“Jadi lo mau ga jadi pacar gue?Hm,maaf sebelumnya,gue tau kok kalau kita belum kenal lama,bahkan kita baru kenal kemarin,tapi cinta itu tanpa alasan kan?”
Ucapan Rasky tadi membuat Naya mati di tempat! Siapapun,tolong Naya!
“Hm,Nay?” tegur Rasky begitu melihat pandangan Naya begitu kosong
“Maaf,”
“Maaf Rasky,gue,gue gak bisa nerima lo secepat ini”
“Tapi gue juga sayang sama lo!” Ucapan Naya begitu terbata bata.
“Hm,i iya,gapapa kok.” ucap Rasky yang sangat memaksakan senyumnya itu
“Gue masuk kelas dulu yaa” ucap Naya seraya melangkahkan kakinya menuju kelas nya yang kebetulan berada di sebrang kelas Rasky.
“WOIIII LEAAAAA”
“Apaansi jing, b aja kek, gue ada di sebelah lo dan gue ga budeg.” nyinyir Lea, teman sebangku Naya sekaligus sahabat dari oroknya.
“TADI RASKY NEMBAK GUE”
“Hah?Gila?Kan kalian baru kenal kemarin?” Lea memutar tubuhnya agar dapan melihat Naya dengan leluasa
“Iya, gatau gue juga, tadi dia nembak di samping koridor kelasnya” ucap Naya watados.
“Wess!Akhirnya temen gue ga jomblo yaallah!”
“Tapi gue tolak” senyuman Naya membuat Lea sangat gemas. Bukan karena lucu, tapi jijik.
“Kenapa lo tolak?”
“Ya lo pikir aja, gue baru kenal kemarin. Gue juga belum siap”
“Belum siap?Woi. Ini lo cuma pengen ditembak jadi pacar,bukan pengen dikawinin!”
“Sama aja, gue pokoknya belum siap”
“Tapi,lo suka sama dia kan?Kemarin lo bilang lo tertarik sama dia” tatapan Lea berubah jadi tajam
“Iya suka.” ucap Naya membalas tatapan tersebut
“Bego banget si yaampun sahabat gue unch” ucap Lea sembari tersenyum penuh arti
RASKY POV
“Woi gue pengen curhat”
“Paan Sky?Btw muka lo kusut amat si” ucap temannya, Diky dan Reza.
“Tadi gue ditolak”
“Sama siapa?Setau gue lo cuma suka sama Mba Mira yang penjual kantin. Jangan bilang, lo nembak Mbak Mira? Ya jelas ditolak lah goblok, dia udah punya suami!” jelas Diky semakin ngaco
“Otak lo kebanyakan nonton teletubbies mulu si jadi geser anjir” nyinyir Reza
“Gue serius”
“Gue ditolak sama Naya”
“Jadi, lo suka sama Naya?Lo beneran?”
“Gue beneran.”
“Emang sejak kapan lo deket sama dia?”
“Ga pernah deket”
“Sejak kapan lo kenal dia?”
“Kemarin”
“Te o el o el” sahut Diky dan Reza hampir bersamaan
“Why?Ga ada salahnya kan?”
“Gini gini,dimana mana tuh kan PDKT dulu ya, lah lo PDKT nya kapan?”
“Semalem”
“Responnya dia gimana?Cuek?”
“Sedikit cuek tapi ga terlalu”
“Lo semalem udah nyatain perasaan atau kode kode belum?”
“Udah, bahkan dia juga nyatain perasaannya ke gue, dia katanya juga suka sama gue.”
“Berarti Naya itu tipe orang yang kalau pacaran harus liat sifat nya dulu”
“Tapi gue ga akan nyerah dapetin Naya” senyum Rasky mengembang.
NAYA POV
“WOI NAYAAAAAA” teriak Lea, untung kuping gue ga lari
“Apaansi”
“Lo di panggil guru noh”
“Hah?Iya?Kenapa pak?Maaf”
“Ngerti sama pelajaran yang barusan bapak terangkan?”
'Mampus hehehehehe' batin gue
“Hm, i iya pak ngerti” skakmat!
“Bagus. Jangan melamun lagi. Mikirin jodoh mulu si,” nyinyir Pak Dani sambil tertawa sendiri. Maklum.
“Dih apa si pak.”
Trngg.. Trngg..
Suara bel berbunyi menandakan waktu belajar telah usai.
Semua murid termasuk gue merapikan seluruh buku yang berserakan di meja masing masing.
“Nay bareng ya” ucap seseorang dari belakang gue, oh Riska.
“Ayo”
“Yang ini aja ya Nay, gue males nunggu lama lama”
Gue hanya menjawab dengan anggukan.
“Eh ada Rasky” tegur Riska
Apa daya gue cuma bisa memandangi sisi jendela. Ga ada kegiatan lain selain memandangi sisi jendela.
“Woi Nay, diem aja” tegur Riska
Pls!Yang bawa lem!Tolong lem mulut Riska biar ga berkoar!
Suasana hening memimbulkan kecanggungan di angkutan umum tersebut. Terutama bagi gue dan Rasky. Sedari tadi hanya kamu berdua yang tidak mengeluarkan satu kata pun. Ralat, satu huruf.
“Gue turun duluan ya” gue pamit kepada Riska, Rasky dan teman Rasky yang entah siapa namanya, gue ga peduli.
“Iya,Nay,nanti online kan?” tanya Rasky yang sedikit membuat gue gemetar
“Hm,iya”
“WOI LEA!LO TAU NANDA KAN?” ucap gue,
Rumah gue memang tidak jauh dari Lea, jadi jangan heran mengapa kami sangat mudah bertemu.
“Tau, kenapa emang?”
“Gue baru inget! Dia waktu itu pernah bilang ke gue kalau dia pacaran sama Rasky!”
“Eh nyet serius? Kapan dia bilangnya?”
“Sebulan yang lalu lah kayaknya”
“Lah udah lama dodol. Gini aja,sekarang lo cari tau dulu hubungan Rasky sama Nanda sekarang gimana. Lo udah jadi stalker handal kan?”
“Oke”
“WOI GUE BARUSAN NGESTALK IG NYA NANDA, GUE CEK FOLLOWERS NYA DIA GAADA NAMA IG RASKY. TAPI DI FOLLOWING NYA ADA.”
“Untung deh”
“Tapi gue ga enak bego sama Nanda”
“Lo ga salah”
“Yaudah, intinya, gue nyesel nolak Rasky”
“Makanya jangan kebanyakan nonton tayo.”
'''BERSAMBUNG'''
Alhamdulillah, akhirnya cerita ini bisa gue publish, makasih banyak atas dukungannya.
Semoga kedepannya gue bisa lancar update nya.
Tinggalkan voment yaaw💯
YOU ARE READING
Please Be My Mine
Fanfiction"Moment terberat mencintai yaitu disaat logika berkata pergi namun hati memilih untuk tetap berjuang." -Naya "Sekarang aku telah menemukan seseorang yang apabila jika ia tidak mencintaiku, aku baik baik saja. Karena tugasku sekarang hanya mencintai...
