🐧Let see

8K 923 103
                                    

Warning: mature

Mina sama Mingyu itu nikah pas Mina masih jadi koas. Sekarang udah jadi dokter meski masih dokter umum. Kalo dihitung, mereka udah nikah selama hampir 5 tahun.

Mingyu itu jarang pulang.

Jarang pulang abang jarang pulang. Jadi Mina jarang digoyang huhuhu sedih.

Mina kebetulan hari ini libur, kerjaan nya cuman bersih-bersih rumah yang aslinya selalu bersih dan rapi.

Udah hampir 2 minggu suaminya gak pulang. Kemarin aja pas nikahan Junros cuman pulang bentar terus langsung kerja lagi.

"Sayaang!!" Teriak Mina sambil dadah-dadah ke layar laptopnya. Ini udah malem, tapi Mina baru bisa komunikasi sama suaminya.

Disebrang sana, Mingyu senyum sumringah banget liat bini nya yang selalu keliatan cantik meski wajahnya gak terpoles make up.

"Halo cintaku" Mingyu juga dadah-dadah ke layar laptopnya. "Yuk makan"

Mina langsung menunjukan piring berisi makanannya. "Kamu makan sama apa sayang?"

Mingyu nunjukin sekaleng makananya yang berisi opor ayam kaleng.

"Kaleng lagi yang.."

Mina gantian menunjukan makanannya. Dia juga makan di dalam kaleng bekas wadah roti wafer.

"Aku temenin makan dari kaleng" Mina nyengir langsung bikin Mingyu yang liat dari layar laptop hatinya mencelos pengen liat langsung.

Mereka makan sambil berhadap-hadapan, menggunakan kaleng sebagai tempat makan dengan laptop dan jaringan 4G yang selalu mereka andalkan.

"Besok jangan makan di kaleng lagi ya" pinta Mingyu setelah mereka selesai makan.

Mina mengangguk. "Kamu juga. Gak sehat tauu kalo makan kalengan mulu"

"Kan adanya kaleng. Mau makan masakan kamu yang enak banget itu gimana caranya?"

Hati Mina ia merasa teriris. Ia pinter masak, masakannya enak banget tapi gak bisa masakin suaminya. Dan malah membiarkan suaminya makan dari kaleng.

Fyi, Mingyu itu tentara.

"Yang, tadi aku meriksa pasien anak kecil. Lucuuuu banget umurnya 4 tahun" Mina mulai bercerita seperti biasa. Setiap kali ia melakukan panggilan video call, ia pasti akan certia kegiatan nya hari itu.

"Oh ya? Terus?"

"Aku ciumin. Gemes banget soalnya huhuhu apalagi giginya ompong tapi pipinya chubby"

Mingyu merhatiin istrinya bercerita.

Sampe akhirnya suara Mina melemah. "Kalo kita punya anak, udah segede itu kali ya?"

Hati Mingyu beneran sakittt banget rasanya. Udah lama mereka nikah tapi sampe sekarang belum dikasih momongan. "Sabar dong sayang.... 1 bulan lagi aku pulang nih. Kita genjot terus pantang menyerah"

Mina ketawa. Ia melihat Mingyu dari layar laptopnya, ia bisa baca ekspresi Mingyu yang pasti sesakit dirinya jika menyangkut soal anak. Apalagi kemarin waktu itu Mina cerita kalo Jiho udah hamil. Rasanya Mina mau nyerah dan tapi Mingyu selalu kasih semangat buat Mina.

"Ngantuk gak?" Tanya Mingyu dari sana.

Mina menggeleng. "Kamu?"

"Belum" jawab Mingyu.

"Gak capek?"

"Capek sih"

"Kenapa gak tidur sayang?"

"Kangen kamu. Jadi susah tidur"

"Cie kangennn" sahut Mina lalu mengusap layar laptopnya seakan lagi mengusap wajah suaminya.

"Kalo sebulan itu tandanya 30 hari lagi kan?"

Mingyu mengangguk. "Gak sabar pengen ndusel-ndusel"

"Iya nih kangen diduselin. Tau gak? Lingeri ku nganggur."

"Kenapa gak dipake?" Goda Mingyu mencairkan suasana yang tadi sedih jadi bergairah.

"Ya gimana mau make. Orang yang suka aku pake begituan  kan lagi dinas" Mina mengerucutkan bibirnya.

"Pake sekarang aja. Aku mau liat"

"Beneran?" Tanya Mina.

"Iya. Eh tapi aku tutup pintu kamar ku dulu ya" ucap Mingyu lalu bergegas nutup pintu kamar (baraknya)

"Oke aku juga ganti dulu."













Mereka masih berhadap-hadapan, terhubung dengan koneksi internet dan laptop.

Mina sekarang udah balut tubuhnya pake selimut dan udah menaikan kakinya keatas kursi.

"Kenapa ditutupin pake selimut?" Goda Mingyu. "Ayo mau lihat. Udah kangen"

Dan akhirnya Mina buka selimutnya. Menampakan tubuhnya berbalut lingeri merah pemberian Mingyu waktu itu.

"Aduh gawat" Mingyu mengaduh.

Mina anteng di depan laptop.

"Bangun!" Pekik Mingyu dan Mina ketawa.

"Kan ada sabun" Mina ngomognya pelan banget.

"Gak enak" jawab Mingyu. "Butuh kamu"

Mereka berdiam sesaat tapi masih saling berpandangan.

Mina melirik jam dinding kamarnya, udah jam 11 malem. Udah hampir 4 jam tapi ia atau Mingyu sama sekali belum mau menutup panggilan telepon nya.

"Yang?" Panggil Mingyu serak.

Mina hanya berdehem sambil menggerakan tubuhnya buat mendekat.

"Anu...."

"Apa?"

"Buka."

"Apanya?"

"Itu.."

"Kangen pengen pegang hehehe tapi liat dulu aja deh" lanjut Mingyu dan Mina paham.

Yah you know lah berikutnya Mina ngapain.

Sampai Mina bener-bener telanjang dada didepan laptop demi suaminya.

Gapapa kok, kan udah sah.

Mingyu gak telanjang kok. Mau telanjang apanya? ( ͡° ͜ʖ ͡°)

"Pake bajunya. Tidur yuk" ajak Mingyu pas jam udah pukul setengah 1 pagi. "Udah cukup puas meski cuman liat doang. Ahh bikin gak sabar pulang. Kamu makin montok huhuhuhuhu"

Mina nempelin mukanya ke layar lalu ngecup Mingyu. "Oke tidur. Selamat malam sayangkuuuu" lalu Mina make baju diliatin Mingyu sampe akhirnya sambungan video call itu diputus sama Mingyu.




"Aku kangen kamu...." berakhir Mina nangis dikamar dengan posisi lampu mati.




Di sana, Mingyu menghela napasnya gusar lalu mengusap foto pernikahan mereka dan berdoa dalam hati semoga mereka kuat menjalani semuanya.





Besok eunkook kok 😊 udah ah up 3 couple capek mau bobo 😆

97 Marriage LifeWhere stories live. Discover now