Walaupun itu berarti ia harus menjual jiwanya pada iblis.

Hinata memejamkan matanya, mulutnya tidak berhenti merapalkan mantra yang telah ia pelajari dari buku Ritual Memanggil Iblis yang ia beli dari toko buku tua di pojokan pasar yang kumuh dekat apartemen mereka.

Sekitar tiga bulan yang lalu, Hinata dan Sakura menelusuri Pasar terlalu jauh hingga mereka menemukan toko buku itu dan juga  Hinata berpikir bahwa akan sangat lucu jika Sasuke menemukan buku itu di kamar mereka jadi gadis itupun memutuskan untuk membelinya.

Mungkin semua ini memang sudah takdir. Mungkin sejak awal ia memang dilahirkan untuk berada di sisi gelap.

Hinata melirik jam tangannya.

23.57 PM

Sebentar lagi tengah malam, waktu untuk menjalankan ritual. Gadis itupun berjalan ke tombol lampu dan mematikannya.

Dinyalakannya tiga belas lilin yang sudah ia susun membentuk lingkaran besar di tengah ruangan, mengelilingi dirinya, sesuai dengan yang ada di buku.

Setelah lilin ke-13 menyala, Hinata pun merapalkan baris mantra pemanggil yang terakhir.

"Aku memanggil Putra kegelapan, Penguasa Neraka, Pemilik Jiwa yang Putus Asa... Oh datanglah Tuanku... "

Dengan pisau buah kecil, Hinata mengiris sedikit ujung jari telunjuknya, cukup dalam hingga darahnya bisa menetes ke lantai sebagai syarat ritual yang terakhir.

Tepat ketika darahnya menetes ke lantai, kabut tebal dan dingin tiba-tiba muncul memenuhi ruangan tempatnya berada saat ini.

Hinata mengernyitkan dahinya. Tidak lama setelah kabut itu muncul, gadis itu merasakan dua buah tangan sedingin es dengan kuku yang panjang dan tajam menjelajahi lekuk tubuhnya, dari ujung kaki dan terus naik hingga berhenti di ceruk lehernya.

Sang gadis menyeringai. Ia tahu ritualnya berhasil.

"Apa yang Dewa bodoh itu lakukan sampai-sampai kecantikan yang murni seperti dirimu harus membuat perjanjian dengan bangsa kami? "

Suaranya begitu dalam dan menggetarkan hingga mampu mengantar ketakutan bagi siapa saja yang mendengarnya.

" Hinata Hyuga, jika aku tidak melihat dengan teliti aku pasti akan salah mengira dirimu sebagai malaikat dan bukannya manusia. Sebelum memulai ritual ini, kulihat jiwamu sangat terang dan bersih. Ada apa Angel? Apa yang bisa iblis yang hina ini lakukan untuk malaikat kecil sepertimu? " ujar sang iblis sarkas, tak lupa mengeluarkan tawanya yang menyebarkan aura kegelapan.

Ia berjalan kedepan untuk bisa melihat wajah sang gadis yang membuat perjanjian darah dengannya, tanpa melepaskan jari telunjuknya dari leher sang gadis.

Sang iblis tidak ingin kehilangan kesempatan untuk menikmati sensai lembut dan kenyal dari kulit seputih susu milik Hinata.

"Angkat kepalamu Angel, aku ingin melihat wajah cantikmu dengan lebih baik. " perintahnya.

Hinata mengangkat wajahnya perlahan, berekspektasi bahwa ia akan melihat wajah menyeramkan iblis berwarna merah telanjang dan bertanduk, namun yang berdiri di hadapannya itu justru sosok tampan dan tinggi dengan kulit eksotis, surai pirang dan netra saphire yang indah.

Has llegado al final de las partes publicadas.

⏰ Última actualización: Dec 25, 2019 ⏰

¡Añade esta historia a tu biblioteca para recibir notificaciones sobre nuevas partes!

Girl Meet Evil | Naruhina ✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora