Chapter 2

9.6K 509 17
                                    


Keesokan harinya rutinitas seperti biasa Vannesa lakukan dari mulai mandi dan bersiap siap untuk berangkat sekolah, suasana hatinya pagi ini sedikit bagus dan tak seburuk kemarin tak sabar ia menemui sang sahabat-Grace-utuk memberi tahu bahwa orang tuanya memberi ijin atas permintaan kekanak kanakannya kemarin malam, setelah dipikir pikir itu juga tak terlalu buruk dan konyol

Hari ini Vannesa memutuskan untuk membawa mobil sendiri karena ingin cepat sampai kesekolah, saat diperjalanan karena saking terburu burunya Vannesa menabrak seorang pejalan kaki yang hendak menyeberang, pedal rem segera iya tekan dalam dalam agar hantaman tak terlalu keras sambil mengumpat jantungnya berdetak dengan sangat sangat keras hingga mungkin jika seseorang berada disampingnya bisa mendengar, saat mobil benar benar terhenti Vannesa langsung buru buru turun dan segera berlari mengecek pejalan kaki itu

"Kau baik baik saja?! aku minta maaf" Ucap Vannesa benar benar merasa bersalah dan merasa buruk akan kebodohannya ini

"Aku baik baik saja dan aku memaafkanmu, lain kali hati hati saat membawa mobil meskipun sedang terburu buru" Ucap laki laki itu tenang, Vannesa mengangguk paham dan membantunya berdiri awalnya Vannesa ingin mengantar laki laki itu kerumah sakit namun dia menolak keras dan mengatakan bahwa dia baik baik saja alhasil disinilah dia didalam kelas sambil merenungi peristiwa tadi pagi dia bersyukur bahwa seseorang yang ia tabrak bukan orang yang menyebalakn yang kerjaannya main menuntut saja  jadi dia aman sekarang, saat melamun tiba tiba seseorang mengagetkan Vannesa dari belakang

''Dor!" Pekiknya keras hingga membuat Vannesa melompat dari bangku yang dia duduki

"Grace! Kau benar benar mengejutkanku! Menyebalkan'' Balas Vannesa geram sambil mengelus dadanya dengan pelan

"Salah mu, masih pagi sudah melamun sedari tadi aku memanggilmu namun tidak ada sahutan sama sekali darimu huh" gerutunya sakan dia adalah orang yang paling tersakiti

"Hah sudahlah, tadi saat aku berangkat sekolah aku tidak sengaja menabrak seseorang" Ucap Vannesa lesu dan kembali lagi merasa bersalah

'HAH Bagaimana bisa?! apa orang yang kau tabrak baik baik saja? dia tidak mati kan?!' Pekik Grace terkejut

"Ucapan dijaga, dia baik baik saja dan hanya tergores dibeberapa bagian tubuh saja. Dia tadi juga menolak saat aku menawarkan ingin mengantarnya kerumah sakit"

"Ah syukurlah kukira korbannya akan terluka parah, untung saja dia baik jadi dia tidak menuntutmu ke pengadilan" Timpal Grace sambil memasang wajah yang sangat melegakan

"Hm benar, ngomong ngomong pesta akan diselenggarakan minggu depan dan hanya keluarga mu dan keluarga ku yang akan merayakannya" Ucap Vannesa yang hampir saja lupa memberitahu Grace tentang pesta nya dan sesuai dugaan Grace melompat lompat lompat seperti anak kecil karena bahagia, setelah dipikir pikir siapa yang berulang tahun disini? Kenapa malah dia yang responnya berlebihan seperti itu

"Jangan berlebihan dan cepat duduk bel sudah berbunyi" Perintah Vannesa sambil menggelengkan kepalnya heran dan merasa malu akan tingkah konyol sang sahabat

"Baik baik, tapi itu tidak berlebihan Nes. Kau tahu entah kenapa ulang tahun kali ini aku memiliki firasat yang benar benar bagus" Timpal Grace sok misterius kemudian dia segera duduk disamping Vannesa karena guru sudah memasuki ruang kelas

Pelajaran dimulai seperti biasa dan ya tidak ada yang terlalu istimewa hingga bel pulang sekolah berbunyi, Vannesa bersama Grace keluar dari kelas menuju parkiran sekolah mereka sedikit berbincang tentang guru yang mengajar di jam terakhir ah sebenarnya lebih ke bergosip

Elemental AcademyΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα