Acara Wisuda!?

20.9K 2.1K 256
                                    

Mei 1999

Hari yang ditunggu-tunggu oleh Gio dan teman satu angkatannya tiba. Ia dan teman-temannya akan mengikuti acara wisuda. Gio sudah terlihat tampan dengan jas berwarna hitam yang dikenakannya. Sedangkan Nadya memakai kebaya serta make up yang terlihat natural di wajahnya.

Kedua anak itu duduk di tempat yang berbeda. Di sisi lain, ada Abi dan Umi yang duduk berdampingan di bangku khusus orangtua.

Tiba saat pengalungan mendali bagi seluruh siswa, kelas Gio lah yang pertama kali dipanggil untuk maju ke depan. Saat ia dan teman-temannya sudah berdiri. Suara denting piano terdengar. Alunan musik yang diciptakan begitu menarik perhatian Gio.

Ketika ia telah selesai bersalaman degan seluruh guru, ia pun berusaha mencari tahu, siapa orang yang bermain piano itu. Posisi piano yang tertutup oleh barisan para guru, membuat laki-laki itu memutuskan untuk kembali duduk di tempatnya. Menunggu acara pengalungan mendali selesai.

Sebuah senyuman terukir di wajah Gio saat melihat Nadya sudah selesai bersalaman dengan para guru. Langkahnya pun menghampiri gadis itu.

"Gi!"

Panggilan itu membuat Gio menoleh. Refleks, ekspresi wajahnya berubah datar.

"Happy graduation, ya."

Gio mengangguk. "Happy graduation juga."

Laki-laki itu kembali menoleh ke kumpulan anak kelas Nadya. Saat melihat sosok gadis yang ia cari, ia pun kembali melangkah.

"Gi, jangan pergi dulu."

Gio menarik lengan Nadya dan menoleh ke arah sumber suara. "Ada perlu apa, Sa?"

Melihat kehadiran Melisa membuat Nadya menundukkan kepalanya. Meski gadis itu bukan lagi kekasih Gio, namun kejadian saat ia disiram masih menghantui pikirannya.

Melisa menatap sinis Nadya. "Abis dari gue, lo ke dia?"

Gio mengerutkan keningnya. "Maksudnya?"

"Lo udah dapet yang kayak gue, tapi malah milih yang cupu kayak dia? Duh, mata lo katarak?"

Sebuah senyuman sarkas terukir di wajah Gio. Ia pun merangkul Nadya. Kehadiran Astar dan Ammar pun membuat Gio semakin tersenyum.

"Selamat lulus, Kang Gio!" ucap Ammar yang tak lain adalah teman perjuangan Gio di dalam Ekskul Paskibra.

"Tar, Mar. Kenalin, nih. Adik kembar gue." Gio melingkarkan tangannya pada pinggang Nadya.

Refleks, gadis itu mendongak dan tak percaya.

"Udah tau dari dulu," ujar Ammar.

"Namanya Nadya, anak A3 yang waktu itu difitnah Melisa. Makanya gue putusin tuh cewek," lanjut Gio.

Astar tertawa kecil. "Oh, bagus, deh. Kan gue juga liat waktu dia nyakitin Nadya."

Melisa merasa sangat terkejut. "Adik kembar? Kalian bohongin gue?"

"Ngapain bohong sama orang kayak lo? Gak penting," jawab Ammar.

"Katanya, dulu sayang sama Gio. Masa gak sadar ada anak lain yang nama belakangnya sama?" Astar kembali tertawa kecil.

Melisa berdecak. Kakinya ia hentakkan. Kemudian, ia melangkah pergi.

Gio tertawa puas. Ia pun memeluk erat tubuh Nadya dan berbisik, "Selamat lulus."

Ammar menjulurkan tangannya. "Happy graduation, Nad."

Takut-takut, Nadya menjabat uluran tangan itu. Membuat laki-laki itu ingin memeluknya. Namun, Gio lebih dulu menyadari hal itu.

NayanikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang