Like It (1/3)

5.1K 363 39
                                    

Kehidupan Yerim menjadi lebih berwarna semenjak dirinya memutuskan untuk menerima Jung Jaehyun sebagai kekasih hatinya. Siapa yang tidak iri dengan pasangan tersebut. Kim Yerim merupakan primadona kampus yang dipandang sempurna baik itu bagi para lelaki bahkan perempuan pun juga banyak yang mengidolakannya karena sifatnya yang ramah, sopan, dan tidak sombong. Begitupula dengan Jaehyun yang juga menjadi pujaan di kampus karena paras tampannya dan kepintaran yang dimilikinya.

Yerim POV

"Aku harus menemani Eomma ke rumah teman nya. Kau tidak apa-apa nanti pulang sendiri sayang?" tanya Jaehyun.

Aku mendongak menatap lekat manik mata Jaehyun.

"Tidak apa-apa aku bisa pulang sendiri, kau jangan khawatir", ucapku sambil tersenyum.

"Kau yakin? Aku takut nanti kau kenapa-kenapa. Ah begini saja, nanti setelah aku mengantar Eomma aku akan menjemputmu. Bagaimana?" tawar Jaehyun.

Aku hanya mendengus kesal karena kekhawatiran Jaehyun yang berlebihan

"Tidak usah oppa, aku bisa naik bus atau taksi nanti. Percayalah aku akan baik-baik saja", ucapku mencoba meyakinkannya

"Baiklah. Aku pergi dulu ya, kalau terjadi sesuatu segera hubungi aku", ucap Jaehyun sambil berlalu.

Tak lama setelah kepergian Jaehyun aku pun memutuskan untuk bergabung dengan teman-temanku.

Perkuliahan telah selesai dan Yerim pun memutuskan untuk langsung pulang. Saat sudah turun dari bus tiba-tiba hujan deras turun. Karena jarak halte yang tidak terlalu jauh dengan apartment nya ia pun memutuskan untuk menerobos hujan tersebut. Yerim sudah basah kuyub namun tak ia hiraukan. Ia berlari kencang melawan hujan menuju menuju apartemen. Saat hendak menyeberang, Yerim yang tidak melihat kanan kiri tidak tahu kalau ada sebuah mobil yang melaju kencang dan...

Braakkk

Tubuh Yerim terpental beberapa meter dari tempatnya. Darah yang keluar dari kepala nya mengucur dengan deras. Yerim pun kehilangan kesadarannya saat itu juga. Orang-orang sekitar yang melihat kejadian tersebut segera berlarian untuk menolongnya.

-------------------------------

Jaehyun yang mendapat kabar Yerim kecelakaan pun segera menuju ke rumah sakit. Begitupula orang tua Yerim yang sedang mengunjungi neneknya pun sudah dihubungi perihal kecelakaan anaknya dan mereka segera kembali ke Seoul.

"Apa kalian telah menghubungi keluarga pasien?" tanya dokter yang menangani Yerim.

"Orang tua nya sedang dalam perjalanan dok, saya kekasihnya. Bagaimana keadaannya?" jawab Jaehyun.

"Masa kritisnya sudah dilewati, doakan saja semoga pasien segera siuman," ucap sang dokter.

"Yerim tidak apa-apa kan dok?" tanya Jaehyun khawatir.

"Benturan yang dialami Yerim cukup parah dan kami sudah melakukan pemeriksaan. Kemungkinan besar ia akan mengalami kelumpuhan di bagian kakinya," jelas sang dokter sembari menepuk pundak Jaehyun yang hanya bisa tertunduk mendengarnya.

Orang tua Yerim pun sampai di rumah sakit dan segera menuju kamar inap Yerim. Yerim sudah dipindahkan ke ruang perawatan, namun ia masih belum siuman. Jaehyun pun mendekati Yerim dan duduk di sampingnya sembari menggenggam erat tangan sang kekasih yang terasa dingin. Ponsel Jaehyun tiba-tiba berdering dan ia pun pamit keluar untuk mengangkat panggilan tersebut. Setelah selesai menerima panggilan tersebut Jaehyun izin pamit pulang kepada kedua orang tua Yerim.

Tak berselang lama terdengar suarah lenguhan Yerim yang merasakan nyeri di kepalanya. Ia mulai membuka matanya perlahan dan yang ia lihat pertama kali adalah ruangan bernuansa putih. Yerim pun mengernyitkan dahinya mengingat kejadian sebelumnya. Ia ingat saat hendak menyeberang ada mobil yang melaju kencang dan seelah itu ia tidak ingat apa-apa. Yerim hendak bangun tapi ia merasa kesakitan di bagian kakinya, namun kakinya tidak bisa digerakkan.

[2] Short Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang