Prologue

3.6K 217 9
                                    

Pernah denger cerita cinta yang mengalami lika liku tapi berakhir bahagia? Pernah denger cerita cinta yang bahagia namun di pisahkan oleh maut? Semua kisah itu mempunyai lika-liku menyedihkan tetapi tetap saja mereka merasakan 'Bahagia'.

Cinta? Bullshit menurutku. Love never exist in this world. Karna aku mengalaminya dan aku lah buktinya. Lebih tepatnya 'kehidupanku'

Aku, Aurora Jasmine Smith. Anak dari seorang Steven Jobs Smith. Pengusaha kaya raya dan terkenal karena gadget nya yang mendunia. Tentu saja kalian tidak mengenalku. Semua orang di dunia tahu bahwa seorang Steve Jobs hanya mempunyai 1 anak. Angelline Jacquelline Smith dan aku? Secara resmi sih aku anak nya... tapi secara batin tentu bukan.

Sebelumnya aku tinggal sendiri di sebuah flat dekat sekolah lamaku. Aku pindah kesini saat menginjak Junior High School. Setauku, orang tuaku senang saat aku keluar dari istana mereka yang bisa di bilang seluas stadion sepak bola. Tapi entah kesambet apa atau memang mereka udah tobat atau cuma mau manfaatin aku doang, Mereka ngajak aku buat balik tinggal di rumahnya. Aku juga bakalan masuk ke sekolah yang sama kayak Angel. Sodara ku secara sah tapi tidak secara batin.

Awalnya sih aku ga mau. Buat apa? Kalian tau saat aku tinggal di flat itu? ngirimin duit aja ga pernah. Padahal rumah segede bagong. Terpaksa aku kerja jadi pengantar susu setiap pagi sebelum aku sekolah buat kebutuhan hidupku.

***

"Eh! Anak buangan! Lemot banget sih! Pantes aja di buang! begitu aja lelet banget! Ck! Sampah!"

See? Aku belum sampai di istana mereka sudah mendapat kata-kata pedas. Aku baru di jemput oleh Angel. Nama Angel , kelakuan devil. Ew! Cabe!

Sakit? Oh jangan di tanya. Udah biasa. Malah ada yang lebih parah.

"Ga tau apa koper nya berat? Kalo mau cepet bantuin dong!" geramku kesal

"Wat? Bantuin? Lo kira gw babu lo? Ada juga lo kali jadi babu gw!" sahutnya

Ew! Aku kan minta tolong. Bukan nyuruh!

Aku segera menarik koperku dan memasukannya ke dalam bagasi mobilnya. Mobil ini tentu saja mewah dan aneh nya warnanya Pink keunguan. Aku segera membuka pintu bagian depan dan

"Eh! Siapa yang nyuruh lo duduk di depan huh? belakang sono!" Usirnya

Aku sih males debat sama orang kayak dia. Ngalah aja. Ngalah bukan berarti kita kalah kan?

***

Ini rumah masih sama. Cuma tambah gede sama tambah mewah aja. Asal kalian tau, Bahkan kalian bisa latihan nyetir mobil di dalem rumah ini.

Aku melihat Mom dan Dad sedang duduk di sofa ruang tamu. Ekspresinya sih nampak ikhlas tak ikhlas. Mungkin karna aku tinggal disini.

"Mom. Dad" Sapaku tersenyum

Sebenarnya aku sangat kangen. Kangen berat pake kuadrat. Tapi mereka ga mungkin kan mau aku peluk? Mustahil. Aku senang melihat mereka lagi apa lagi dalam keadaan sehat.

"Maddie! Tunjukan kamar nya" Teriak dad

See? Bahkan mereka ga bales senyumku dan menghiraukan ku. I'm Invisible!

Aku mengikuti seorang wanita yang kira-kira seumuranku dengan kostum maid. Kami berjalan ke sebuah kamar. Astaga. Besar dan bersih. Setidaknya mereka masih cukup baik mau memberikan aku kamar seperti ini bukan?

"Terimakasih" ujarku pada Maddie? ya. Maddie

"Saya permisi nona"

"Tunggu!"

"Ada yang bisa saya bantu nona Aurora?"

"Namaku Aurora. Bukan Nona Aurora. So, Panggil aku Aurora okay?"

"Baiklah non-- Aurora" balasnya

"Good"

"Saya permisi" Balasnya

***

"Besok kamu akan berangkat bersama Angel ke sekolah baru. Ini uang sakumu selama sebulan"

Aku berada di ruang tamu sekarang bersama Dad, Mom dan Angel

"What?! Berangkat bersamaku? Astaga Dad, Aku tidak mau satu mobil dengannya!" protes Angel

'Siapa yang mau satu mobil denganmu?' batinku. Aku diam. Memang selalu memilih untuk diam dan mengalah.

"Hanya untuk hari pertama saja, Dear. untuk keesokan harinya terserah dia mau naik apa" ujar mom pada Angel

"Okay mom" balas Angel

Mom tidak berubah. Selalu dingin dan membenciku.

PROLOGUE POST
NEED VOMENT GUYS!
MUCH LOVE

xxStoReaderxx

BEFORE I DIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang