Tampar

963K 8.7K 261
                                    


"Ga mau dan ga akan, lu fikir lu siapa minta nyium gw, kenal juga enggak!!" bantah Raya dengan beraninya seraya menatap tajam ke arah mata Mondy.

"Ok," singkat Mondy seraya tersenyum miring menatap Raya.

Perlahan Mondy melepaskan tangan Raya dari lehernya dan hendak menurunkan tubuh Raya dari gendongannya.

"Ok ok,please" kata Raya sedikit memohon.

Mondy tersenyum saat melihat Raya yg menghela nafasnya kasar,menatap sinis ke arahnya dengan hati yg mungkin terus memaki maki namanya.

"Cups"

Raya mengecup pipi Mondy sekilas dengan menutup matanya.

"Bukan disana darling, tapi disini" ucap Mondy seraya menunjuk bibir nya dengan senyuman devilnya yg mampu membuat wanita manapun terpesona.
Tapi sayangnya senyuman itu tidak mampu meluluhkan hati Raya.

"Gila ya" teriak Raya tepat di depan wajah Mondy,membuat semua pengunjung pantai menatap ke arah keduanya.

Raya merapatkan tubuhnya ke tubuh Mondy,menutupi aset tubuh atasnya dengan dada bidang milik Mondy saat melihat beberapa pengunjung pantai yang menikmati ketelanjangannya.

"Gue salah apa sih sama lo? Kenapa lo giniin gue?" bisik Raya lirih tepat di telinga Mondy.

Mendengar bisikan Raya yang entah kenapa membuat Mondy sedikit luluh,berusaha untuk melihat wajah Raya,namun Raya tetap menyembunyikan wajahnya di ceruk leher milik Mondy.

"Lo nangis?" tanya Mondy memastikan dengan nada yang sedikit khawatir.

Bukan apa,ini adalah pengalaman pertama Mondy melihat wanita yg di cumbunya menangis.Bukan,lebih tepatnya wanita yang ia suruh untuk menyiumnya.

Lalu Mondy membawa Raya ke tepian pantai kearah pepohonan yang rindang,dan itu semakin membuat Raya mengeratkan pelukannya di leher Mondy,menumpukan dagunya di bahu kekar milik Mondy.

"Lo mau bawa gue kemana?" tanya Raya saat melihat sekitar yg terlihat sepi,hanya ada pohon² cemara yang berdiri menjulang.

"Apa lo belom puas bikin malu gue didepan semua temen gue?" tanya Raya lagi dengan isak tangisnya saat tak mendapat jawaban dari Mondy.

Mondy berhenti melangkah,di tatapnya mata Raya yang kini juga menatapnya dengan sisa air mata yang belum mengering.

Di usapnya sisa air mata di mata Raya,membuat Raya memejamkan matanya perlahan,membuat Mondy tersenyum tipis dan memajukan wajahnya hingga bibirnya menyatu dengan bibir Raya.

Raya masih diam memejamkan matanya saat Mondy sudah melepas ciumannya.Ciuman yang bahkan tidak pantas di katakan ciuman,karna nyatanya hanya kecupan beberapa detik yang langsung berakhir.

"Sekarang, pasang bikini lo, tenang aja gue ga akan liat kok, biar gue ngadep kebelakang" bisik Mondy seraya menurunkan Raya dengan mata terpejamnya,membuat Raya membuka matanya yang sempat terpejam.

Raya pun memasang bikini nya hati²,sesekali ia menoleh ke belakang melihat apa Mondy melihatnya atau tidak,ia bersyukur karna Mondy tak berbalik sedetikpun untuk menoleh dan mengintipnya.

"Plak" satu tamparan cukup keras mendarat dipipi Mondy karna emosi Raya,membuat Mondy membuka matanya dengan wajah yang berpaling ke samping.

"Makasih, karna lo udah bikin gue malu didepan temen gue, makasih juga udah anggap gue cewek murahan hanya karna liat pakaian gue" maki Raya sambil menangis dan berlari meninggalkan Mondy.

Sepeninggal Raya, Mondy bener bener merasa kacau, entah kenapa hatinya terluka melihat tangisan Raya juga makian Raya.

"Baru kali ini gue di tampar" lirih Mondy seraya menegangi pipinya yang terasa panas karna tamparan Raya.

Walaupun emang dasarnya Mondy players, suka mainin cewek sesuka hatinya, tapi baru kali ini dia bener bener merasa salah karna udah merlakuin Raya segitunya, padahal sama cewek lain Mondy bisa lebih parah dari pada itu, main cium ditempat umum tanpa ijin pun pernah, entahlah Mondy merasa kacau sekarang.

"Abis ena ena lu Mond?" Tanya Leon diiringi kekehan nya melihat Mondy yg berjalan tanpa Raya.

"Gue capek, mau istirahat" ujar Mondy seraya ninggalin temen temennya,membuat berbagai pertanyaan hadir di kepala teman2nya.

"Kenapa tuh si Mondy?" Tanya Bayu menatap ke arah Leon.

"Mana gue tau" jawab Leon seraya menaikkan dua bahunya.

"Mending kita lanjutin mainnya" tantang Bayu seraya melihat ke arah wanita² yang ada di sekitarnya.

"Yoai" seru Leon dengan senyum miringnya.

★★★★★

Raya mengendarai mobilnya dengan kecepatan di atas rata²,ingatannya tentang kejadian tadi masih terus berputar begitu saja di kepalanya,membuat air matanya tak henti²nya turun begitu saja.

"Gue salah apa sih sama tuh cowok, kenapa gue diperlakuin serendah itu sama dia?" tanya Raya sendiri seraya memukul stir mobilnya.

"Neh air mata juga kenapa ga mau berhenti sih, cengeng banget sih gue. Gue emang nakal tapi gue gak murahan seperti yang dia fikirin" kata Raya lagi seraya mengusap air matanya dengan kasar.

*******

"Bodoh bnget sih gue,harusnya gue nggk gitu,apalagi kita belum kenal" umpat Mondy seraya berguling ke kanan kiri di kasur empuknya.

"Ah,masak gue harus minta maaf?ya kali aja,lagian gue juga nggk kenal" lagi² Mondy terus bergumam sendiri.

"Emttt,tapi cantik juga tuh cewek" gumam Mondy lagi dengan senyuman di bibirnya.

"Rugi banget tadi nggk bisa lihat😁,harusnya kan lihat,org udah kebuka juga" kata Mondy lagi.

"Gila" desis Mondy seraya menutup kepalanya dengan bantal,mungkin dia merasa gila sekarang karna bayangan tubuh seksi Raya saat ada di bawah tindihannya.

Tbc...
Makasih ya buat kalian yang udah kasih bintang,jangan lupa buat kasih kritik atau saran di kolom komentar.

The journey of my loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang