"Pokoknya besok aku akan bersenang senang dengan Lami.." Monolog Jaemin sambil menghayal apa yang akan terjadi besok.
💖💖💖
"Maafkan aku! Tadi pagi aku bangun dan suhu badanku 39 derajat.." Ucap Lami lewat hp.
Sial, Lami tidak jadi ikut.. dan sekarang aku harus berduaan dengan si sipit ini? yang benar saja.. batin Jaemin dalam hati.
Jeno, Jaemin dan 3 orang lainnya, yaitu Sanha Chani dan Xiyeon. Jaemin ingin sekali bertukar kelompok dengan salah satu dari mereka tapi Jaemin tau kalau mereka berdua menyukai Xiyeon jadi mereka tidak bisa diganggu gugat.
Jaemin pun memutuskan untuk melakukan snow boarding sendiri, daripada dia ngegalau emggak jelas.
"Jaemin Sunbae.. aku ingin bicara" Ucap Jeno menghampiri Jaemin.
"Ah.. Te-tentang apa?" Tanya Jaemin.
"Tentang kejadian hari itu.. Aku―"
"Ah.. soal itu! Aku bahkan sudah lupa.. tidak usah dibahas.. Bye!" Ucap Jaemin langsung melarikan diri dari Jeno.
Dia terus berseluncur diatas salju yang lembut, terus menjauh hingga ia rasa sudah cukup jauh dari Jeno.
"Ah.. rasanya sangat enak bersuluncur ditumpukan salju seperti ini.." Monolog Jaemin, ia menoleh kebelakang dan mendapati Jeno sedang berseluncur kearahnya. Membuat Jaemin terus berseluncur menjauhi Jeno.
"Jaemin Sunbae!" Teriak Jeno yang membuat Jaemin terpaksa berhenti berseluncur.
"Berhentilah menggangguku! Kau tidak harus mengikutiku terus! Aku tidak mau kau berada disini!" Ucap Jaemin sarkastik.
"Ah.. maaf" Ucap Jeno menundukan kepalanya terlihat jelas diwajahnya bahwa ia kecewa dan sedih. Membuat Jaemin merasa bersalah karena Jeno memasang wajah memelas seperti seekor anak anjing yang dibuang..
"um.. Tapi, kita harus kembali.. Kita memasuki hutan terlarang" Ujar Jeno. Jaemin sama sekali tida menyadari jika sekelilingnya hanya ada pohoj-pohon bersar yang tertutupi salju.
"Ah.. maafkan aku.." Ujar Jaemin sambil mengaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal.
"Tidak apa.. ayo pergi sebelum badai datang" Ucap Jeno.
Angin berhembus semakin kencang, Jaemin yang memang tidak tahan dengan dingin itu merasa kakinya mulai kaku saking dinginnya. Kesadarannya pun sedikit demi sedikit berkurang.
"Je-Jeno.." Panggil Jaemin dengan suara yang bergetar, ia melihat Jeno berlari kearahnya dengan wajah cemas, setelah itu semuanya terlihat gelap.
💖💖💖
Jaemin merasa lehernya pegal, ia terbangun dari tidurnya.
"Sunbae.. kau baik-baik saja?"Tanya Jeno, Jaemin hanya menatapnya dengan wajah bingung.
"Tadi kau pingsan karena cuaca sangat dingin dan sekarang kita sedang berada digua kecil.. diluar sedang badai.." Ucap Jeno menjelaskan apa yang terjadi.
"Ah.. aku ingat.. dia telah menolongku" Batin Jaemin.
"Maafkan aku, aku telah merepotkanmu dan membuat kita terjebak disini" Ucap Jaemin.
"Tidak usah dipikirkan.. aku senang bisa membantu sunbae, aku sudah menghubungi yang lain.. aku yakin sebentar lagi badai akan berhenti"
"Terimakasih―"
"―Yak! Kenapa kau tidak memakai jaketmu?! Ini sangat dingin bodoh!"Ucap Jaemin begitu menyadari jaketnya Jeno bertengger dibadannya, dan memberikan jaket tersebut kepada Jeno.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Red String (Nomin)
FanfictionBenang merah takdir, benang yang menghubungkan kedua insan dalam satu takdir yang sama. Jaemin memiliki keistimewaan untuk melihatnya dan kini ia bertemu takdirnya. Bagaimana jika takdirnya tidak sesuai seperti yang ia harapkan? Bisakah ia menerima...
Our Red String~2
Mulai dari awal
