali beraturan,matanya kembali terpejam

"Sial,nafsu gue ilang tiba²" kata Mondy mendesis dan berdiri menjauhi Raya

*******

"Hoammmm" Raya merentangkan tangannya seraya membuka matanya saat sebuah percikan air mengenai mukanya

Di lihatnya dengan detail laki² yang ada di depannya,laki² yang berdiri dengan setelan kolornya tanpa baju yang berarti betelanjang dada,dengan tangan yang bergerak mengusap² rambutnya yang basah

"Lo perkosa gue?" tanya Raya antara sadar dan tidak

"Heh gue nanya sama lo" teriak Raya kesal saat tak ada sahutan dari lawan bicaranya

"Lo nanya sama gue?" tanya laki² itu membuat Raya menggigit giginya sendiri

"Iyalah siapa lagi" jawab Raya ketus

"Emang lo telanjang?sampai gue perkosa lo?atau ada bercak darah di daleman lo?atau lo udah nggk perawan kali" hawab Mondy ngasal menjatuhkan pantatnya di sofa yang menghadap ke Raya

Raya mencebikkan bibirnya kesal,di bukanya selimut yg menutupi tubuhnya,di intipnya pakaian yang ia kenakan.

"Gue telanjang" teriak Raya duduk dan menutupi dadanya dengan selimut

"Coba buka gue mau lihat,kalau bicara yang bener" kata Mondy melirik ke arah kaki polos Raya

"Anjiiir,mata loo" teriak Raya kesal

"Gue nggk telanjang sih,tp cuma pakai daleman doang,terus baju gue kemana?" tanya Raya

"Lhah,siapa suruh lo malem2 ngigau kepanasan,ya gue lepas lah", jawab Mondy asal

"Gila" desis Raya geram

"Gue mainin bentar juga" ceplos Mondy yang langsung mendapat lemparan bantal dari Raya

"Enggak lah,ya kali gue main sama cewek mabuk,enakan juga sadar sama sadar" kata Mondy lagi

"Syukur deh" kata Raya bersyukur seraya berdiri merentangkan tangannya untuk merenggangkan otot²nya,membuat Mondy melotot tak percaya ke arah Raya,di mana ia bisa melihat tubuh polos Raya yang hanya mengenakan pakaian dalam saja.

"Lo gila,tutup" teriak Mondy melemparkan bantal tadi ke arah Raya

"Bodo amat,setelah gue lihat² lo nggk nafsu deh sama gue" kata Raya lagi dengan senyum devilnya

"Gue manusia normal bodoh" teriak Mondy lagi

"Hahh bodo amatlah" kata Raya lagi dan membanting dirinya sendiri untuk kembali tidur tengkurap tanpa selimut yang menutupi tubuhnya.

TBC

The journey of my loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang