'gee-gee-gee-gee baby, baby……………’
“yeoboseo…………….. hmmm… ne… nee…… Araso-araso… ne…”
“umm.. Jinju Ssi… miane-yo… aku harus segera pergi sekarang… bagaimana? Apa kau baik-baik saja…?” ucapku yang merasa agak tidak enak padanya.
“oh.. ne… gwaenchanh-ayo ... Jongmal gamsahabnida ... eonni… sudah membantuku mencari sejauh ini…” jawabnya dengan wajah tersenyum.
“ne.. sama-sama… semoga kau berhasil menemukannya, sampai jumpa Jinju Ssi…” ucapku pelan, kemudian berjalan pelan menjauh…
“oh,,, eonni… kalau boleh ku tau, siapa namamu…??” triak Jinju dari belakang. Aku baru sadar kalau aku belum memperkenalkan diri padanya.
“NAMAKU… Wol Bim… Kim Wol Bin........” triakku menjawab agak keras.
“oh… Wol Bim eonni… senang bertemu denganmu… jal-gayoooo…” ucapnya riang dari jauh…
Lee Jinju… Mutiara keluarga Lee… aku ingin tau, apa hal spesial yang dimilki anak dari keluarga kaya ini… padahal baru hari ini dia datang kesini, tapi namanya sudah aku dengar dari satu minggu yang lalu… aku sudah berada di tempat ini selama dua tahun, tapi aku tidak pernah mendengar guru Lee menyanjungku spererti dia menyanjung gadis itu di rapat dewan satu minggu yang lalu. Baiklah… mari kita lihat seberapa bersinar Putri Jinju nanti.
……………………………………………………………….
“Jinju POV'
“Wolbim eonni benar-benar cantik dan baik…. Huft… aku rasa aku menemukan seorang teman baik…” gumamku pelan, sambil terus memperhatikannya yang berjalan menjauh, dan mulai terhalang tembok besar yang membuatnya terlihat seperti menghilang. Ahh.. benar… gelangku… “haahh… bagai mana ini” ucapku frustasi sambil kembali mencari.
………………………. Setelah hampir setengah jam mencari…………………………………
“huwaaaaaaaaa… bagaimana ini, aku sudah mencarinya hingga ketempat yang mustahil sekalipun… tapi tetap saja tidak ada… Halmeoni , Halabeoji… …………….” Gumamku lirih, sambil berjalan menuju kursi yang berderet rapi di samping koridor.
“Ring ding dong…. Ring ding dong.. ring.. digi ding digi ding ding ding………..”
“Yoeboseo………. Ne eonni… ne, aku sudah selesai… ne… kau ada di depan gedung?? Ne… arrasoyo… ne… jamkkan man-yo aku akan segera keluar.”
“bagai mana ini… gelangnya belum ketemu… huft… “ ucapku lesu, sambil berjalan keluar gedung.
“Jinju POV End~
…………………………………….
(Di saat yang sama, di sebuah ruangan di dalam gedung SM.E..)
“oh hyung… apa ini??” ucap seorang namja yang terlihat paling muda dari ketiga namja yang lain.
“hum??”
“bukankah ini gelang?? Kenapa bisa tersangkut di jaket mu…??” timpal namja lain sambil memperhatikan gelang yang sekarang sudah pindah di tangannya.
“Yaa hyung… kenapa kau malah memakainya… bukankah dengan melihatnya saja sudah jelas itu gelang perempuan… aisshh…” ujar seorang namja yang paling tinggi dari yang lainnya.
“hmm gelang ini terlihat mahal..” ucap namja yang terlihat paling muda dan pertama melihat gelang itu “hyung… ini milik siapa?? “ tananya lagi. Sedangkan orang yang menjadi pusat utama malah hanya diam dengan wajah bingung.
“nado molla… apa gelang itu tadi tersangkut di jaketku??” tannyanya dengan ekspresi heran dan bingung.
“ne…” jawab nemja yang paling muda.
“ya… kau tau.. jaketmu itu sangat mengkawatirkan… mengapa kau memakai jaket dengan banyak tali yang mudah menyangkutkan apa saja di dekatnya… bukankah jaket tu juga yang membuat gelangku tersangkut... aigoo …” timpal seorang namja yang baru saja keluar dari ruangan yang terlihat seperti ruang ganti ganti.
“oh hyung… kenapa kau bicara seperti itu… aku sangat menyukai jaket ini… aisshhh bukan salahnya… mungkin gelang kalian menyukai jaketku yang bagus ini” jawabnya dengan ekspresi dan nada yang membuat seluruh ruangan dipenuhi oleh suara namja sekrang sudah ada menjadi 5 orang.
“ahahaaa… hyung… coba aku lihat gelangnya…” ujar seorang namja yang paling tinggi, kemudian mengambil gelang itu dari tangan namja yang paling pendek dari yang lain.
“ohh… sepertinya pemilik gelang ini bernama Jinju…” ucap namja itu yang mendapat sahutan kompak dari yang lainnya.
“bagai mana kau tau..”
“ini… tertulis dibagian belakang gelang ini… ~Jinju~ ……. Bukankah itu berarti pemilik gelang ini adalah Jinju…” jawabnya antusias, seperti behasil menyelesaikan sebuah kasus misterius.
“sepertinya kau memang pintar… aigooo” jawab seorang namja yang paling pendek dari yang lainnya.
“wae hyung…apa aku salah..” ucap namja yang paling tingggi dan medapat sambutan tawa dari namja-namja lainnya.
“wae-wae…….” Ucap namja yang paling tinggi, bingung karna dia menjadi bahan tawaan temannya.
“hajiman… Jinju, siapa itu jinju…” ucap namja dengan jaket bertali yang langsung membuat ruangan yang tadi brisik sekarang menjadi hening.
“Jinju………………” gumam seorang namja yang memilikimata paling kecil dari yang lainnya.
…………………………………………………………………………………
Hmmm,,,,,,,,, siapa sih namja yang nabrak Jinju...? trus gelangnya akankah kembali ke tangan Jinju...? dan sebenernya Siapa sih Kim Wol Bim itu...? apa benar Wol Bim akan berteman baik dengan Jinju,..? Trus kapan Jinju akan bertemu Onew...? dan apakah onew masih mengingat Jinju...? Bagai mana kehidupan Kang Min Hyuk setelah kembali kerutinitas biasanya yang dikelilingi banyak fans dan setiap tindakannya adalah sorotan..???
tunggu kelanjutannya di chapter-chapter berikutnya... banyak hal yang akan bikin kalin harus membacanya dari Part pertama... karna setiap part akan saling berhubungan... masih banyak karakter yang belum author push disini..... Semoga kalian penasaran dengan kelanjutannya.
mohon Komen kritik dan sarannya, dan seperti biasa silakan di vote sesuka hati kalian...
semoga kalian bisa meninggalkan jejak nyata untuk cerita ini.
Untuk yang menjalankan, Selamat berpuasa dan semoga kita bisa melewati Ramadhan kali ini dengan berbagai hal baik... :)
Annyeonghaseo.... ^o^
KAMU SEDANG MEMBACA
^^Mungkin Memang Bodoh...!!!^^
Fiksi PenggemarMungkin Aku Memang Pintar dengan IQku yang mencapai 197, ini adalah karunia Allah. Memiliki keluarga yang kaya adalah bukan pilihanku. Dilahirkan dengan kepintaran tanpa harus belajar keras itu juga diluar kuasaku. Jatuh cinta itu juga bukan pilihan...
~first sight~ MMB Part 7 (chapter 1)
Mulai dari awal
