PART 6 : Sebuah Jawaban

39 3 0
                                    

Jam pelajaran hari ini cuma ada empat, dan sekarang Eun Soo ingin pulang ke rumah untuk mengistirahatkan badan dan pikirannya.

"Eun Soo," panggil Jaewon, Eun Soo menoleh. "Boleh minta id line lo?" lanjutnya.

"Kalo mau chat di DM aja," tolak Eun Soo halus.

"Ya udah deh biar gue cari tau sendiri," balas Jaewon. "Hati-hati kalo pulang, sampai di rumah jangan kangen gue hehe."

"Gak akan."

Jaewon hanya terkekeh kecil dan memandangi punggung wanita yang mulai menjauh dari hadapannya itu, saat ini Jaewon merasakan sebuah kegemasan tersendiri saat dekat dengan Eun Soo, entah apa penyebabnya Jaewon pun kurang tahu akan hal itu, karena yang Jaewon sadari hanyalah ketertarikannya kepada wanita itu.

"Eh demit! Bangun lo. Molor mulu," cerca Jaewon kepada sahabat barunya.

Joo Hyuk langsung mengangkat kepalanya dan menoleh linglung karena kesadarannya belum sepenuhnya kembali, lehernya terasa pegal karena sudah lebih dari satu jam ia tidur dengan posisi yang tak seharusnya.

Jaewon tidak mempedulikan Joo Hyuk dan langsung keluar kelas kemudian dia memutuskan pulang.

Saat pulang dari kampus Jaewon lewat pantai, ia melihat Eun Soo duduk di pinggiran pantai dengan baju yang sama seperti tadi waktu di kampus.

Eun Soo saat ini tidak lagi menangis, ia sekarang sedang mengabadikan momen di daerah pantai tersebut sambil menikmati hembusan angin yang membuat rambutnya berterbangan.

Jaewon tidak ingin menyia-nyiakan momen ini. Jaewon langsung mengambil kameranya dan membuat video.

Jaewon mulai berjalan dan mendekati Eun Soo, sampai Eun Soo kaget tapi itu malah membuat video Jaewon menjadi bagus. Jaewon sangat menyukai video yang berbau-bau nature karena menurutnya itu sangat indah dan memiliki ketenangan.

Tak lama kemudian mereka mematikan kameranya masing-masing lalu duduk melihat ombak pantai yang mulai tenang.

Saat itu Eunsoo tiba-tiba bercerita sendiri padahal Jaewon tak menayakan apapun.

"Lo tau kenapa gue sering dateng kesini?"

"Enggak. Emang kenapa lo sering kesini?"

"Ayah gue dulu sering ngajak gue ke pantai waktu senja dan kita main di sini, main bertiga sama bunda. Dan Ayah gue itu pelaut, dia kapten di kapal persiar. Waktu gue umur 12 tahun kapal yang dikemudikan Ayah gue tenggelem gara-gara kena badai. Sebelum Ayah gak ada Ayah udah telpon ke rumah kalo dia ada apa-apa jangan salain siapapun karena itu takdir," cerita Eun Soo kemudian diam sejenak.

"Terus gimana?" tanya Jaewon penasaran.

"Tapi gue gak bisa nerima takdir itu, dan gue pernah nyalahin diri gue sendiri sampe nilai sekolah gue pada turun semua. Terus akhirnya gue mulai bangkit karena gue gak mau ngecewain Ayah gue soalnya Ayah gue pasti kecewa kalo gue selalu dapet nilai jelek."

Jaewon meletakkan tangannya ke pundak Eun Soo sambil menepuk pundaknya kecil kemudian dia berkata, "Dalam hidup itu pasti banyak cobaan, karena hidup itu ada aja gelombangnya seperti ombak yang gak bakalan bisa datar."

Kemudian Eun Soo hanya diam menatap ombak. Tak lama setelah itu Jaewon mengajak Eun Soo pulang.

"Udah mau jam 6 nih ayo pulang."

"Iya ayo."

Eun Soo dan Jaewon mulai menaiki sepedanya masing-masing, selama perjalanan hanya dipenuhi keheningan.

Sesampainya di rumah Eun Soo. Jaewon bertemu dengan Bundanya.

Bunda Eun Soo mengajaknya untuk makan malam bersama dan Jaewon menerimanya.



Don't forget vomennya yaaaa gais :))

I Will Love You Piece By Pieceحيث تعيش القصص. اكتشف الآن