Mata Merah

104 15 2
                                    

"Ne apa ada cerita buat nisa malam ini"

"Tentu cucu ku... Nene akan membacakan penghantar Tidur buat kamu
Tapi tolong nisa langsung tidur sehabis cerita ini ya cu"

"Ok ne"

Disuatu daerah ada keluarga kecil,Mereka adalah orang pindahan di desa pada saat itu.. Desa yang bernama Desa Kadep.
Mereka membeli rumah yang tergolong besar namun harganya terjangkau Mereka pun Membelinya

Namanya Keluarga surito. Pak surito mempunyai istri yang bernama Ningsih. Anak mereka ada dua Perempuan berumur 15 tahun dan laki laki berumur 4 tahun...

Entah kenapa anak mereka yang kecil terus menangis saat pertama kali menginjakan kaki kerumah itu,tapi bu ningsih hanya menganggap anaknya itu kelelahan.

Setelah selesai membenahi barang dan menata barang dalam rumah.. Rumahnya sederhana terbuat dari kayu di dalamnya. Ada 3 kamar.. 2 kamar tidur dan 1 kamar mandi.. Dan kamar itu ada di lantai dua, dan rumah mereka ada Sebuah loteng.

2 Malam berlalu dengan tentram
Pagi yang cerah ibu ningsih keluar rumah karna setiap keluar rumah anak ibu ningsih tidak cerewet dari pada saat berada di dalam rumah baru mereka.

Bu ningsih juga memanfaatkan kesempatan ini untuk bercengkrama dengan tetangga di sekitar rumah baru mereka.

Tapi bu Ningsih bingung kenapa semua tetangga yang ditemuinya selalu bertanya hal aneh

"Mba.. Nggakpapa kan"

"Iya nih Mba nggak di ganggu kan"

"Saya Nggakpapa kok bu Baik baik ajj,Nggak ada yang ganggu"

Aku melihat Para tetangga merasa enggan dan menyembunyikan sesuatu dari saya.. Tapi saya nggak tau itu apa

Malam ke 3

Pak surito biasa pulang malam karna di tuntut oleh pekerjaannya.. Ibu Ningsih memahami suaminya itu
Semua anaknya sudah tidur... Dan dia memasak Air di dapur untuk menyedikan air teh buat suaminya pas datang bekerja..

Ada yang Aneh Serasa ada yang memperhatikan semua pergerakan bu Ningsih

Kriietttt...

Pintu kamar mandi terbuka sendiri.. Ibu ningsih sontak kaget dan mencoba mengecek kamar mandi dan ibu ningsih Berteriak

Kyaaaaa......

Ibu ningsih pingsan. Dan pada saat pak surito sangat terkejut melihat istirinya yang tergeletak di depan kamar mandi dan langsung membopong tubuh istrinya ke kamar.

Keesokan harinya ibu ningsih terlihat ketakutan

"ibu kenapa"

"Ibu tadi malam liat Anak kecil pa"

"mungkin itu adi anak kita"

"Adi udah tidur pa.. Dan ibu yakin itu bukan adi, soalnya matanya ngak ada.. "

Pak surito tidak percaya dengan kisah istirinya
Malam ini pak surito mengerjakan berkasnya di rumah karna istinya takut sendirian.
Pak surito merasa hawa dingin yang menerpa badannya.. Tapi hawa itu tidak di perdulikannya, sampai jendela terbuka sendiri

Krieet... 

Pak surito menutup jendela itu dan setelah menoleh dia melihat ada anak kecil yang sedang memainkan laptopnya.

"Adi jangan main main sama laptop bapa"

Anak kecil itu hanya ketawa

"hihihhhahahiii"

"Kata bapa jangan adi ntar rusak"

Seolah anak itu tuli, dia ngak mendengarkan perkataan pak surito dan.. Pak surito sangat penasaran memberanikan diri untuk menyentuh pundak anak itu dan.. Alangkah terkejutnya mata anak itu ngak ada dan di lubang kedua matanya mengalih darah segar disana.. Anak itu langsung lari sangat cepat.
Pak surito langsung tidur.

Keesokan Harinya mereka bertanya perihal rumah yang mereka tempati itu

"Bu kalo saya boleh tau pemilik rumah sebelumnya siapa ya"

Pemilik sebelumnya dipenjara Pa

Kenapa bu jadi di penjara

"Mereka berdua membunuh anaknya dengan sangat keji, mereka mencokel mata anak mereka dan mereka simpan mayatnya di lemari.. 3 hari baru lah warga menemukan mayatnya"

Pak surito dan bu Ningsih terlihat cemas.. Mereka tau sebab hantu anak kecil sering menggangu mereka.. Karna Hantu anak kecil itu benci dengan orang tuanya.

"Cerita nene udah selesai Nisa tidur yaa... "

"Kalo Nisa ngak tidur kenapa nek"

Ngakpapa tapi mungkin ada sepasang mata yang memperhatikan kamu... Aktivitas kamu di malam hari, Mungkin itu bukan makhluk hidup cu"

"Terus makhluk apa ne"

"Kamu akan mengatahuinya kalo sudah bertemu Nis"

Aku langsung tidur mungkin yang dikatan nenek ku benar bisa saja sepasang mata yang merah memperhatikan ku dari balik jendela, bawah ranjang, di dalam lemari.. Atau pun di samping ku yang sedang ikut membaca kisah ini.

Cerita NenekWhere stories live. Discover now