Benang merah takdir, benang yang menghubungkan kedua insan dalam satu takdir yang sama. Jaemin memiliki keistimewaan untuk melihatnya dan kini ia bertemu takdirnya.
Bagaimana jika takdirnya tidak sesuai seperti yang ia harapkan? Bisakah ia menerima...
"Oh tidak, jarak antara kami semakin menipis.. aku tidak peduli tentang bagaimana ia berbicara tapi aku harus menunjukkan padanya siapa dia.." Ucap Jaemin dalam hati.
"Aku tidak memberikan toleransi tentang ini! Kita baru bertemu kemarin dan kau bertingkah seorah kau mengenalku" Ucap Jaemin dengan sarkastik.
"Ah.. maaf.. maksudku.. kau tidak seperti orang lain yang sudah ku temui sebelumnya, itu yang ku rasakan ketika bersamamu, aku tau ini salah.. mungkin kau jijik denganku.." Ucap Jeno dengan nada lesu terlihat ada kekecewaan di wajahnya.
"Lihatlah.. dia seperti seekor anak anjing yang habis dibuang olehku" Ucap Jaemin dalam hati.
"Tidak! Tidak! Kau sama sekali tidak menjijikkan!" Ucap Jaemin.
"Tapi tetap saja kau tidak boleh memanggilku begitu.. kau harus memanggilku dengan formal.. lagi pula aku adalah sunbae mu!"Ucap Jaemin sedikit gelagapan.
"Baiklah! Sampai jumpa lagi Sunbae~" Ucap Jeno kembali mengeluarkan senyum terbaiknya dan berjalan meninggalkan Jaemin.
"Jangan terlalu senang, bodoh!" Ucap Jaemin dalam hati.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Kantin SM University
"Hah.. aku tidak ada niatan untuk berperan sebagai teman baik dengannya" monolog HJaemin dalam hati.
"Hei Jaemin.. ada apa dengan mu? Kenapa seharian ini kau lesu sekali?" Tanya Haechan.
"Aku sedang mengalami fase yang buruk" Ujar Jaemin.
Hari ini ia dan Jeno berkali-kali pa-pasan tanpa sengaja, Apakah ini juga efek dari benang merah takdir?
"Tenang saja, bulan depan kita akan pergi jalan-jalan dengan club kita, kau bisa melepas stresmu nanti." Ujar Hachan.
Bagaimana bisa ia melepas stresnya jika si penyebab stresnya ikut juga dengannya.
Sosok namja berambut hitam legam tertangkap dalam pengelihatan Jaemin, Jaemin benar benar tau siapa namja tersebut. Ya, Lee Jeno. Jaemin pun baru saja hendak berbalik arah sebelum Jeno menyadari kehadirannya.
"Hoi! Lee Jeno!"
Oh, sialan lu Haechan. bantin Jaemin dalam hati.
Jeno pun berbalik dan menghampiri Haechan dan Jaemin.
"Haechan-ie, Jaemin-ssi. Annyeonghaseo." Ucap Jeno sopan bahkan membukkukkan badannya.
"Ah.. sepertinya kita terus bertemu hari ini, Jaemin-ssi" Ucap Jeno sambil mengeluarkan eye smilenya yang sangat menawan itu.